3. Drop?

1K 58 1
                                    

Happy reading 🤗
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aku sakit. Bukan hanya fisik tetapi juga Hati dan kamu tidak akan tahu itu karna kamu tidak pernah perduli.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Kevin mengetuk pintu kamar adiknya. Dari kemarin siang hingga pagi ini Prilly sama sekali tak keluar kamar. Mereka semua sudah mencoba menyuruh Prilly turun kebawah untuk makan, tetapi hanya hening jawabannya. Rasa khawatir menyeruak pada keluarga Prilly, takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan.

Tok

Tok

Tok

"Dek.. bangun ayo sarapan kamu dari kemarin pulang belum makan loh" ujar Kevin lembut dan terus mengetuk pintu kamar Prilly.

Tak ada sahutan dari Prilly. Bahkan sedikit pun suara tak ada pada dari kamar Prilly. Kevin menghela nafas pasrah dan gusar.

Ia segera kembali ke ruang makan dimana sudah ada papi dan bundanya.
"Gimana Vin?" Tanya papi prilly ketika melihat Kevin datang.

"Gak ada sahutan Pi sama kaya kemarin" ujar Kevin lesu.

"Aduhhhhh gimana ini Pi?" Tanya bunda Prilly. Papi Prilly hanya menggeleng tak tahu.

"Ya udah kalian habisin aja sarapannya. Nanti biar bunda yang ngebujuk prilly" ujar bunda Prilly. Papi Prilly dan Kevin mengangguk paham, kemudian melanjutkan makannya.

💞💞💞💞💞💞

Prilly mengerjapkan matanya. Kepalanya begitu pusing dan sakit, kerongkongannya juga sakit dan kering. Prilly bangkit dari tidurnya dan memutuskan untuk pergi kedapur. Prilly sengaja bangun siang karna ia malas pergi sekolah hari ini. Ia juga mendengar kala Kevin mengetuk pintunya dan menyuruhnya untuk sarapan, tetapi ia sengaja tak menyahut sama sekali. Prilly masih kesal dan kecewa dengan kakaknya ia juga malas bertemu dengan papi dan bunda tirinya itu karna menurut Prilly jika ia bertemu mereka. Mereka pasti akan memarahinya pagi ini.

"Adek! Prilly? Kamu udah bangun sayang?" Suara lembut seseorang menghentikan langkahnya yang tertatih. Ia memutar bola matanya malas. Sebenarnya ia tahu bahwa bunda tirinya itu sangat menyayangi dirinya. Tetapi Prilly masih belum bisa menerima dirinya.

"Kalo belum bangun gak mungkin bisa disinilah!!" Balas Prilly ketus tanpa menengok dan terus melanjutkan tujuannya untuk ke dapur menemui bi Imah, pembantu kesayangan Prilly. Bahkan Prilly sangat dekat dengannya di banding dengan bunda tirinya. Bunda Prilly hanya menghela nafas pelan.

"Bi..." Panggil Prilly ketika sudah memasuki dapur.

"Iya non...eh non Prilly kenapa?" Tanya bi Imah ketika melihat Prilly berjalan tertatih dan memegangi perutnya dengan wajah yang begitu pucat. Ia juga berkeringat.

"Bi... Prilly sakit" lirihnya pelan. Bi Imah menghampiri Prilly dan membopongnya.

"Ya udah sekarang non istirahat aja ya... Ayo bibi bantu... Bibi gak mau non kenapa²" ujar bisa Imah lembut dan tersenyum.

Bi Imah membantu Prilly ke kamarnya. Prilly tersenyum senang, bi Imah selalu mampu membuatnya nyaman dari dulu hingga kini. Bunda Prilly hanya menatap Prilly nanar. Ia sangat ingin Prilly dapat menerimanya. Sebenarnya ia tau Prilly sudah menerima kehadirannya buktinya Prilly memanggilnya bunda. Tetapi karna Prilly adalah anak yang tidak mudah berinteraksi dengan orang baru.

💞💞💞💞💞💞

Kevin memasuki rumah nya dengan begitu berisik. Ya iya lah orang bareng sih Ali. Mereka kalo udah bareng² pasti orang² berasa kaya ngontrak, orang pacaran aja Ampe kalah. Sekarang tepat pukul tujuh malam.Tadi mereka habis latihan basket bareng anak tim basket.

Detektif Cinta Anak SMA 💕 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang