Untung saja Merisa tidak datang terlambat, ia memasuki gerbang tepat dengan bunyinya bel masuk. Gadis itu segera berlari menuju kelasnya, ia sempat menabrak beberapa orang.
Karena berlari terlalu cepat, Merisa terjatuh. Lutut kanannya mengeluarkan darah segar yang tidak begitu banyak. Akhirnya Merisa hanya membiarkannya dan akan mengobati luka itu nanti.
Kebetulan jam pertama hanya diisi dengan ulangan harian matematika jadi, Merisa tak akan kerepotan dengan hal itu. Mereka semua diberikan soal secara acak. Jadi tak akan ada kesempatan untuk menyontek.
.
.
.
Pagi ini Renova terlambat, lagi ke sekolah. Padahal ia bangun pukul 5 pagi, karena cowok itu hanya memerulkan waktu tidur 4 jam/hari. Dan Renova sudah terbiasa akan hal itu.Cowok itu sebenarnya malas datang ke sekolah namun, setelah mengingat kalau ada pacar-pacarnya di sekolah, cowok itu kembali bersemangat.
Bukan tanpa sebab Renova menjadi seperti itu, ia ingin menunjukkan kalau pesonanya sangat kuat. Sehingga para gadis rela menyatakan perasaannya lebih dulu, dan seperti biasa. Renova menerima mereka menjadi pacar backstreet.
"Kamu tuh ya, niat sekolah nggak sih? Tiap hari aja telat, dasi nggak dipake, baju nggak dimasukin." Pak Jumadi sudah mengeluarkan suaranya kepada salah satu pentolan sekolah.
"Yah karena saya bukan cowok culun sekolahan" Pak Jumandi geram dengan dengan balasan Renova, "nyolot kamu yah, sekarang kamu lari keliling lapangan sampai istirahat. Kalau berhenti lari, saya tambah 1 jam larinya."
Renova hanya menganggu pasrah, setidaknya berlari tidak akan mengurangi pesonanya sedikitpun. Cowok itu segera melempar tasnya ke sembarang arah, untung saja ponselnya sudah ia taruh di saku.
.
.
.
Bel istirahat berbunyi, waktu mereka mengerjakan ulangan telah selesai. Ketiga gadis itu telah menyelesaikannya dari tadi. Mereka memutuskan untuk segera ke kantin demi mengisi perut yang lapar.Sahutan dari Rena membuat kedua gadis itu mengentikan langkahnya "Risa, bukannya kalau keluar main lo harus di ruang teater yah? Kan lo ikitan drama" yang membuat kedua gadis itu bingung, adalah Rena yang tiba-tiba serius.
Merisa hanya mengangguk kikuk "oh gitu yah? Yaudah, kalau kalian udah makan beliin gue juga yah. Terus gue minta tolong bawain juga ke ruang teater." Merisa kemudian menyodorkan uang setarus ribuan kepada Aletta.
"Yaudah kalo gitu kita duluan yah." Setelah Aletta mengatakan itu, mereka pergi ke tujuan masing-masing.
.Lain halnya dengan Renova, cowok itu baru saja menghentikan larinya. Ia sudah lelah tapi itulah kebiasaannya. Belum lagi Bu Maryam menyuruhnya untuk langsung pergi ke ruang teater, membuat Renova tak sempat untuk sekedar mampir ke kantin.
Cowok itu membawa baju ganti kemana-mana, karena kebiasaannya yang sepulang sekolah tidak langsung berada di rumah. Renova melangkahkan kaki ke ruang ganti khusus cowok, untuk mengganti seragam putih abu-abunya menjadi baju kaos biasa dan celana panjang berwarna hitam.
Tentu ia tak akan dimarahi karena, ia akan berlatih drama. Bukan mengikuti kegiatan belajar di kelas. Cowok itu kemudian membuka pintu teater "assalamualaikum, maaf saya telat." Setelah mengatakan itu, ia segera bergabung dengan yang lainnya.
Untung saja Renova sudah menghapal naskahnya, sehingga tak perlu bersusah payah jika latihan nanti.
Bu Maryam memberi instruksi sana sini kepada semua pemeran drama. Mulai dari ekspresi wajah hingga cara mengucapkan kata. Harus benar-benar mendalami karakter yang diperankan.
Hal itu membuat Merisa dan Renova harus membuat chemistry yang kuat selama 2 minggu ini. Merisa sudah risih duluan mendengar hal itu, karena pada dasarnya ia tak suka memerankan drama. Namun ia mengikuti drama ini untuk membuktikan suatu hal kepada semuanya.
Lain halnya dengan Renova, cowok itu bahkan tampak biasa saja akan hal ini. Karena pada dasarnya ia akan sangat mudah berbaur dengan cewek.
Mereka menghabiskan waktu yang sangat banyak untuk latihan drama. Bahkan hingga jam pulang sekolah tiba. Itupun masih awal drama yang mereka hapal. Belum termasuk pertengahan dan ending cerita.
Renova justru sangat bersyukur dengan drama ini, akibatnya ia tak perlu bersusah payah untuk melakukan kegiatan yang disebut belajar.
Cowok itu bahkan belum sempat memasuki kelasnya sekalipun. Sekarang ia sedang melangkahkan kakinya menuju parkiran. Sedangkan Merisa? Cewek itu sudah pulang duluan. Merisa diantar pulang oleh supir pribadinya.
Renova memasuki mobilnya dengan santai. Dan mulai melajukan mobilnya untuk ke suatu tempat, yang pasti bukan rumahnya.
.
.
.Cowok itu menghentikan mobiilnya didepan sebuah rumah. Ia kemudian membuka ponselnya untuk mengirimkan chat kepada seseorang.
"Bet, kamu keluar yah. Aku udah diluar nih." Terdengar jawaban dari seberang sana. "Tunggu baby, aku pake heels dulu" setelah Betrice mengatakan itu, Renova memutuskan telponnya sepihak.
Betrice kemudian memasuki mobil milik Renova, karena malam ini pasangan muda mudi itu akan pergi ke suatu tempat. Untuk berkencan tentunya.
Terima kasih yang udah baca, terima kasih banyak yabg udah sempatin vote apalagi komen.
Selasa, 1 Mei 2018