34. Kenangan Senja

400 21 0
                                    

" Penantian akan berakhir mengenaskan jika kita tidak mengikhlaskan. "

______________________________________

Pagi ini Agatha masih izin tidak masuk sekolah. Sebenarnya oleh tantenya disuruh masuk dan dia yang akan menjaga keponakannya itu. Tapi Agatha tidak ingin beranjak sedikitpun dari ruangan ini. Dua hari. Kata itu yang terus terngiang di kepala Agatha. Bagaimana jika dalam waktu satu hari ini dia tidak mendapatkan pendonor yang sesuai dengan golongan darah kakaknya.

"tan, aku mau ke PMI bentar. Nanti aku balik lagi"

"mau apa? " jawab tantenya yang bingung.

"mau coba cari tahu tentang pendonor yang darahnya bergolongan AB-"

wanita paruh baya tersebut langsung memeluk Agatha. Dapat ia lihat bagaimana Agatha sangat menyayangi kakak satu satunya ini.

"tante seneng lihat kamu bersikap dewasa seperti ini. Tapi sudah ada pendonor yang darahnya sama seperti kakakmu" ucapnya pelan sambil sesekali mengusap puncak kepala Agatha.

"siapa tante? "

"nanti kamu tahu sendiri. Sudah tidak usah bingung" . Agatha kembali duduk, kepalanya dipenuhi oleh kakaknya dan juga Kenna. Sebegitu teganya Kenna mengkhianati dia?

Ceklek

Pintu terbuka. Agatha tidak tahu siapa dia langsung mencegah orang tersebut untuk tidak mendekat ke ranjang kakaknya.

"siapa lo? "

"perkenalkan. Gue Rivan". Tangan Rivan menggantung diudara tapi tidak disambut oleh Agatha dengan baik.

Agatha tercengang mendengar nama itu. Bukannya dia itu mantan kakaknya? Lalu untuk apa dia disini?

"Agatha sayang, dia ini orang yang mau mendonorkan darahnya untuk Ticha" ucap tantenya lembut.

"nggak usah sok baik lo. Gue nggak sudi darah lo jadi separuh darah kakak gue! "

"Agatha! " teriakan tantenya membuat Agatha menjadi ciut nyalinya untuk berbicara kasar pada Rivan.

Beda hal nya dengan Rivan yang bingung dengan nama Agatha.
Dia sepertinya pernah diberi tahu oleh Della tentang Agatha adalah adik Ticha. Dan... Tunggu!

Apa dia Agatha yang merupakan pacar adiknya? Tidak!

"lo pacarnya Kenna ya? " tanya Rivan tiba tiba.

"Kenapa lo tanya gitu? "

"Kenna adik gue". Jawaban Rivan benar benar seperti memukul kepala Agatha. Bagaimana bisa dia dan kakaknya menyukai orang yang bersaudara dan itu adalah Rivan dan juga Kenna?

"oh! Ternyata lo abangnya si buruk hati itu? Nggak nyangka ya, ternyata adik sama abang sama aja sifatnya. "
Ucap Agatha sambil tersenyum meremehkan namun sebenarnya kecewa.

"lo masih sama adik gue? "

"nggak. Gue udah putus. Dan inget! Gue akan benci adik lo sampai kapan pun. Dan mungkin selamanya" ucap Agatha tajam lalu meninggalkan Rivan dan tantenya yang bingung apa yang terjadi.

"maaf tante tadi agak ribut" ucap Rivan sopan yang hanya diangguki oleh wanita ramah tersebut.

"darahnya udah diambil? "

"udah tante" .

Setelah wanita teesebut keluar, Rivan segera mendekat ke ranjang dimana masih tidur nyenyak.

"adik kita ternyata pernah pacaran Cha. Sebenarnya kalaupun mereka jadian, gue mau ngalah. Tapi karena kata adik lo sendiri dia udah putus, maka sesuai janji gue. Gue mau memperjuangkan lo lagi"

360 Derajat [Completed] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang