"Aku bukan ingin mengakhiri hidupku, hanya saja aku buntu bagaimana cara untuk mengakhiri penderitaan ini"
Suara ini selalu menuntunku untuk terus melakukan hal-hal yang membahayakan tubuhku, namun aku tidak pernah bisa melawan suara ini, entah mengapa setiap ucapannya terasa seperti solusi yang tepat untuk keadaanku di saat tertentu.
Seperti sekarang , aku tidak bisa tidur selama 3 hari belakangan ini, pikiranku dipenuhi banyak suara, kepala ku rasanya akan meledak. Aku sudah mencoba untuk melakukan hal-hal yang membuat ku lelah, badanku sudah terasa sangat lelah namun, tubuh ini tetap saja menolak untuk beristirahat.
Sepuluh butir, lima belas butir, dua puluh empat butir, tak terasa ternyata aku sudah menelan obat ini sebanyak empat strip. Akhirnya tubuhku dapat diajak kompromi juga, aku bisa istirahat. Ahh mengapa kepala ku rasanya berat sekali, detak jantungku sepertinya berdetak terlalu cepat, oh shit nafasku mulai terseggal-senggal, apa aku akan mati?
Gak! aku gak boleh mati dulu, aku tidak ingin mengakhiri hidupku dengan cara seperti ini. Aku harus mengabarkan seseorang, ponselku dimana? aku tidak dapat menemukannya, sungguh rasanya pusing sekali, aku tidak sanggup lagi tubuhku sudah semakin melemah. Sial aku beneran akan mati konyol!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pain
RomanceTakdir itu tidak selalu menuju pada kebahagiaan tetapi juga menuju pada penderitaan {Update setiap Sabtu} Cover by : Dizzysya