"thanks for walk me home."
"you're welcome, el."
"nggak mau masuk dulu?"
"em.. gue nggak enak sama orang tua lo, udah malem soalnya."
"ah, ya! you're right. its late. and.. i've to go."
"night, eloise."
"yap, i'll see you soon. bye, z."
🚀
author's
usai mengintip daniel yang rupanya sudah tertidur pulas di dalam kamar, corbyn berlari secepat kilat menuju lantai utama untuk menyusuli jonah, zach, dan jack. langkah keempatnya agak tergesa, namun sangat berhati-hati karena takut membangunkan daniel dan menggagalkan rencana mereka malam ini.
"jack, kunci pintu, jangan lupa." perintah jonah dengan suara pelan. sebenarnya mereka mau bicara normal pun tidak masalah, ini hanya antisipasi agar daniel tidak mendengar kegaduhan dari ruang bawah saja kok.
setelah jack mengunci pintu, mereka berempat keluar rumah dan memasuki mobil. dengan cepat, mobil itu dikendarai corbyn, melesat menuju salah satu kafe dua puluh empat jam yang tidak begitu jauh dari perumahan.
"two frappuchino and two dark chocolate, please." pesan jonah kepada salah seorang waitress setibanya di kafe.
mereka pun duduk di sofa panjang dengan meja kaca bundar di depannya, lantas memulai pembicaraan. dibuka oleh zach terlebih dahulu, si biang informasi.
"gue tau lo semua bingung kenapa gue tengah malem ngajak kalian ke kafe. tapi kita bener-bener harus bahas ini without daniel."
"kenapa sih sebenernya? lo musuhan sama daniel sampe-sampe nyuruh gue ngintip ke kamarnya dia tadi? ngeliat dia udah molor apa belon."
"nggak, bukan." zach menggeleng. bersamaan dengan pesanan mereka yang sudah datang. dia menyeruput frappuchino-nya, lalu melanjutkan pembicaraan. "janji dulu sama gue, jangan pada pingsan."
"iye iye. nggak pingsan, suwer."
"tapi setep."
"buset ya kagak sampe kejang juga lah jon!"
zach tertawa kecil. "oke oke, jadi.."
semua memberikannya tatapan, apa? buruan bangsat!
"ruby. dia cewek yang ada di bar sama darrel. dia selingkuhannya darrel." jelas zach singkat, membuat jonah, corbyn, dan jack hampir copot jantung.
"DEMI AP----
"SUUUUUUTTTTT DIEM JANGAN TERIAK TERIAK CORB"
"HEH LO JUGA TERIAK ZACH"
"MALU MALUIN BANGSAT UDAH TENGAH MALEM JUGA LO PADA TERIAK TERIAK DI KAFE"
"HEH LO JUGA"
"oya maap"
hanya jonah yang terdiam melihat corbyn, zach, dan jack yang malah ribut sendiri. aneh.
"is it true? " tanya nya dengan wajah serius. seketika, trio ubur-ubur di sebelah jonah pun mematung. kalau jonah yang bicara, semua takut. karena kalau pembicaraannya serius, dia tidak akan sempat main-main apalagi malah ribut sendiri seperti mereka bertiga barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Words I Didn't Say • Zach Herron
FanficKetika lo diputusin hanya karena alasan keramat yang tak lain adalah bosan, lo semua pasti mikir, segabut apa mantan lo sampai bisa mutusin lo dengan alasan itu? Gue berusaha bangkit meskipun sama sekali nggak tau tujuannya harus kemana, sampai akhi...