Daerah bagian tengah adalah pusat peradaban negeri semua perkembang terjadi dengan cepat, apabila kamu mempunyai mimpi apapun itu bisa dicapai jika pergi kesana. Banyak orang menamakannya dengan kota Heaven karena didaerah tengah sangat damai tanpa kriminalitas.
Para generasi muda dapat memilih impian mereka sendiri tanpa desakan maupun tekanan dari pihak lain, sekalipun orang tuanya. Salah satunya adalah Alpa, menjadi petinju terbaik mimpinya sejak berumur 14tahun meskipun dari keluarga yang sukses dibidang properti hal itu tidak mengubah mimpinya bahkan Alpa sudah membuktikan bahwa dia pantas untuk mempertahankan mimpinya di depan keluarga besarnya dari 50 pertandingan 48kali menang KO dan 2kali menang TKO,belum pernah merasa kekalahan membuatnya memiliki gelar 'Little Star' di usia muda.
Nama : Alpa
Lahir : 9 januari
Tinggi : 179cm
Berat : 62Kg
bermata sipit,hidung mancung,warna kulit putih dengan rambut yang dikuncir dan Alpa merupakan anak tunggal. Dia mempunyai tempat gym
pribadi dan dia ingin mendirikan klub tinju sendiri.Pada 5.15 A.M alarm smartphone Alpa membangunkan raga dari mimpi indahnya, hujan yang sedang turun membuatnya bangun dengan malas tapi tetap saja dia harus melakukan rutinitas hariannya yaitu, pergi kesekolah. Sekolah adalah tempat Alpa menemukan teman dan cinta pertamanya dan itulah alasan kenapa Alpa tidak pernah membolos bersama teman klub tinjunya. Pria sejati selalu berpegang teguh pada prinsip hidup.
Setelah melewati pagar sekolah, dari kejauhan terlihat di depan pintu masuk koridor ada pemuda dengan jaket zipper tebalnya sedang menunggu, itu adalah Boy, teman yang selalu dipercaya Alpa karena mereka berteman sejak berumur 10 tahun dan sama-sama menyukai olahraga tapi berbeda cabang."Hei Bro, lama banget sih dandannya, memang setebal apa pupurnya?" Boy menyapa sambil tersenyum.
"Emang, aku banci Taman Lawang." balas Alpa sambil bergegas memasuki koridor.
"Akhirnya kamu sadar ya, hahaha." Boy langsung merangkul bahu Alpa dan berjalan menuju kelas.
Pada 10.10 A.M bel istirahat berbunyi, Alpa dan Boy menuju kantin sekolah sambil bersenda gurau memperlihatkan kekonyolan mereka, tiba-tiba perhatian Alpa terfokus pada seorang gadis yang baru memesan makanan, itulah cinta pertamanya tapi Alpa belum mengetahui namanya, Alpa merasa tidak mempunyai kesempatan untuk mengajaknya berbicara jadi dia memilih untuk diam.Boy datang membawa makanan."Lagi liatin siapa sih?"
Alpa mengalihkan pandangannya."Malaikat!"
Boy pun terkejut. "kamu mau mati? Kamu masih punya utang,Bro!"Lanjut Boy.
"Gila kamu malah ngedoain aku mati,coba kamu liat disana, arah jam dua belas." berusaha menjelaskan kepada Boy.
"oooh , cewe yang itu? Aku kenal kok namanya Sofia tapi dia punya gebetan meskipun belum jadian sih," balas Boy.
"Siapa?" Rasa penasaran Alpa menjadi-jadi.
"Tumben kamu kepo , ya ... yang pasti beda sekolah sama kita,"balas Boy sambil mengangkat bahu. Alpa hanya diam kemudian mulai memakan sandwichnya.
Pada 3.20 P.M Alpa sudah berada diklub tinjunya dan dia hanya menghabiskan waktunya melamun memikirkan perkataan Boy tentang gebetan malaikatnya. Merasa iri karena orang itu selangkah didepannya, merasa takut bila orang itu memenangkan hati malaikatnya, merasa bingung karena harus memulai dari mana. Alpa tidak berpengalaman dalam hal menaklukkan hati wanita, hanya lawan diatas ring yang bisa ditaklukkannya.
Pada 7.00 P.M Alpa mempersiapkan diri untuk pertandingan persahabatan antar klub tinju yang rutin diadakan setiap minggu. Berhubung Alpa seorang petinju kelas atas maka pertandingan malam ini disaksikan oleh para penggemarnya.
Komentator mulai mengambil alih perhatian semua penonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
The FIGHTERS
Aksisemua ingin menjadi yang terdepan,bertarung tidak hanya dalam kekerasan tapi dalam segala aspek kehidupan, mengorbankan banyak hal, mempergaruhi pikiran, menjadikan ego sejadi-jadinya, demi sebuah tujuan sebenarnya.