Sepulangnya Emily dari rumah Abey,dia masih memikirkan perkataan Abey,apalagi dengan tanggapan teman-temannya nanti,ketika mengetahui hubungan mereka,terutama sahabatnya Nitha.
Nitha adalah salah satu orang yang selalu mengompori dan menebak dari dulu jika atasannya Abey Fernanda menyukainya.Namun Emily selalu membantah akan hal itu hingga perjalanan mereka beberapa waktu lalu,sang atasan tidak bisa menyembunyikan rasa sukanya pada gadis hitam manis tersebut.Emily ragu-ragu untuk memberitahukan kepada orang tuanya mengenai hubungan yang baru saja ia jalani,apa pendapat mamanya Emily nanti mengenai anaknya.
Keesokan harinya,dipagi hari Emily sudah siap hendak berangkat ke kantor,namun tiba-tiba ada panggilan masuk diponselnya,lantas Emily menjawab panggilan telepon dari Abey,"hallo,selamat pagi kak,sapa Emily",Abey Fernanda tidak akan melewatkan paginya begitu saja tanpa mendengar suara gadis hitam manisnya itu, Selamat pagi juga Emily,apa kau sudah siap? Aku akan menjemputmu dan kita akan berangkat ke kantor bersama-sama,"aku baru saja hendak pergi menggunakan motorku kak,nanti kita bertemu dikantor saja,aku tidak ingin menjadi pusat perhatian begitu cepat pagi ini",tenang Emily kita akan mencari alasan untuk itu,jadi aku mohon jangan coba-coba untuk pergi dengan motormu,baiklah aku akan menunggumu Abey Fernanda,ucap Emily tanpa sadar,sedangkan Abey diseberang sana lantas tersenyum,kau sudah mulai berani menyebut namaku dengan kasar Emily,gumannya lalu menutup panggilan telponnya.
Mobil Abey memasuki halaman parkiran kantor,sudah nampak beberapa karyawan yang tiba lebih duluan,termasuk Nitha,sahabatnya Emily,dan tanpa sengaja juga gadis itu melihat Emily yang baru keluar dari mobil Abey,lantas gadis itu bergeming dan cepat-cepat melangkah kedalam kantor sebelum kedapatan oleh sahabatnya Emily.
Emily yang mempercepat langkahnya kedalam kantor dan menghindari tatapan beberapa rekan kerjanya,sedangkan berbeda dengan Abey yang berjalan santai dan sesekali tersenyum pada beberapa orang yang menyapanya.
Emily baru saja memasuki kubikal kerjanya dan disambut oleh Nitha,"Selamat pagi Emily,sepertinya pagi ini ada yang beda","apanya yang beda Nitha?,lihat aku seperti biasa saja,"yang beda adalah kemana motor maticmu Emily,sepertinya kau utang penjelasan padaku pagi ini,ucap Nitha sambil menggoda Emily,aku melihat seorang gadis berhati dingin keluar dari mobil,belum sempat Nitha menyelesaikan ucapannya Emily sudah membekap mulutnya duluan,sttt,,,baiklah aku akan menceritakan padamu yang sebenarnya tapi tidak disini tempatnya,"baiklah Emily sayang,aku menunggu penjelasanmu sedetail mungkin,kapan dan dimana,hingga kau berakhir dengannya pagi ini dan belalang tempur kesayanganmu tidak ikut bersama.
Saat jam makan siang seperti biasanya,Emily sudah bersiap untuk pergi bersama Nitha ke kantin,dan lagi-lagi sebuah pesan masuk ke ponselnya "Emily,kita makan siang diluar ya",dan itu adalah pesan dari Abey, maaf Abey,tapi aku akan makan siang dikantin bersama Nitha,balas Emily. Kalau begitu kau harus duduk bersamaku saat makan dikantin,pilih yang mana, Emily? Makan siang siang diluar bersamaku atau makan dikantin dan duduk bersamaku?
Pilihan yang sulit guman Emily,kalau makan diluar kemungkinannya kecil untuk jadi bahan gosipan,tetapi kalau makan dikantin bersama atasan bisa jadi bahan gosip paling hot saat ini juga,karena posisi meja makan dikantin masing-masing tersedia untuk ukuran dua orang,Emily tidak mau jika dilihat oleh rekan kerjanya maka secepat itu akan menjadi bahan gosip bagi mereka. "Kalau begitu makan diluar saja,tapi Nitha ikut,bisa kan?", tidak Emily,aku hanya ingin bersamamu,temanmu pasti mengerti.Akhirnya Emily mengalah karena ia tidak mau meneruskan perdebatannya dengan Abey,dengan berat hati Emily menghampiri Nitha yang sedari tadi menunggunya,"maaf Nitha,aku tidak bisa makan bersamamu dikantin,pak Abey meminta aku menemaninya makan diluar,bagaimana Nitha? "Pergilah Emily,jangan kuatirkan aku,lebih baik seperti itu agar kalian semakin dekat dan untuk kedua kalinya kau utang penjelasan padaku Emily",huft terdengar hembusan napas gusar dari mulut Emily,kalau begitu aku pergi Nitha,Pak Abey sudah menungguku diparkiran,lantas Emily melangkah meninggalkan Nitha sahabatnya.
Senyum bahagia terus terukir di wajah Abey,menghabiskan waktu bersama,makan siang bersama itulah yang diinginkan olehnya,saat melihat Emily telah sampai diparkiran dan mendekat ke mobilnya,"kau sudah sampai sayang,sapa Abey. Emily tertegun sejenak secepat itu panggilannya berubah,"ehm bisakah hanya panggilan sayangnya digunakan pada tempat dan situasi berbeda,ucap Emily. Maaf Emily tapi aku tidak bisa menahan gejolak dari dalam diriku karena menurutku tidak ada yang salah."Baiklah terserah apa maumu Abey Fernanda",lantas pria itu langsung tertawa melihat wajah Emily yang sudah menyerah duluan. Lalu Abey mulai melajukan mobilnya keluar dari parkiran.
Bagaimana kerjaanmu hari ini Emily,ucap Abey disela makan siangnya,"lumayan banyak,tapi ada beberapa yang sudah aku selesaikan,sisanya nanti sebentar aku selesaikan",hari ini aku akan lembur dan kita akan menyelesaikannya bersama-sama kata Abey, "tidak usah pak Abey yang terhormat,hari ini aku akan pulang lebih awal,karena ada janji dengan Nitha. Kalian mau kemana ?tanya Abey penasaran, rahasia dan aku akan pulang dengan Nitha tidak usah mengantarku,"Emily dengar aku bertanggung jawab atasmu kau mau kemana dan dengan siapa harus bersama denganku".Tapi aku pergi dengan Nitha,kami hanya akan makan malam bersama setelah itu aku pulang ke rumah.
Bagaimana denganku Emily,aku juga mau makan malam bersamamu,ucap Abey lagi,dulu kau sering pergi bersama Nitha,sekarang adalah bagianku untuk pergi denganmu,dan mulai sekarang aku harap kau sudah mulai membatasi kegiatanmu bersama Sahabatmu,karena aku juga membutuhkanmu Emily.
Emily semakin dibuat bingung dengan permintaan Abey,belum juga seminggu pacaran dengannya ia sudah membuat aturan seperti kita sudah menikah saja. Setelah makan siang Emily dan Abey kembali ke kantor,perjalanan mereka lalui dalam keheningan dengan pikiran masing-masing.
Setiap perkataan dan permintaan Abey seperti menghipnotis Emily,ia tidak bisa membatah,dan selalu mengalah,Abey Fernanda selalu mendominasi percakapan mereka. Setibanya dikantor Emily dengan cepat hendak keluar dari mobil,namun ditahan oleh Abey,Emily nanti saat jam pulang aku akan menunggumu diparkiran,jangan lupa kita akan pulang bersama.
Di kubikal Emily telah kembali melakukan pekerjaannya,sesekali ia melirik Nitha yang juga sedang fokus pada layar monitornya,Emily lalu menghampiri gadis itu. Nitha,panggil Emily, "oh Emil sayang,bagaimana makan siangmu tadi?,biasa saja Nit tidak ada yang istimewa,"terus rencana kita untuk pulang bersama jadikan?,itu masalahnya Nitha,aku harus pulang dengan pak Boss,semburat wajah Nitha berubah,kalau begitu kapan kau akan menceritakan padaku Emily,aku sangat penasaran,"jadi intinya,seperti yang kau lihat saat ini Nitha,"jadi maksudmu kau sudah berpacaran dengan si Boss??,ucap Nitha setengah berbisik,dan dijawab oleh anggukan singkat dari Emily.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Black Orchid
RomanceProlog Emily Ester,seorang gadis yang menyukai seni dan sering berpergian ke tempat wisata,ketika Ia memulai liburannya di Bali Emily bertemu dengan seorang pemuda bernama Lex Zander yang menyukai photografi dan memiliki hobby travelling yang sama d...