We Found Love in Osaka
(Warning : bahasa non baku, campuran semi baku dan bahasa pergaulan sehari-hari.)
..
Pagi sangat cerah dan sang fajar sudah meninggi dari balik pohon dengan semangatnya. Berbeda dengan gadis bermata bulat itu yang masih saja bermalas-malasan didalam apartemen kecilnya, sampai satu deringan ponsel menyadarkan alam bawah sadarnya.
Niconi conii *Ringtone*
"Please 5 menit lagi, baru sampe iniii, adaaa aja yang ganggu" Gadis bermata bulat itu meraih ponsel dan langsung menempelkannya pada telinga.
"Kon'nichiwa, koko de Yami ga hanashite imasu.."
"........"
"Ya ampun aku kira siapa, bisakah kau menelepon ku nanti ? aku baru saja landing !"
"........"
"Hai' hai' sore nanti aku akan memulai surveynya"
"........"
"Iyaa aku tak akan lupa, kau bawel sekali Oca, aku disini tidak akan banyak bermain oke ?"
"........"
"Aish kau meneleponku hanya untuk ini ?"
"........"
*Pip* panggilan diputus satu pihak oleh gadis itu
"Ya ampun kalau saja dia bukan sahabatku, sudah ku tampol mulutnya yang cerewet itu.. Oh ! Astagfirullah masih pagi aku sudah menggerutu saja" Yami terus saja mengomentari kelakuan sahabatnya itu yang kadang-kadang tak penting. Tapi bagaimanapun Rosa, dia tetap sahabat yang paling Yami sayangi. Cerewetnya Rosa itu selalu membawanya pada kebaikan. Definisi sahabat yang tak akan pernah habis jika dibahas...
"Oke Osakaaa here i aaam !" Yami menyemangati dirinya lalu merapikan diri dan bergegas keluar dari apartemen kecilnya untuk memulai sebuah perjalanan di kota Seribu Jembatan.
"Oke destinasi pertama yaitu.. Tsutenkaku Tower ! Waaah ini ya yang dinamakan sambil menyelam minum air. Tak salah aku memilih pekerjaan ini"
Yami adalah orang Indonesia yang memiliki sedikit keturunan Jepang dari darah kakek neneknya. Ia adalah seorang Enumerator divisi luar negeri dari Perusahaan terkemuka di Tanggerang. Meskipun asli seorang Indonesian, tapi hidup Yami berpindah-pindah dari satu negara ke negara lainnya. Sesekali ia pulang ke Indonesia untuk melaporkan hasil pengumpulan data-datanya itu selama ia di luar negeri. Bisa dibilang di usianya yang masih muda, Yami termasuk orang yang ahli dan tenaganya banyak dibutuhkan. Tidak heran kalau dirinya itu sangat sibuk. Tapi sesibuk-sibuknya seorang Yami, dia sangat menyukai pekerjaan yang sedikit banyak menguras tenaga dan otak itu. Yami sangat menyukai traveling jadi saat dia menerima pekerjaan sebagai seorang Enumerator bisa dibayangkan bagaimana bahagianya dia.
"Walaupun jaraknya jauh tapi ditempuh dengan berjalan kaki terasa asik, Jepang memang belum berubah wkwk" gumam Yami sangat kecil hingga tak terdengar oleh siapapun.
"Hah pegalnya, kakiku ini belum terbiasa"
Gadis yang sedang kegirangan itu berjalan sedikit membungkuk sambil sedikit memijat kakinya, sampai akhirnya..
Bruuk..
"Ah Mōshiwake arimasen, Watashi wa itotekide wa nakatta.." Yami membungkuk seketika karena menabrak seseorang.
"Iie, dō itashimashite, aku juga tidak melihat dengan benar saat berjalan"
(ceritanya masih ngobrol pake bahasa jepang ya, soalnya kalau author bikin real pake Japan di obrolannya pasti yang baca ga akan ngerti nghehe)
"Ah sekali lagi saya minta maaf" Yami membungkukkan badannya kepada laki-laki yang ditabraknya tadi.
"Hey apakah kau seorang Muslim ? darimana asalmu ?"
"Ya saya seorang Muslim, saya Indonesian.. jika tidak ada yg penting lagi saya pamit, sekali lagi mohon maaf, sumimasen" Yami membungkukkan badannya lagi sebentar lalu meninggalkan laki-laki yang kini tengah memandangi kepergiannya.
"Jutek sekali gadis itu.." Kesal laki-laki yg ditabrak tadi.
.
.
TBC
.
.
Masih perkenalan nih.. tunggu chapter selanjutnya yaa
Semoga suka !
Semoga bermanfaat !
Budayakan vote !
Ga ada larangan untuk comment !
Kritik dan saran ditampung dengan senang hati.
See yaaaa.... Oh iya kalian bisa panggil aku Yupu atau Kimso
YOU ARE READING
We Found Love in Osaka
RomansJika kau tidak mampu untuk tidak membuat seorang perempuan menunggu lama, maka suruh dia bersama yang lain . . . Warn : Alur sulit dimengerti !