Setelah kejadian tersebut samuel dan lisha kini baikan dan kembali bersatu begitu pun dengan mira yang telah bersatu dengan aris yang ternyata kakak dari disya awalnya mereka cukup terkejut namun setelah mereka menjelaskan semuanya akhirnya mereka mengerti
Disya duduk di taman sambil ngeliatin para sahabatnya yang begitu bahagia,matanya beralih menatap desi yang hanya diam menatap lapangan dengan tatapan kosong
Disya tau masalahnya apa dan seketika ide cemerlang muncul di otaknya
Disya menghampiri lisha dan langsung mengagetkan lisha
"Awas nanti kesambet hantu kunti...awuuuuhhhh"ucap disya dengan nada yang menakutkan. Lisha yang mendengarnya langsung menegang,lisha membalikkan kepala kesamping untuk melihat sosok kunti dan langsung di kagetkan oleh disya
"HA..."ucap disya
"Haaaaa....hantu kunti dateng"ucap desi reflek akibat disya. Mendengar teriakan desi kini semua menatap dua makhluk yang sedang berada di bawah pohon dekat lapangan,satunya ketawa dan satunya lagi ketakutan
"Hahahaha..."mendengar seseorang ketawa baru ia menyadari bahwa ia sedang di kerjai oleh sahabatnya sendiri
Desi hanya memayungkan bibirnya sambil menghentak hentakkan kakinya bertanda ia kesal namun terlihat lucu kalau di lihat
Terlihat dari kejahuan seorang laki laki tengah menatap gadisnya yang sedang kesal namun terlihat lucu bagi dirinya yang membuat sudut bibirnya terangkat
Sedangkan disya menahan rasa sakit di perutnya akibat ketawa melihat ekpresi wajah desi yang begitu menggemaskan
"Disya...kenapa lo ngagetin gue pake suara yang menakutkan lagi kan gue jadi takut gue kira tadi tante kunti,kalau aja gue punya penyakit jantung lo udah liat jazad gue di sini di hadapan lo"ucap desi sebal ia tak menyadari bahwa barusan ia mengatakan kata kata yang mengandung makna mati
Disya yang mendengar kalimat terakhir dari mulut desi menghentikan tawanya
"Sorry..."ucap disya sambil memeluk desi dan memasang wajah memelas dan desi menganguk sambil tersenyum
Semua orang melihat mereka dengan tatapan aneh dan tatapan lucu
"Desi lo kenapa sih kok ngelamun terus sih lagi mikirin justine yah??"ucap disya tebak karna ia mengerti isi hati sahabatnya yang satu ini melalui gerak geriknya dan tatapannya
"Huft..iya sya gue lagi mikirin justine akhir akhir ini gue ama dia jarang komunikasi bahkan gue liat dia agak dingin ama gue"ucap desi sedih.
"Sabar mungkin ada alasan yang tidak dapat dia katakan sama lo,jadi lo sabar aja kalau bisa lo bicara baik baik ama dia gue yakin dia mau bicara sama lo walaupun ia dingin ama lo tapi gue yakin 100 persen dia bakalan mau bicara ama lo"ucap disya meyakinkan desi,desi pun tersenyum
"Makasih yah lo memang sahabat terbaik gue,lo adalah saudara gue bahkan gue ama yang lain udah anggap lo sebagai mama kedua kita"ucap desi sambil tersenyum,disya hanya membalasnya dengan senyuman yang sangat manis sangkin manisnya bikin orang yang liat disya tersenyum langsung meleleh
Di sisi lain revan tengah menatap tajam orang yang melihat disya memang senyuman disya sangat manis bahkan revan juga meleleh
Revan udah nggak tahan,revan beranjak dari duduknya dan menghampiri disya yang sedang bercanda gurau dengan desi
"SAYANG"ucap revan dia sengaja sedikit teriak agar semua orang yang menatap disya jadi tau bahwa disya adalah gadisnya
"Iya ada apa??"tanya disya namun disya melihat revan sedang menatap seseorang,disya mengikuti arah dimana revan menatap seseorang dan seketika senyum disya mengembang
"Sayang ada apa??"tanya disya sambil mengusap Lembut wajah revan
Revan yang menyadari itu melihat ke arah disya yang tengah tersenyum manis ke arahnya yang membuat revan ikut tersenyum tipis
Disya yang melihat revan hanya tersenyum tipis membuat hatinya agak sakit karna biasanya revan akan tersenyum sangat manis buat dirinya tapi kali ini beda namun disya tetap bahagia setidaknya revan masih mau tersenyum padanya
"Kamu kenapa??"tanya disya lagi
"Kantin"ucap revan dingin singkat dan padat dan disya hanya menganguk sambil mengikuti revan dari belakang
Sesampai dikantin hanya ada keheningan di mejanya dan suara berisik dari siswi siswi yang sedang makan
Disya menatap sendu kekasihnya dia nggak ngerti kenapa revan tiba tiba berubah seperti ini. Disya memberanikan diri untuk bertanya
"Revan"
"Hmm"
"Kamu kenapa sih kok kamu jadi kek gini sih??"ucap disya,mendengar itu revan menatap disya sambil menaikkan sebelah alisya nggak ngerti
"Kok kamu jadi dingin kek gini sih terus nggak biasanya kamu diem kamu sakit??"ucap disya hati hati takut revan marah namun jawaban revan hanya gelengan kepala
"Aku baik baik aja"jawab revan lagi lagi sikap dingin. Disya hanya bisa pasrah dan berusaha tetap tersenyum dan menutupi rasa sakitnya
♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Pulang sekolah seperti biasa disya dkk selalu di jemput ama pasangannya masing masing. Terlihat revan dkk menghampiri meja disya dkk
Terlihat devi dan lisha sangat bahagia karna bisa sama sama dengan pacarnya
"Devi pulang sama aku yah"ucap abay dan dibalas angukan devi
"Lisha kamu juga pulang sama aku yah"ucap samuel dan di balas angukan lisha
Mereka berempat pulang duluan kini tinggal disya,desi,revan, dan justine
"Desi"ucap disya,desi menatap dengan tatapan ada apa
"Mmm lo aja yah yang nyetir gue lagi males nyetir lagi pula lo kan jago nyetir"ucap disya dan di balas angukan desi. Melihat desi menganguk disya pun melempar kunci mobil ke arah desi dan langsung meninggalkan kelas yang di ikuti oleh revan,justine,dan desi
Sampai di parkiran sebelum disya pergi ia sempat mengatakan sesuatu sama revan
"Revan kamu hati hati yah di jalan,jangan ngebut"ucap disya lembut sambil tersenyum dan dibalas angukan revan
"Des ayo"ajak disya dan langsung menuju ke parkiran dengan langkah cepat membuat desi jadi bingung dengan tingkah disya dan segera menyusul disya
Disya masuk ke dalam mobil dan menatap ke arah jendela sambil menangis
Di sepanjang perjalanan disya dan desi hanya saling diam. Disya pun segera menghapus air matanya dan segera menatap ke arah desi
"Des"ucap disya
"Yah ada ap..."ucap desi namun ucapannya ia potong karena ia melihat disya yang sudah menangis
"Sya lo abis..."ucap desi terpotong karena di potong oleh disya
"Jangan di tanya kenapa gue nagis yang penting gue baik baik aja dan sekarang kita ke apartemen yah"ucap disya dan di balasa angukan desi
Sesampainya diapartemen disya langsung masuk ke dalam kamar
Tok..tok..tok.. suara pintu di ketuk
"Sya lo nggak apa apa kan"ucap desi khawatir namun disya tak menjawab
"Sya gue tau lo nggak tidur tapi gue hanya mau kasih tau lo,gue harus pulang soalnya nyokap gue mau di anter ke arisan"ucap desi lagi lagi nggak ada jawaban dari disya. Dengan perasaan cemas,terpaksa lisha pergi meninggalkan disya yang sedang menangis
Guys.....kok jadi kek gini sih ceritanya kok revan tiba tiba dingin ama disya terus disyanya kok sabar bener nggak sakit apa????
Sedih gue jadinya😐😯😯😯😯😯
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRL AND BOY
Romance[SEBELUM BACA DI FOLLOW DULU] Cerita ini menceritakan tentang 4 wanita cantik dan 4 pria ganteng Mereka berdelapan sama sama sekolah yang sama,awalnya mereka saling mengagumi hingga timbul rasa cinta diantara mereka seiring berjalannya waktu setelah...