[ ! BEING REVISED ]
ketika lo pengen punya abang yang kalo ngupil aja aesthetic, tapi realita tak selalu seperti ekspektasi.
Story lokal, cast international.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✧ ཻུ۪۪⸙͎⋆*
sekarang sudah jam istirahat. seperti biasanya, kelas sepi. hanya ada altha yang membaringkan kepalanya pada meja, dan beberapa temannya yang tidur di bagian belakang kelas beralaskan karpet.
moodnya hari ini benar-benar buruk akibat momen-momen yang ia benci menimpanya dua kali. untung saja tadi pagi ia masih sempat memasuki gerbang sekolah sebelum benar-benar ditutup oleh pak trisno.
padahal, siswa lain yang juga bersamaan telatnya ama altha udah gak bisa masuk.
altha menepuk pelan perutnya yang terasa sakit.
lapar cuy.
dari pagi gak sarapan. nyesel juga sih, tadi sok-sokan gak jadi makan.
"oit"
bangku di sebelah altha bergerak, tanda ada yang menempatinya. altha menoleh.
arsen dirgantara agung.
kakaknya altha.
kakak kelas maksudnya. ini lagi di sekolah ingat.
dengan muka datarnya. tanpa dosa sama sekali.
altha tidak memedulikan arsen. ia kembali membaringkan kepalanya.
"hhh.." arsen menghela napas.
"nih, gue bawain nasgor. makan."
arsen meletakkan kantong kresek yang sedari tadi ia tenteng di atas meja.
altha tidak merespon.
"dek," panggil arsen.
"gausah. gue udah makan tadi," altha menjauhkan kantongan yang berisi bungkusan nasi goreng.
arsen tau betul kalau sekarang altha lagi bohong.
sewaktu ditinggal altha naik angkot, arsen tetap berjalan di belakang angkot yang adiknya tumpangi. padahal, bisa saja dia mendahului angkot tersebut agar tidak telat. tapi ya gitu. alhasil, arsen termasuk dalam bagian siswa yang terlambat datang.
hanya untuk memastikan kalau adiknya benar-benar sampai di sekolah dengan selamat.
sepeduli itu.
bahkan dia tidak menyesal karena telat.
"abis makan apa lo ? angin ?" tanya arsen ngelawak.
altha mendecak.
ah, sepertinya altha memasuki masa-masa pms.
sensi bor.
"balik sana ke kelas lo. sebelum ada yang liat lo di sini," usir altha pada donghan.
