"Baiklah antrian ke 1.098.006"
Akhirnya ! setelah sekian lama menanti antrian terkutuk ini, Youngmin mendapat kesempatan memutar kembali roda kehidupannya. Ia melangkahkan kakinya dengan yakin, menatap roda besar dihadapannya yang bertuliskan berbagai macam nasib yang akan dihadapinya di kehidupan selanjutnya.
Ia menghembuskan nafasnya perlahan mengingat betapa menyedihkan dirinya. Mati di usia muda tepat pada hari ulang tahun Kwangmin, adik tercintanya yang cukup menyebalkan itu. Tapi ia sangat menyesalinya.
Kalau saja hari itu ia tidak memaksakan diri membeli kue untuk kwangmin, mungkin ia tidak akan mati secepat ini. Tidak ! ini tetap saja salah Kwangmin. Kalau saja Kwangmin tidak memanasinya soal sebutan namja kere untuk Youngmin, ia tidak akan memaksa membeli kue ulang tahun itu sebagai pembuktian kalau ia tidak kere. Hanya agak malas menabung.
Yah setidaknya ia masih punya kesempatan untuk hidup lagi. Pokoknya kali ini ia harus menjadi anak orang kaya. Ia akan datang ke rumahnya dan melempat uang-uang itu pada Kwangmin. Tentunya dengan kemeja dan jas mewah serta kacamata hitam dan celana terbaik korea. Tunggu saja kau Kwangmin !
Youngmin meraih roda itu dan memutarnya dengan sekuat tenaga
Manusia Kaya... Manusia Kaya...
Mata Youngmin membulat disertai keringat dingin melihat tulisan-tulisan itu berputar di sekitar jarum penunjuk. Ah itu dia Manusia kaya ! Youngmin terus menyebut-nyebut tulisan itu hingga roda itu perlahan melambat dan ting ...
Akhirnya nasib Youngmin telah di tentukan, dan disinilah Youngmin
.
.
.
"Gyaa !! Pergi sana kau "
"Hei tenanglah, itu hanya seekor kucing,"
"Ah menggelikan, aku tidak suka !"
Youngmin terengah setelah berlari menghindari sepatu merah berhak tinggi milik Yeoja berambut coklat yang barusan meneriakinya untuk pergi. Lengah sedikit, ia bisa mati lagi karena terinjak oleh sepatu sialan itu. Dan ia tidak akan membiarkan dirinya mati konyol seperti itu di waktu sesingkat ini ! setidaknya ia harus mati dengan heroik.
Kruyuk..
Ah ia kelaparan. Seharian ini belum ada yang memberinya makanan. Ia sudah mampir ke kedai teopokki atau restoran ayam, tapi yang ia dapat hanya sebuah pengusiran. Jangan heran melihat kucing memakan teopokki, kalau tidak begitu perutnya tidak akan kenyang.
Dengan empat kaki berbulunya, Youngmin berjalan lesu. Ah,tidak makanan sampah lagi ! ia sudah bosan makan itu selama seminggu ! Ia ingin makan daging ayam kali ini ! pikirannya yang berkecamuk membuatnya lupa kalau ia sedang menyebrang jalan, bahkan tidak mendengar bunyi-bunyi klakson yang daritadi sudah memancing emosi-emosi manusia.
Youngmin berhenti melangkah, menoleh ke sampingnya dan sebuah mobil mengarah padanya. Apakah ia harus mati dua kali dengan cara yang sama ?
Ckitt...
Youngmin menegakkan tubuhnya yang tadi sempat merunduk. Antara takut dan memang ingin mati. Tapi nyatanya mobil itu berhenti tepat di depannya dan hampir saja melindas ekornya. Youngmin menunduk melihat sosok besar berkulit putih dengan sweater biru tua mengampirinya.
Sedetik kemudian, tubuhnya terasa melayang dan udara sejuk ac mobil langsung menyapanya. Ah, seorang manusia memungutnya. Dan dengan lembut ia meletakkan Youngmin di jok sebelahnya. Youngmin menatap lelaki itu yang entah harus ia sebut apa. Disebut penyelamat, tidak juga karena ia memang berniat untuk mati di tabrak mobil daripada kelaparan seperti ini.
YOU ARE READING
Cat
FanfictionYoungmin yang harus menjalani kehidupan keduanya sebagai seekor kucing. Mampukan ia melewatinya ? (Oneshoot Story)