07

3K 566 22
                                    

Jisoo menyendokkan nasinya dengan malas. Di hadapannya, Taeyong, nampak nggak jauh berbeda. Rasa lapar mereka mendadak hilang karena kondisi mereka saat ini. Jisoo menghela napas. Kenapa juga dia bisa terjebak makan berdua di kantin kayak gini? Ah iya, tentu aja karena Ong Seongwoo.

Mengingat Seongwoo membuat Jisoo mendelikkan mata pada Taeyong yang kembali menyendokkan lauknya. "Ini gara-gara lo," tuduhnya.

Taeyong mengangkat alisnya sebelah. Napsu makannya mulai kembali dan rasanya Taeyong nggak pengen dengar ocehan Jisoo yang udah kelewat sering dia dengar. "Apaan?" tanyanya malas.

"Kenapa sih lo harus ke kantin cepet banget! Telatan dikit napa."

"Ya gue laper."

Jisoo cuma mendengus. Sebenernya itu juga bukan salah Taeyong sih karna laper, dan juga bukan salah Taeyong Jisoo jadi gagal makan bareng Seongwoo.

Jadi ceritanya itu tadi, Jisoo hari ini kedapetan jam piket bareng Bona. Terus biasalah kalo lagi piket ada aja kerjaan kayak disuruh ngumpulin tugas satu kelas. Nah pas mereka balik kelas selesai ngumpul tugas, kayak biasa, ada Minhyun, Jonghyun, Seongwoo, Kei, sama Nayeon yang nungguin mereka. Atas inisiatif Bona, cewek itu ngajak mereka buat makan siang bareng di kantin.

Lah kalo bukan rejeki apa lagi namanya coba?!

Ya jelas Jisoo langsung nge-iyain.

Di situ Jisoo rasanya kayak terbang ke langit gitu, kapan lagi ya 'kan. Tapi namanya terbang bisa aja jatuh kapan aja. Waktu mereka masuk kantin semua baik-baik aja, tapi nggak lama pas mereka lagi antri di situ kesialan Jisoo dimulai.

Iya, Taeyong masuk ke kantin bareng teman-temannya. Mereka ribut banget dan salah satu teman Taeyong yang ngeliat Jisoo langsung teriak kencang.

"Eh itu murid pindahan yang pacarnya Taeyong, 'kan?"

Langsung aja orang-orang di sana langsung ngeliat Jisoo, sedangkan Jisoo sendiri ngeliat orang yang ngomong sama Taeyong dan Taeyong secara bergantian. Taeyong sendiri keliatan kayak mau nabok temannya itu.

Dan itulah kenapa mereka bisa makan berdua di sini. Sejak tadi juga Jisoo dengar bisikan-bisikan buat dia sama Taeyong makin ngebuat selera makannya hilang.

"Yong."

"Apa?"

"Pindah tempat lah ayo."

Taeyong menatap aneh Jisoo. "Ribet banget sih Jis. Udah di mana kita duduk tetep aja orang-orang bakal liatin." Rupanya Taeyong sadar juga kalo dia narik perhatian orang-orang.

Jisoo mendengus. Matanya melirik ke arah meja Seongwoo yang ramai. Iri? Jelas. Lagian Nayeon sama Kei itu nggak begitu akrab sama Bona tapi mungkin karena cewek itu yang bisa deket sama siapa aja suasanya di meja sana nggak keliatan canggung.

Jisoo akan menyendokkan nasinya lagi kalo aja pergerakan tangannya berhenti. Ia menatap Taeyong bingung. Karna cowok itulah yang menahan tangan Jisoo.

"Lo alergi seafood," ingatnya.

Jisoo mengernyit. "Iya, terus?"

"Yang mau lo makan itu apa?"

Masih dengan mengernyitkan dahi, Jisoo melihat ke arah sendoknya. Ada kerang tumis di situ. Kayaknya tanpa sadar tangan Jisoo mengambil lauk itu asal dari nampan Taeyong.

"Hampir aja kan," Jisoo lalu mengarahkan sendoknya ke mulut Taeyong. "nih, makan."

Perlu diketahui, Jisoo dan Taeyong itu cukup dekat walaupun sering berantem. Nyuapin satu sama lain merupakan hal yang biasa di keluarga mereka. Tapi, di sekolah elit kayak Taeyong yang muridnya jarang terlibat cinlok, hal itu jauh dari kata biasa.

(Not) Sibling | Taesoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang