Hello, maaf banget baru bisa update. Hiks!
-----
Aku bergeming. Takut. Berkedip saja aku tidak berani. Meski tidak ingin, tetap saja mata ini berkedip sendiri."Ayo Pulai dijawab!" Pak Ahmad menatapku penuh penekanan. Beralih menatap ke sekeliling setelah tak mendapatkan respons, "Yang lain ayo bantu Pulai untuk menjawab."
"Iya, Pak, dihukum lari sepuluh putaran." Itu suara siapa?
"Ya, kau benar, Mil. Yang tidak mengerjakan PR akan mendapat hukuman."
Ah sialan. Semil sempat-sempatnya menjawab pertanyaan menyebalkan itu. Di mana rasa setia kawannya.
"Tapi, Pak. Bukannya saya tidak mau mengerjakan PR..."
"Lalu?"
"Semua salah Mamak. Semalam aku bertengkar dengan Kak Jo, mulanya hanya iseng saja, kemudian Mamak ikut-ikutan. Jadilah kami diceramahin panjaaaaang sekali. Akhirnya kelupaan kalau ada PR. Lagi pula saya tidak akan kuat lari sepuluh kali, Pak. Tadi pagi belum sarapan, yang ada baru setengah putaran udah pingsan. Hehehe."
----
Masih belum selesai. 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
PULAI
MaceraKalau ada sosok manusia paling hebat, maka dia adalah Mamakku. Buku ini kupersembahkan untuknya. Wanita terkuat di dalam rumah. Bercerita tentang keseharian anak kecil tinggal di desa kecil Pulau Jawa bersama mamaknya. Berjenis kenakalan dilakukan...