Disini alurnya mulai di percepat
So happy reading😘
Jan lupa vote dan comment nya di tunggu###
Siang dengan matahari yang bersinar terang ini membuat zee memakai topinya hampir menutupi matanya.
Ia sedang berjalan dengan tujuan utamanya adalah super market di depan komplek. Sungguh guan dengan tidak berkeprimanusiaan nya menyuruhnya jalan menuju supermarket yang ada di depan komplek yang lumayan jauh dari rumahnya.
Dengan menunduk zee berjalan menyelusuri trotoar di komplek nya ini. Perutnya terasa sakit, jadwal bulanan yang sungguh tidak di duga ini membuat ia terpaksa membeli pembalut sendiri. Dan sialnya guan menyuruhnya membeli semua isi supermarket menurutnya, karna daftar makanan ringan yang ia berikan sungguh membuat isi supermarket tersebut kosong.
Saat tengah menunduk dan berjalan dengan hati hati, tiba tiba saja ada anak kecil yang menabraknya sangat keras hingga membuat si penabrak jatuh.
'Dia yang nabrak dia juga yang jatoh.'ucapnya dalam hati.
Ia kenal anak kecil ini. Ini adalah anak teman ibunya yang tinggal beberapa blok dari rumahnya.
"Maaf kak." ucapnya. Ini membuat zee terkejut, pasalnya ia kira anak kecil yang sudah lama tak bertemu dengannya ini masih sama belum bisa berbicara.
"Kamu mau kemana?" tanya zee yang heran dengan sikap terburu buru sang anak kecil tersebut yang pergi berlawanan dengan arah rumah nya yang zee tau berada di blok yang ada di hadapannya.
Ia tidak menjawab, justru wajah nya seperti ketakutan. Ini membuat zee bingung, ada apa sebenarnya?
Dari arah blok depan terdengar seperti wanita paruh baya yang memanggil nama seseorang, yang zee yakin itu adalah anak kecil yang sedang memandang terkejut ke arahnya.
Tanpa aba aba, sang anak menyebrang jalan, namun tanpa di ketahui ada mobil yang melaju dengan cukup kencang. Sungguh pikiran zee saat ini gusar, ia sungguh takut. Namun rasa takutnya seakan hilang, ia dengan langkah cepat berlari menuju anak tersebut dan mengendongnya. Terdengar dengan jelas suara decitan ban mobil yang sungguh kuat.
BRAK
Namun naas, sebelum zee beranjak, mobil tersebut sudah lebih dulu menabraknya dengan keras. Membuat ia terjatuh, dengan anak yang ia peluk.
Anak tersebut menangis kuat saat ia sadar ia sudah berada di aspal jalan, dan sadar orang yang menyelamatkannya sedang terbaring di aspal itu.
Orang orang berkeluaran dari rumah rumah di depan nya, dari pembantu rumah tangga satpam atau pun pemilik rumah tersebut sungguh terkejut dengan bunyi decitan ban mobil dan juga bunyi badan zee yang menghantam bagian depan mobil dengan kuat.
Merasa takut di hajar massa, si pengendara dengan cepat menginjak pedal gasnya. Beberapa satpam yang mengetahui itu mengejarnya menggunakan sepeda motor mereka.
Sedangkan yang lain membantu membawa zee menuju rumah sakit. Keadaan saat ini zee dengan keadaan tidak sadar dan juga siku yang berdarah. Anak kecil tersebut mencoba membangunkan zee yang tidak sadarkan diri,dan zee yang tidak merespon membuat anak kecil tersebut menangis kencang.
##
Guan yang sedang bersantai dengan snack dan juga jus yang ia bawa dari dapur, di kejutkan oleh ketukan kuat dari depan pintu depan yang ternyata adalah satpam komplek nya."Ada apa pak?" ucapnya sopan.
"Ini.. Non.. Non"
"Kenapa sih pak?" ucap guan tak sabaran.
"It-itu. Non Rachel."
"Kenapa sama rachel??" kali ini guan bisa membaca semua kehawatiran ini dan seketika badannya kaku. Ia melihat tak percaya pada pak satpam di depannya ini.
Ia membaca semua yang ada di pikiran tersebut, yang membuat guan panik.
Saat satpam itu ingin membuka mulutnya, guan dengan langkah seribu lari menuju kamar untuk mengambil kunci motor dan juga jaketnya.
'Non rachel kecelakaan.' itulah yang tadi ia baca dari pikiran pak satpan tersebut yang sedang panik. Bahkan ia sampai lupa menanyakan di mana rumah sakit yang membawa zee.
"Pak. Mau nanya. Rumah sakitnya di mana?" tanya guan kelewat panik. Bahkan satpam tersebut dengan setia menunggu guan balik dan menceritakan semua nya. Namun ia terlambat karna guan sudah membaca semua yang ada di pikirannya.
"Di rumah sakit DPO Lee." ucapnya cepat.
Guan dengan cepat mengetikan sesutau di hendphone nya. Ia sedang mengirim pesan pada pak Kai.
Dan guan dengn kecepatan di atas rata ratanya membelah kota seoul dengan mudah menggunakan motor besarnya.
##
Kring.
Kai mencoba menghiraukannya, karna ia saat ini sedang rapat bersama guru gurunya untuk menentukan sistem UAS yang akan di adakan 1 bulan lagi.
Rapat ini lah yang membuat anak anak di pulangkan cepat.
Beberapa menit kedepan, rapat pun selesai tepat pada pukul 17.00 sore.
Dan saat ia keluar dari ruang rapat, hendphone nya yang sedari tadi ia hiraukan bergetar. Tanda ada telepon masuk.
Dengan segera ia menjawabnya.
"Hal-"
"Lo kemana aja sih?!" ucap orang di sebrang sana membentak.
"Gue ada rapat." ucapnya santai.
"Lo belum baca pesan dari gua?"
"Apaan?" sungguh saat ini ia tak bisa memfokuskan dirinya karna beban yang ia pikul, untuk membuat soal sejarah untuk UAS kelas 1. Dan ini adalah pertama kalinya kai membuat soal UAS seperti ini.
"Zee, adek ipar lo, kecelakaan." ucapan di sebrang sana sukses membuat ia memberhentikan jalannya. Yang juga membuat kedua temannya ini heran atas keberhentiannya yang mendadak.
"Di mana?"
"Nanti gue ceritain. Udah langsung ke rumah sakit cepet." ucap guan
Kai dengan cepat berlari ke parkiran. Sebelum itu ia memberi tahu kepada kedua temannya ini. Sama halnya kai mereka berdua juga merasakan panik dan segera menuju ke kendaraannya dan bergegas menuju ke rumah sakit yang Guan katakan pada Kai.
###
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda ✔ PCY (Trio Bangsat) [Selesai]
Fiksi PenggemarGanteng?? beuh gk usah di tanya tinggi?? banget. lucu? iya pinter?? pasti bisa main musik?? hati aku aja bisa dia main in apa lagi cuma alat musik.. hah!! sexy?? uhh.. hot daddy banget dari semua ini dia kelihatan sempurna tapi sayang, dia... DUDA...