RAHASIA 'KECIL' (2)

8K 792 16
                                    

Chapter 2

🐇🐯

BRAK

“Auhh….panci sialan….” Tak sengaja aku menyenggol panci yang sedang kupanaskan dan melonjak-lonjak kesakitan.

“Ada apa? Astaga, selain kekanakan kaupun masih saja ceroboh. Kemarikan tanganmu!”

“Tidak mau! Kau menjauhlah dariku! Sana, jangan coba mendekat!”

“Kenapa kau ini? Aneh sekali. Kalau begitu cepat beri pasta gigi supaya tidak sakit! Biar aku bereskan keonaran yang kau buat ini,”

Lelaki itu segera mematikan kompor dan memungut panci di lantai. Nafasku kembali sesak menemukan sebentuk paha polos tersembul dari lipatan handuk.

“Tidak! Tidak!”

“Hei? Kenapa masih berdiri disitu? Cepat ke kamar mandi, ambil pasta gigi untuk lukamu!” seru lelaki itu waktu menoleh.

“Pasta apa? Aku tidak bisa masak pasta, benar aku tidak bisa!” sahutku panik.

“Dan kau juga bodoh,” Taehyung menggelengkan kepala tiba-tiba menyeretku kekamar mandi.

“Apa-apaan kau ini? Lepaskan aku, tolooooooooong ! aku diperkosaaaaaaaaa!” panik semakin melanda diriku berupaya meronta melepaskan diri namun lagi-lagi kesialan menimpa, tanganku justru menyentuh lilitan handuknya dan lepas ke lantai marmer.

“KYAAAAAAA !”

“Kookie!”

…….

Bodoh. Berapa lama aku pingsan?
Aku beringsut duduk, menemukan diri berada di atas tempat tidur yang empuk. Tangan yang kena panci panas tadi ternyata sudah dibalut dengan perban. Ada suara diluar, sepertinya suara Kim Taehyung dengan seseorang yang kukenal baik…..astaga, Jimin? Bagaimana dia bisa kemari? Benar-benar cari mati!

“……ya, darahnya memang rendah sekali. Sejak kecil sudah sering menyusahkan keluarga karena sering pingsan,”

“Aku hanya sedikit heran kenapa Kookie harus ikut dengan anda sementara Tuan Jeon sendirian di rumahnya,”

“Kau bilang sahabat dekat Kookie tapi kau tidak tahu apa-apa tentang keluarganya?”

“Sebenarnya aku tahu banyak. Ayahnya sopir truk sampah dan ibunya kabur dengan lelaki lain. Sedangkan anda adalah abang yang selalu menyusahkan dia,”

“Ohya? Menyusahkan dalam hal apa?”

“Entahlah karena kulihat anda orang yang baik. Anda tidak terlihat menakutkan seperti beruang. Anda tidak bermulut penguin yang panjang dan bersuara nyaring..”

“Jadi Kookie mengumpamakan aku seperti itu? anak bodoh itu perlu ku jewer,”

Jimin tertawa membuatku tak tahan untuk keluar kamar.

“Kau? Bagaimana kau bisa tahu aku disini?”

“Hei Kookie, aku meneleponmu dan abangmu ini yang mengangkat. Dia malah menyuruhku datang membesuk, katanya kau sakit? “ seru Jimin senang.

“Menyuruh kemari? …..iya, iya benar sakit. Lihat tanganku luka. “ kulirik sosok Kim Taehyung yang menatapku dibalik kacamata tipisnya.

“Kookie, kenapa kau tidak cerita pindah ke apartemen ini? Kenapa appamu tidak ikut juga?” cetus Jimin dengan wajah bingung.

“Iya, itu karena…itu….”

“Appa tidak akur dengan istriku, sementara istriku butuh teman karena ia sedang hamil tua,” Taehyung menimpali dengan tenang. Aku melotot kencang namun lelaki itu hanya tersenyum dan membalikkan badan pergi. Apa-apaan dia membuat scenario lucu seperti itu? istri hamil tua? Maksudnya aku? Sialan.

“Abangmu tidak sejahat yang kau ceritakan selama ini, dia sangat ramah dan bersahabat,”

“Kau baru kenal dia hari ini jadi kau tak tahu isi kepalanya,’'

“Aku tak pernah salah menilai orang,”

Makanya kau mudah percaya pada dusta orang! Hatiku memekik.

“Kookie, malam ini kau mau menemaniku ke pesta Kai? Katanya Yoongi punya lagu baru untuk di perdengarkan pada kita,”

“Aku? Maaf aku ada acara penting, keluargaku akan berkumpul malam ini,”

“Sayang sekali.”

Berkumpul, bertemu dengan mertuaku…..lanjutku dalam hati.

Aku memang akrab dengan Yoongi. Gadis itu adalah pemain piano yang handal dikampus. Sejak berpacaran dengan Kai abangnya Jimin, kami menjadi dekat seperti sebuah tim. Ada lagi Go Eun, gadis yang senang sekali bercanda. Dia teman sekelasku. Sahabat-sahabatku yang tidak pernah tahu status asliku.

“Kau ini aneh, kupikir kau tidak begitu jelek tapi kenapa kau belum mau pacaran?” cetus Go Eun suatu ketika.

“Aku belum siap dicium lelaki,”

“What? Gila kau, pacaran bukan hanya sekedar berciuman. Tapi perlu juga berbincang-bincang!”

“Aku tidak suka berbincang-bincang, tangan lelaki sering menjelajah kemana-mana.”

“Puh, jadi biarawati saja kau!” ia tertawa geli.

“Terserah kau mau bilang apa, aku tidak suka disentuh lelaki!”

Padahal ciuman pertamaku justru  kudapat di umur 15 tahun.

Dua minggu setelah pernikahanku dengan Kim Taehyung, lelaki itu datang mengunjungiku langsung dari bandara. Aku gembira sekali dibawa berkeliling masuk butik terkenal, memborong gaun-gaun bagus, mencicipi masakan restoran terkemuka dan bermain ditaman hiburan. Semua hal yang tidak pernah kualami sejak kecil karena keterbatasan ekonomi. Karena Ibu akan berpidato dua jam hanya karena aku membeli sebuah buku komik.

Pulangnya ternyata ayah tidak ada, ibu dan Eunha pergi. Mereka memang sedang bertengkar gara-gara gaji ayah dibelikan bantal bulu angsa. Ayah sudah lama menginginkan bantal itu untuk menopang punggungnya yang sering pegal dibalik setir truk.

Disitulah, begitu senangnya aku membongkar belanjaan tak menyadari bahwa lelaki itu meraih daguku dan menempatkan bibirnya diantara bibirku. Semua berjalan lambat. Ciuman pertamaku ternyata diambil suamiku sendiri.

Herannya waktu itu aku tidak berontak sehingga kurasakan lidahnya membelit lidahku.Bukan itu saja, tangannya juga menelusup masuk di dalam kemeja kecilku dan membetot lepas kancing bra yang kupakai. Sementara mulutku dikuasai mulutnya, dada kecilku pun dikuasai jari-jari tangannya. Meremas-remas putingku sehingga perutku seperti ingin meledak berdenyut kencang. Namun suara telepon membuyarkan semua. Lebih tepatnya menyelamatkan semua.
Sialannya sejak saat itu aku belajar yang namanya masturbasi.

“Baiklah aku akan sampaikan pada mereka bahwa kau tidak bisa hadir.” Tepuk Jimin menyadarkan aku dari lamunan.

“Yah, lain acara aku pasti datang. Lagipula aku tidak enak dengan abangku,”

Biasanya Taehyung hanya dua atau tiga hari berada di Seoul karena jadwal kerjanya lebih lama ke Amerika. Kebetulan kakek dan orangtuanya pun tinggal disana. Selama ini waktuku lebih banyak bergaul dengan teman-teman di sekolah selain mengurus ayah yang mulai senang minum bir.

Senyumku terkembang lepas.

……………………………………

TBC

Lanjut gak? Yang ini tolong dikomen 😀

RAHASIA 'KECIL'  (Tae_kook GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang