05

689 85 28
                                    



"Hai Ji. Kau baru pulang?"

"KAU! APA YANG KAU LAKUKAN DI SINI?"

"Aku mampir untuk bertemu abeoji dan eomeoni. Aku merindukan mereka. Lagi pula sudah lama juga kami tidak bertemu. Sekalian aku membawakan samgyeopsal kesukaan abeoji dan eomeoni." Ucapnya dengan wajah tak berdosa dan tidak lupa menunjukkan senyum manisnya.

"Dasar pembohong." Ucapku dengan suara yang pelan kepada diriku sendiri

"Terima kasih Jungkook-a untuk hadiahnya. Ji, duduklah dulu di sini dan berbincanglah dengan Jungkook. Sudah lama kalian tidak bertemu kan?"

"Tidak eomma. Aku lelah. Aku ingin istirahat saja." Kemudian kuputarkan tubuhku untuk berjalan menuju kamarku di lantai atas dan meninggalkan eomma, appa dan laki-laki sinting itu di ruang tamu.

"Abeoji, eomeoni, kedatanganku hari ini untuk meminta ijin." Perkataan Jungkook membuatku menghentikan langkahku yang belum terlalu jauh. Aku sangat tahu apa yang ingin dia katakan.

"Ijin? Ijin untuk apa?" Tanya appa kepada Jungkook.

"Abeoji, eomeoni, ijinkan aku untuk menikah dengan Jieun." Mendengar permintaan Jungkook kepada appa dan eomma, membuatku segera melangkahkan kakiku ke arah ruang tamu dan membuatku lupa dengan tujuan awalku untuk beristirahat.

"Menikah? Appa dan eomma tidak masalah jika kalian ingin menikah. Appa sangat senang. Tapi semua kembali kepada keputusan Jieun. Karena yang akan menjalani pernikahan ini adalah kalian. Apa Jieun sudah setuju?"

"TIDAK! Aku tidak ingin menikah dengan dia." Jawabku atas pertanyaan appa yang membuat mereka serentak menoleh kearahku. Dengan cepat kuberjalan ke arah Jungkook yang sedang berlutut di hadapan appa dan eomma. Aku menariknya untuk berdiri dan meninggalkan ruang tamu menuju pintu depan.

"Pulanglah! Dan jangan pernah menginjakkan kakimu lagi di sini. Jika aku melihatmu lagi di sini, aku akan semakin membencimu! Sampai kapan pun aku tidak akan menikah denganmu!" Kataku dan menutup pintu dengan keras dihadapan Jungkook.

"Ji, duduklah di sini sebentar." Mau tidak mau aku pun menuruti permintaan appa.

"Apa dirimu sudah yakin dengan keputusanmu itu?"

"Bukankah dirimu sangat mencintai Jungkook? Kau yakin tidak akan menyesal Ji?" Timpal eomma.

"Aku tidak mencintainya dan aku sudah yakin dengan keputusanku. Antara aku dan Jungkook sudah berakhir lama sejak dia pergi. Jadi untuk apa aku menyesal?"

"Baiklah kalau memang itu keputusanmu Ji. Tapi appa minta dirimu untuk memikirkannya kembali baik-baik. Appa tidak ingin putri appa ini sampai tua hidup seorang diri. Dan untuk masalahmu dengan Jungkook di masa lalu, selesaikanlah dengan baik. Bicarakanlah dengannya agar tahu apa alasan kepergiannya. Setelah mengetahui alasannya, apa pun keputusanmu untuk pernikahan ini, appa tidak akan berkomentar lagi. Tolong dengar permintaan appa kali ini Ji."

"Benar sayang. Dengarkanlah perkataan appa itu. Eomma juga tidak ingin kau menyesal nantinya. Karena eomma tahu sekali perasaanmu kepada Jungkook. Kau bisa berkata tidak Ji, tapi dalam hatimu kau sangat mencintainya kan? Jadi bicarakanlah baik-baik hmm?"

"Arasseo. Aku akan melakukan permintaan appa dan eomma. Aku akan membicarakan dan menyelesaikan semuanya dengan Jungkook. Tapi tepati janji appa dan eomma untuk tidak mencampuri apa pun keputusanku setelah itu."

Our FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang