"Kau sudah menemukan Lisa, Jungkook?" Jungkook menyesap absinth Miliknya, Ini adalah gelas keempat Jungkook meneguk minuman beralkohol yang membakar tenggorokan.
"...."
"Sudahlah Jungkook, Hentikan. Kau sudah banyak menghabiskan minuman itu" Jisoo menarik gelas kelima jungkook, Gelas yang berisi minuman alkohol berjenis absinth.
"Berikan jisoo, Aku ingin meminumnya" Suara serak Jungkook menandakan pria Jeon itu tengah berada dalam keadaan mabuk berat.
"Tidak" Jawab Jisoo cepat.
"Aku ingin meminumnya, Cepat berikan" Pinta Jungkook lagi.
"Aku mengajakmu bertemu bukan untuk membuatmu mabuk Jungkook, Sebegitukah kau mencintai Lisa sampai kau tidak memperdulikan dirimu sendiri?" Jisoo perihatin dengan keadaan Jungkook sekarang, Bahkan selama berpacaran dengan jisoo, jungkook tidak pernah se frustasi ini.
"Seperti yang kau tahu jisoo, Aku memang mencintainya" Jungkook tersenyum aneh, Alkohol telah menguasai kesadaran Jungkook.
"Tapi tidak seharusnya kau seperti ini, Lisa akan sangat sedih jika melihat keadaanmu yang sekarang" Jisoo Tidak tahan melihat pria yang begitu ia cintai hancur.
"Sedih ya? Aku tidak yakin ia bersedih. Jika Lisa sedih melihatku seperti ini dia pasti kembali, Kau lihat? Dia tidak kembalikan?" Jungkook tertawa, Jisoo menangis.
"Sudah hentikan, Kau harus sadar Jungkook" jisoo mengguncang tubuh lemah Jungkook.
"Aku sudah kehilangan cinta dan calon bayiku jisoo, Lalu untuk apa aku hidup bahkan kurasa aku harus menyusul mereka lalu kami akan hidup bahagia disana" Sekali lagi jungkook tertawa tapi sebelum itu,
PLAKK
Satu tamparan mendarat di pipi mulus Jungkook, Jisoo terlalu kesal mendengar penuturan penuh keputusasaan dari jungkook.
"Kau tidak harus menyusul mereka, Kau harus bertahan setidaknya untuk dirimu sendiri Jungkook" Jisoo memeluk erat Jungkook.
"Bagaimana aku bisa bertahan Jisoo? Seluruh tubuhku sudah mati saat kepergian Lisa" Jungkook menatap lampu-lampu yang berkelap kelip, Entah kenapa kepala Jungkook terasa sakit dan aneh secara bersamaan.
"Tolongan jangan katakan hal-hal seperti itu lagi Jungkook, Kumohon" Jisoo semakin terisak di dalam pelukan Jungkook, Sementara Jungkook hanya tersenyum didalam ke frustasiannya.
***
"Aku hamil?" Tanya Lisa binggung, Taehyung malah menatap bosan wajah binggung Lisa.
"Iya" Jawaban singkat yang membinggungkan pula.
"Anak kita?" Tanya Lisa yang membuat Taehyung mau tak mau tertawa karenannya, Padahal taehyung tersenyum saja hampir tidak pernah.
"Kalau aku katakan iya, Apa kau percaya?" Makin binggunglah Lisa.
"Katakan saja" Lisa memayunkan bibirnya, Seperti sedang merajuk.
"Apa kau selalu seperti itu?" Tanya taehyung, Bukannya menjawab taehyung malah balik tanya.
"Apa?!" Bagus Lisa, Kau malah membuat taehyung kembali tertawa.
"Wajahmu, Apa selalu seperti itu jika kau merajuk. Kau mirip sekali dengan beruang yang tertarik untuk menciumku" Taehyung tertawa lagi, Entah kenapa ini terlalu sayang untuk dilewatkan. Menjahili Lisa ternyata tidak buruk juga.
"Heh, Kau sendiri saja mirip bayi rubah yang sedang tertawa" taehyung terdiam dan kini giliran Lisa yang tertawa. Taehyung menatap serius wajah bahagia Lisa.
Taehyung heran, Kenapa wanita ini bisa sebahagia ini padahal ia saja tidak ingat nama ataupun keluargannya. Dalam artian Lisa bisa tertawa sedangkan masalah yang ia pinggul begitu berat.
"Hentikan tawa bodohmu" taehyung masih menatap serius wajah Lisa, Mata dan mata milik taehyung saling bertabrakan.
Lisa mengalikan padangannya dari taehyung, Sementara taehyung mulai merasa ada yang aneh.
Meskipun ia sebenarnya tidak tahu apa yang aneh di dalam dirinya, taehyung memegang dadanya merasakan detak jantung yang sedikit lebih kencang dari biasannya.
TBC