the other side

7 1 1
                                    

I hate about you but i know you have another side
- Keira.A

Tapi , tiba tiba ada tangan lain yang berusaha membersihkan dan meminta maaf yang mungkin bisa dibilang terdengar tulus

Hingga keira harus mengangkat kepala untuk melihat orangnya dengan tatapan tidak bisa diartikan.

" sorry sorry gue ga sengaja sumpah, maaf maaf sini gue bersihin" mohon revan sambil berusaha membantu membersihkan tumpahan kuah bakso tersebut, tapi keira menolak.

"eh eh mau ngapain lo" ucap keira bingung dengan kelakuan revan

"gue mau bersihin sini" sahut revan sambil mengambil tisu, keira tetap menolak

"ga gausah gue bisa sendiri, makasih buat karya seninya di baju gue" balas keira sinis dan pergi meninggalkan revan

"van gue ga ngerti deh kenapa lo harus minta maaf, biasanya juga bodo amat" celetuk salah satu temannya

"cuman formalitas" balas revan singkat sambil melenggang pergi dengan pikiran heran 'kenapa juga ya gue harus merasa bersalah'

Keira dan teman temannya masih berkutik membersihkan baju seragam yang terkena kuah bakso tersebut, sampai hampir setengah seragam keira basah tersiram air.

"key, ini mah ga mungkin lu masuk kekelas kayak gini seragam lu basah udah kayak kecelup sama kotorannya belum ilang ilang lagi" "iya key kayaknya ini harus dicuci deh" ucap nadin dan reina berurutan.

Keira yang masih berkutik dengan seragamnya pun akhirnya menyerah, benar kata teman temannya dia tidak bisa masuk kekelas dengan seragam seperti ini.

Keira menghela nafas dan memutuskan

"yaudah lah gue pake jaket aja, nanti kalau ada guru yang komplen tinggal bilang aja kalau seragam gue kotor"putus keira yang dibalas anggukan oleh ketiga temannya.

Akhirnya mereka pun meninggalkan toilet dan menuju kelas sebelum bel masuk

Sesampainya dikelas keira pun langsung mengambil jaket dan memakainya agar tidak ada yang melihat seragamnya yang basah kuyup. Tanpa mereka sadari ada orang dibelakang sana mengamati yang dalam hatinya entah mengapa ia tidak akan tenang sebelum mendapatkan maafnya.

Bel masuk berbunyi, keira sibuk menyiapkan buku dan memeriksa sambil menanyakan apa ada tugas atau tidak. Saat keira menanyakan tugas pada nadin, pak dirman masuk kedalam kelas.

Sedikit review tentang pak dirman, beliau itu guru yang paling galak, taat aturan jadi siapapun yang melaggar aturan akan dikeluarkan tanpa kecuali alasannya. Jadi bisa dilihat nasib keira saat ini bagaimana.

"keira almira !" bentak pak dirman

Karena kaget keira langsung menoleh dan mengangkat tangannya

"saya pak hadir" sahut keira yang disusul tawa satu anak kelas

"saya tidak mengabsen kamu, saya mau kamu lepas jaket kamu sekarang" tegas pak dirman

"tapi pak baju saya ..." belum sempat keira meneruskan perkataanya pak dirman sudah mengancamnya terlebih dahulu.

"sekarang buka jaket kamu dan pinjam baju dikoperasi atau nilai kamu saya merahkan semuanya disemester ini"

Sedikit mengagetkan ancaman tersebut bagi keira, tapi mau bagaimana lagi ia lebih baik meminjam baju di koperasi dari pada nilai semester ini merah semua bisa tidak naik kelas. Keira pun menghela nafas kasar sambil membuka jaketnya dan melangkah keluar tanpa kata.

Setelah keira keluar dari kelas, mulutnya tak berhenti untuk mengeluarkan kata kata pengumpat karena saking kesalnya. Bisa bisanya dia mendapatkan kesialan yang berlipat ganda. Entah berapa banyak kata kata yang ia keluarkan dari mulutnya sampai ada yang menggenggam tangannya dan menariknya berjalan.

Keira mendangah untuk melihat siapa orang itu dan refleks menarik untuk berhenti

"woy ini apa apaan. Ngapain lo pake megang megang tangan gue " teriak keira sambil menarik tangannya.

"shuttt, berisik banget sih lo. Gue cuman mau tanggung jawab"jawab revan yang kembali menarik tangan keira.

'huh' itu lah satu kata yang keluar dari mulut keira dengan ekspresi bingungnya. Keira menahan dan revan menarik kembali dan begitu seterusnya sampai keira benar benar kesal dan menghempaskan pegangan tangan tersebut.

"mau lo tuh apa sih ?" ucap keira dengan kedua tangannya mengusap wajah dengan kasar

"gue cuman mau TANGGUNG JAWAB, itu aja. Gue yang buat baju lo kotor sampai lo harus berdebat sama pak kumis dan disuruh ganti baju. Dan gue mau temenin lo buat pinjem baju dikoperasi sebagai tanggung jawab gue sama lo, jadi lo ga perlu bawel biar gue temenin lo sekarang" balas revan yang juga kesal sambil menekankan kata tanggung jawab.

Syok, pasti. Keira serasa melihat sudut lain dari seorang revan yang dikenal sebagai orang yang tidak mau bertanggung jawab dan tidak punya hati. Dalam hatinya 'kenapa coba nih orang mau repot repot nganterin gue, kepentok kali ya palanya atau' lamunanya terhenti saat orang didepannya menyadarkan kembali ke dunia nyata.

"woy, pake ngelamun lagi. Buruan entar malah dicurigain sama pak dirman" ucap revan sambil berusaha menarik tangan keira kembali, tapi keira terlebih dahulu menarik tangannya

"oke oke gue ijinin lo temenin gue, tapi ga usah pake gandeng tangan gue juga kali emang gue buta apa dipegangin terus" sahut keira sambil berjalan duluan menuju koperasi

Tanpa sadar ada yang tersenyum tipis dibelakang keira.

Keira dan revan masuk ke koperasi dan bertemu bu puji yang sedang membereskan barang barang

"assalamualaikum bu, saya mau pinjem baju dong bu" ucap keira ramah

"walaikumsalam, eh keira sama revan pula. Ngapain berduaduan kesini? Oh , ibu tau pasti kalian pacarankan jadi mau anter anteran gitu"

Refleks keduanya menggeleng dengan wajah yang sulit diartikan

"ibu apaan sih bu, saya ga pacaran sama dia. Ngapain juga saya pacaran sama dia"tegas keira

" terus saya kesini mau pinjem baju bu, baju saya kotor gara gara dia nih" keira menunjuk tepat dimuka revan

"iya bu, gara gara saya baju keira kotor jadi saya mau tanggung jawab" jawab revan jujur

Bu puji mengganguk dan berkata "tumben kamu mau tanggung jawab".

Setelah selesai mengganti baju keira dan revan keluar sambil mengucapkan terimakasih pada bu puji. Selama perjalanan menuju kelas hanyak sunyi dan ketukan sepatu yang menemani jalannya mereka menuju kelas.

Saat revan hendak membuka pintu kelas ada tangan yang menahannya, revan menoleh kearah pemilih tangan tersebut

"thanks ya udah mau temenin gue pinjem baju, enatah kenapa gue aneh sama lo yang kayak gini walau sepenuhnya gue ga kenal sama lo, but lo udah nunjukin bahwa ada sedikit hal baik didiri lo" ucap keira yang dibalas dengan senyuman lebar revan

Terkesima, keira mendorong wajah revan sambil berkata "jangan geer dulu lo, tetep aja buruk lo masih lebih besar dari apapun" dan keira pun masuk duluan ke kelas.
.............................................................

Yeayyyy
Next chapterrr .....
Maaf kalau gaje tapi ini yang gue suka jadi nikmati saaajaaaa yaaa
Vote & comeent buat motivate okee
Byeee
Love , CiciAy 😘😘😘😜

Story About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang