Part I: Morning Havoc

8.7K 558 184
                                    

Halo!

Ini adalah side story ketika saya sedang stuck dalam menulis Pssh! I'm a Fudan!

Ngga usah terlalu serius dibacanya, saya juga seperti biasa bakal ngapdet seenak jidat sendiri (BUAHAHAHA)

Kritik, saran, vote dan komentarnya akan sangat saya apresiasi :)

Semoga suka ;)

_____

Ding! Ding! Ding!

Tidak, tidak. Aku tidak akan memulai dengan adegan klise dimana aku bangun di pagi hari karena alarm yang berisik, lalu membantingnya sebagai cara untuk menghentikan suara bisingnya itu. Kemudian aku bangun, menikmati pagi, sarapan dengan roti dan bla bla bla ...

Heck, aku makan nasi dan mie goreng di pagi hari. Roti saja tidak akan membuatku bertahan berdiri selama 30 menit upacara nanti.

Dan yang tadi itu bukan suara alarm, melainkan suara notifikasi ponselku. Aku baru saja meng-update bagian baru untuk cerita yang kutulis di Wattpad. Kelihatannya, para pembaca tercintaku baru saja menghujani vote dan comment di pagi hari ini.

Lupakan mengecek ponsel, aku harus segera membangunkan ibuku tercinta untuk membuat sarapan. Dengan sikap lembut, aku mengetuk dan membangunkan ibuku dari luar pintu kamarnya. Aku mendehem, berusaha membuat suara selembut mungkin.

"MAK! MAK! KUTANG EMAK DICOLONG LAGI! AYO MAK KEBURU JAUH MALINGNYA!"

"Mana itu maling?! Biar Emak karate pake penggaruk punggung sini!" Emak langsung menerobos pintu dengan daster belel dan rambut berantakannya.

"Ngga ada maling Mak," kataku polos tak berdosa.

"Duh, Sena! Uda berapa kali Emak bilang, bangunin Emak sama cara yang normal, dong!"

"Emak gabisa bangun kalo Sena bangunin pake cara manusia!" Emak langsung menoyor kepalaku dengan kekuatan Hercules.

"Kurang ajar kamu! Lagian uda berapa kali, sih, Emak bilang," Emak langsung mengikat rambutnya dan berjalan ke dapur, aku mengikutinya dari belakang, "kutang Emak yang merk Victoria's Secret itu ada yang nyolong! Emak yakin pelakunya Ceu Sumiyati tetangga kita itu!"

Aku menghela napas seraya mengambil handuk dari tali jemuran, "Mak, uda berapa kali Sena bilang. Pertama, Emak gapunya kutang merk Victoria's Secret, satu kutang merk itu bisa buat kita makan satu bulan, Mak! Kedua, Emak punyanya kutang merk Victor's Secret alias kawe super! Ketiga, Ceu Sumiyati itu nenek-nenek umur 69 tahun mak! Dia jalan dari rumahnya ke depan gang aja bisa nyampe lebaran tahun depan! Lagian buat apa Ceu Sumiyati nyolong kutang, 'itu'nya juga kan uda kendor!"

"Hush," Emak kali ini meng-uppercut-ku dengan teknik WWE, "jangan ngomong gitu, ga baik!"

EMAK SENDIRI NUDUH ITU NENEK-NENEK MALING, MAAAK!

Oke, sorry itu emang morning havoc aku dan ibuku setiap hari. Aku berbohong ketika mengatakan bahwa aku membangunkan Emak-ku dengan lembut tadi.

Aku segera mandi selagi Emak sibuk dengan sarapan. Di pagi hari, aku tidak memiliki waktu untuk memuaskan nafsuku yang memuncak. Aku sebenarnya ingin sekali melakukannya, tapi nanti aku bisa terlambat ke sekolah. Lagian, nanti Emak curiga kenapa aku lama sekali di kamar mandi.

Pssh! I'm a Fanboy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang