Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
🍒🍒🍒"mommy sudah sadar Helena" suara Bariton Jhonatan membuka matanya.
Kucing besar itu berada di bawah kakinya. Segera Cherry menghindar. Jhonatan duduk di kursi sambil menyilangkan kaki panjangnya. Cherry tidak ingin menjerit lagi. Harga dirinya tidak boleh jatuh pada dua makhluk ini.
"Sebenarnya kau sedang pingsan atau tidur Cherry, kami harus menunggumu satu jam untuk bangun. Dan itu membuat Helena sedih" ucapan Jhonatan membuat cherry muak. Dialah yang seharusnya bersedih di sini. Dalam keadaan seperti ini.
Cherry mendengus kesal. Dan memalingkan wajahnya.
"Dokter mengatakan kau tidak makan seharian kemarin. Itu membuat daya tahan tubuhmu menurun" kata Jhonatan membuat Cherry terkejut. Mendatangkan Dokter untuknya hanya karena ia pingsan.
Oh tentu saja dia harus tetap terlihat sehat untuk makanan Helena suatu hari nanti di satu malam yang suram. Cherry mencibir dengan pikirannya sendiri. Bagaimana ia bisa ingat makan dengan hari-harinya yang kacau. Mengingat hal itu darahnya jadi mendidih
"Oh jam berapa sekarang?"ucapnya panik. Tidak mempedulikan Helena yang berusah menggapai kakinya
"Ku rasa sudah waktunya makan siang mommy. Memangnya kau mau kemana?" Jhonatan mengangkat alisnya sebelah
"Aku harus ke kantor untuk bekerja, bagaimana caraku membayar hutang ayahku jika aku tidak bekerja, pria bodoh" Cherry lagi-lagi kesal mengingat alasan kenapa ia di sini.
Jhonatan dengan wajah kesal menahan amarahnya karena di panggil pria bodoh. Ia kemudian berpikir sejenak.
"Hmm baiklah. Kau harus tetap bekerja, aku akan menunggumu di bawah untuk makan siang terlebih dahulu. Dan berhentilah mengumpat padaku, itu tidak baik untukmu. Bagaimana jika suatu hari nanti kau akan memanggil ku sayang. Kau akan malu jika ingat kau sering mengumpat padaku" Cherry hanya bergeming dengan raut wajah yang tak bisa di pahami
Demi dewa Neptunus ia ingin sekali menghajar pria ini. Segera ia beranjak dari tempat tidur dan mengambil ancang-ancang pada Helena yang mengikuti gerakannya.
Cherry bergegas mandi. Air segar terasa menenangkan baginya saat ini. Cherry benar-benar butuh penyegaran jiwa dan raga. Ia tidak boleh selalu emosi. Itu sangat buruk bagi kesehatan jiwanya. Baru saja ia merasa sudah membaik. Kembali ia menggeram marah akibat Helena sudah mengoyak pakaiannya.
"Dasar kucing bodoh, aku ingin kekantor. Dan harus bekerja rodi untuk membayar hutangku pada majikan sialanmu itumu"umpatnya penuh amarah kepada Helena yang mengoyak pakaiannya dengan wajah tanpa dosa. Cheery menarik paksa pakaiannya dari mulut Helena yang semakin membuat pakaian itu tak berbentuk
KAMU SEDANG MEMBACA
Romance Of Cherry
Lãng mạnBACALAH SESUAI DENGAN USIA ANDA BIJAKLAH MEMBACA ..!! Cherry seorang wanita keras kepala, mandiri dan memiliki ketegasan dalam dirinya. Bersikap dingin pada semua laki-laki. kini dunianya berubah. Bagaimana tidak kini dia harus menerima dirinya me...