Rafa mengusulkan jika mereka akan bertemu langsung di tempat camping, jika sudah menemukan benderanya.
Selama perjalanan mencari bendera tidak ada percakapan diantara Rafa dan Fanya. Mereka fokus untuk mencari bendera. Sesekali merekapun berdebat untuk memilih arah jalan.
"Uuhhh berhenti dulu ya Raf, gue capek nih." ucap Fanya sambil mengusap keringat yang ada di lehernya.
"Manja amat sih Lo, baru gini aja udah capek." Jawab Rafa dengan ketus.
"Ya udah kalo lo tetap kekeuh mau lanjut jalan, jalan aja sono gue mau istirahat disini." Sahut Fanya.
"Gue ikut Lo aja, gue gak mau ambil resiko. Tar kalo gue tinggalin Lo disini terus lo kenapa-napa siapa juga yang di salahin, pasti gue juga lah." Jelas Rafa panjang kali lebar.
Setelah beberapa menit istirahat, akhirnya mereka berduapun memutuskan untuk melanjutkan penjelajahan.
"Aawww..!!" Pekik Fanya yang terjatuh akibat terpeleset tanah yang basah.
Rafa yang berjalan beberapa langkah di depannya pun otomatis menoleh ke arah suara dan menghampirinya.
"Lo gak papa kan?" Tanya Rafa panik.
"Lo masih kuat jalan gak?" Ucapnya
lagi."Aduhh sakit Raf, gue gak bisa berdiri." Jawab Fanya mengeluh sambil memegangi kakinya.
"Ya udah sini gue gendong, supaya kita cepet sampek ke tenda." Ucap Rafa.
"Males banget di gendong ama cowok kayak Lo." Ucap Fanya sinis.
"Ya udah.. gue cuman kasihan aja sama lo, kalo harus jalan dengan kaki sakit." Ucap Rafa.
"Walaupun kaki gue sakit, gue tetep kuat jalan kok." Jawab Fanya.
"Ya udah serah Lo." Ucap Rafa lalu melanjutkan menjelajah.
"Ishhh gak peka banget deh jadi orang, ya kali gue jalan dengan kaki yang sakit begini, dasar cowok gak peka!!!nyebelin!!!" Ucap Fanya kesal di dalam hati.
Merekapun melanjutkan perjalanan. Rafa yang melihat Fanya jalan sambil tertatih - tatih, merasa tak tega dengannya.
"Yakin,gak mau di gendong? Mumpung masih berlaku tawarannya." Ucap Rafa.
"Gue bisa jalan kok, udah Lo gak usah sok peduli gitu." Jawab Fanya.
"Oh ya udah." Jawab Rafa.
"Uuuh.. gak peka banget deh Rafa, mana kaki gue tambah sakit lagi." ucap Fanya dengan suara pelan.
Mereka tak kunjung menemukan bendera itu. Mataharipun sedikit lagi akan terbenam.
Fanya berjalan dengan tertatih karena kakinya yang semakin tambah sakit. Rafapun jalan beberapa langkah mendahuluinya karena jika menunggu Fanya, akan lama sekali mengingat kakinya yang keseleo itu.
"Eh Rafa kemana ya? Kok ngilang? Apa dia di culik wewegembel??" Ucap Fanya kaget karna Rafa sudah tidak ada lagi di depannya.
"Aduuhh Rafa kemana sih?"
"Rafaaa!!! Raf jangan becanda deh.. ini udah hampir malam." Teriak Fanya,suaranya terdengar bergetar karna ketakutan.
Fanya hampir saja menangis... Tiba - tiba ....
"Dooor!!"
"Aaaaa!!" Teriak Fanya kaget.
"Eh ini gue Rafa." Ucap Rafa.
"Iiih Rafa lo dari mana aja?? Gue takut tau sendirian, nanti kalo ada wewegembel yang nyulik gue gimana? Kan gak akan ada lagi cewek cantik di sekolahan kita." Celoteh Fanya yang membuat Rafa terkekeh.
"Gue abis pipis tadi." Ucap Rafa.
"Kenapa Lo gak bilang dulu sih? Supaya gue gak perlu teriak - teriak kek orang gila." Ucap Fanya lagi kesal.
"Ngomel mulu Lo kayak ibu kost, Lo mau gue gendong apa enggak nih? Tawaran gue masih berlaku loh." Ucap Rafa sambil menaik turunkan alis kanannya.
"Ya udah deh.. dengan terpaksa .. gue mau.." jawab Fanya ketus.
Mereka pun sampai di tenda tepat waktu sebelum matahari benar - benar tenggelam. Yah! Meskipun gak dapet bendera sama sekali.
" Makasih ya Raf, maaf udah ngerepotin Lo." Ucap Fanya dengan senyum manisnya.
"Iya, lain kali jangan ngerepotin gue lagi, capek tau gendong badan Lo yang--" Rafa berhenti bicara karena sudah di potong oleh Fanya.
"Yang apa??" Bentak Fanya.
"E-enggak jadi, Gue ke tenda dulu, Lo bisa kan jalan sendiri ke tenda lo?" Tanya Rafa.
"Iya.. ntar gue suruh Dania bantu gue."
Rafa pun membalasnya dengan anggukan, lalu pergi meninggalkan Fanya. Fanya hanya menatap punggung Rafa yang semakin lama semakin menjauh.
Jangan lupa 🌟 ya..
supaya makin Semangat! Aku nya😉
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Ice Boy✔ ( Complete )
Teen FictionCover by @BlackWhiteAN "Dan lo adalah orang kedua yang bikin gue nyaman setelah bunda gue" ~Rafael Albar Givano "Gue gak tau perasaan apa ini.Gue nyaman setiap deket elo,dan begitupun sebaliknya. Gue merasa seluruh dunia ngehindarin gue kalo lo gak...