Wish III

20 3 1
                                    


Maura POV

Hari ini seperti biasa Luka akan memasakan makanan kesukaanku, yaitu daging. Tidak ada yang bisa mengalahkan skill memasak milik Luka. Dia adalah orang yang terbaik dan aku sudah berjanji pada diriku sendiri saat dia menemukanku bahwa aku akan selalu berada disampingnya, walaupun aku tahu Luka hanya menganggapku sebagai orang lain.

"Maura? Makanannya sudah siap. Ayo bantu aku membawa piring dan gelas." Aku mengangguk sebagai balasannya dan mengambil apa saja yang disuruh oleh Luka.

Luka cukup telaten dengan apa yang dikerjakannya menjadikan dia sebagai lelaki idaman para wanita.

'TOK TOK!'

"Luka, kau didalam?" sebuah suara menginterupsi pekerjaan Luka, sehingga Luka menengok ke jendela.

Membukakan pintu, "Rendy? kenapa kau selalu datang disaat yang tidak tepat?" tanya Luka.

"Hah?? Apa maksudmu Luka?" ucap Rendy malas.

"Aku tahu maksudmu datang ke tempatku hanya untuk makan gratis bukan?" Luka menyingkir dari pintu dan Rendy masuk kedalam.

"Haha, kau tahu saja. Apa aku merusak suasana kemesraan kalian?" tanya Rendy memastikan.

"Diam." Tegas Luka.

Aku hanya melihat mereka dengan ekspresi datar, ingin rasanya aku tersenyum ataupun tertawa, tapi aku lupa bagaimana caranya. Sekarang tersenyum ataupun bicara adalah hal yang sangat sulit kulakukan. Semenjak hari itu suaraku sudah tidak mau lagi keluar dan jadilah aku seperti ini.

"Waw... makanan ini sepertinya enak." Rendy melihat makanan yang tersaji diatas meja. Rendy mengambil daging yang paling besar.

Aku yang tidak suka Rendy mengambil dagingku yang paling besar langsung mengambilnya dengan cepat dari Rendy.

"Ha?! Maura, itu dagingku," Rendy berdiri dan menjangkau daging yang ada ditanganku. Aku langsung bangkit dan memakannya langsung.

"Da-dagingku," Rendy bangkit dan mengejarku otomatis aku langsung lari donk.

Luka yang sedari tadi diam hanya mampu menahan amarahnya tatkala, dipagi hari ini yang seharusnya penuh ketenangan berubah menjadi hiruk pikuk dan kebisingan.

"Kalian!" Geram Luka dan menarik kerah Rendy dan menahan pinggangku. "Jika kalian tidak bisa berhenti aku tidak akan memasak makanan lagi."

"Haha, ia ia maaf." Lelah Rendy sambil ketakutan.

Sebagai balasannya aku hanya mengangguk tanda mengerti.

"Sekarang duduk!" perintah Luka.

Kami yang terkejut langsung melakukan apa yang dikatakan Luka seperti anak anjing.

"Ehmm, Luka sebenarnya ada yang ingin aku katakan padamu." Ucap Rendy sambil menyuap makanannya.

Luka diam.

"Kita akan pergi ke distrik 5, Pak Greham mengatakan kalau dia menerima pesan SOS dari distrik tersebut." Jelas Rendy.

"Distrik 5? Itu terlalu beresiko bukan? Itu berada diluar kota ini."

"Hah, aku juga tidak tahu? namun untuk regu penyelamatan kali ini, kita akan menyelamatkan ilmuan dari Vanhome distrik 5." Rendy melihat kearah Luka.

"Vanhome?" ulang Luka.

Menghela nafas, "Ya, dan kau pasti tahu siapa ilmuan yang aku maksud."

"Syari."

"Yah, kau benar."

My WishesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang