Part 8

389 28 0
                                    

Pagi menjelang dan matahari sudah mulai masuk ke celah jendela kamar yang di dominan warna silfer ini, pemuda ini masih saja mengulumg badan nya dengan selimut tebal milik nya, hingga deringan ponsel mengusiknya dan dengan terpaksa ia mencari cari benda yang sedari tadi berbunyi dan entah dimanan barang nya tersebut berada..

" Shiitt siapa sih yang pagi-pagi buta gini nelpon ganggu orang tidur saja '' Pria tadi menyingkirkan selimut yang membungkus dirinya tangan nya meraba-raba di atas nakas mencari benda yang sedari tadi berbunyi..

" Halo... kenapa masih pagi kau menggangu ku, kalau kau perlu sesuatu kau tinggal bilang mbak di bawah atau kau bisa pergi ke Papah '' Ucap Bintang ketika melihat siapa yang nelpon nya setelah berhasil menggapai ponsel nya yang berada di ujung nakas..

" Emmm anu.. Bi... itu... anu... '' Kanaya jadi bingung sendiri buat kasihbtau Bintang kenapa alasan ia menelpon nya pagi-pagi sekali, kalau bukan ia saat ini sangat membutuhkan Bintang, ia juga enggan mengganggu waktu istirahay Bintang, karena ia tau pasti berakhir dengan ia sendiri yang di marahi Bintang seperti saat ini..

" Apa sih kalau ngomong tuh yang jelas, kenapa kau seperti orang gagu saja '' Kanaya yang mendengar ucapan Bintang pun semakin ciut buat dia bilang semua nya dengan apa yang terjadi saat ini...

" It.. u... Bi... pak Bayu masuk rumah sakit '' Meskipun awal nya ia sangat gugup tapi ia berhasil menetralkan semua nya dan berkata dengan lugas dan sekarang ia akan siap mendengar kembali bentakan Bintang di sebrang telpon sana..

" Oh... ya sudah saya mau tidur lagi '' Ucapan Bintang membuat Kanaya kaget, itu adalah jawaban yang sangat di luar prediksinya sekali..

" APAAA... PAPAH DI RUMAH SAKIT '' Dan Kanaya berhasil di buat kaget beserta takut ketika mendengar teriakan Bintang dan Kanaya sekarang baru sadar kalau kaya nya Bintang baru menyadari ucapan nya.. " Kok Bisa Papah sampai ada di rumah sakit '' Tanya Bintang kembali dengan nada suara yang normal lagi sekarang..

" Saya akan jelaskan itu nanti, dan sebaiknya Kamu cepat kesini karena dokter ingin bicara dengan keluarga pak Bayu '' Kanaya memutuskan sambungan telpon nya sepihak sebelum ia memdengar pertanyaan lain nya dari Bintang, karena saat ini bukan nya waktu yang tepat jika membahas bagaimana Bayu bisa masuk rumah sakit dengan hanya Kanaya yang tau sedangkan Bintang tidak tau sama sekali...

****

Di tempat lain Bintang segera beranjak setelah mendengar sang Papah di rumah sakit, ia sedikit berlari ke kamar mandi hanya buat mencuci muka nya saja karena kalau ia mandi keburu telat sedangkan ia tau betul macet nya kota jakarta di jam-jam seperti ini.. setelah selesai ia mengambil baju yang ada di lemari nya karena Bintang tidur pasti gak akan pake baju sehelai pun..

Bintang menuruni tangga dengan terburu... '' Den Bintang mau kemana gak sarapan dulu '' Suara wanita setengah tua lagi menyusun hasil masakan nya di meja menghentikan langkah Bintang sejenak...

" Saya buru-buru bik, nanti saya sarapan di rumah sakit saja '' Bintang kembali berjalan menyambar kunci mobil nya dengan sembarang di laci ruang tamu, entah itu kunci mobil yang mana ia gak begitu memperhatikan nya yang terpenting sekarang adalah bisa cepat sampai rumah sakit dan soal kunci ia akan mudah mencari mobil mana yang kunci nya ia pegang, karena semua mobil yang ada di garasi rumah nya menggunakan bunyi alarm...

" Siapa yang di rumah sakit ? '' Tanya simbok yang memang gak tau siapa yang di rumah sakit karena ia baru sampai di rumah ini tepat pukuk enam pagi tadi sedang kan Bayu di bawa kerumah sakit dini hari nya yang di bawa oleh Kanaya beserta beberapa anak buah Bintang yang berjaga di rumah nya..

" Papah '' Bintang menjawab pertanya simbok barusan dengan tetap berlari keluar rumah,

®®®®

Kaulah KebahagiaankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang