Part 1

23.2K 798 10
                                    

Mommy...

Mommy...

Mom...

"Ana diem dong Jangan berisik" Jawab laki laki dibelakangnya

"IH abang tuh akutuh lagi Cali mommy"Jawab Ana dengan cadel

"Yah tapi Ana Jangan teriak teriak lagi ya" laki laki itu memperingati adiknya.

"siap bang ano" sedikit hormat pada abangnya.

"Yah sudah ayo kita cari mommy ke dapur" ajak ano pada adiknya.

setelah jalan menuju ke dapur rumah kecil itu dua anak kecil berumur 3 tahun itu tidak menemukan mommy nya di sana.

"abang mommy mana? Kok dicali di dapul ga ada?" Ana bertanya pada ano.

"coba kita cari di kamar, barang kali Ada di sana." ano mengajak Ana ke kamar mommy nya.

Hiks... hiks... hiks...

"abang itu siapa yang nangis?" Ana Melihat abangnya

"Gak tau ayo kita liat tapi Ana Jangan berisik ya" ano mengajak adiknya dan Ana menganggukan kepalanya.

Hiks... hiks... hiks...

"Mommy kenapa?" tanya Ano pada momnya yang sedang menangis dengan datar.

"Iya mommy kenapa?"

Marina yang Melihat kedua anaknya sudah pulang sekolah pun menghapus air matanya.

"eh anak mommy Udah pulang, kok mommy gak denger salam Kalian sih." Marina mendekat dan mencium pipi ke dua anaknya.

"Kok mommy nangis" Ano bertanya kembali pada momnya dengan lembut.

"mommy nangis kalna ana tanya deddy dimana? Ana ga Akan tanya lagi tapi mommy Jangan nangis." Ana menundukan kepala karna Melihat mommynya menangis.

"mommy gapapa Kok Bang." Marina mengelus pipi gembul ano.

"ini Bukan karna Ana nanya deddy dimana kok, ini karna mommy kelilipan aja Jadi nangis." Marina mecium pipi gembul Ana dan memeluknya.

"Ya udah, yok kita makan aja pasti Kalian laper abis pulang sekolah." Ajak Marina pada ke dua anaknya.

Yah kedua anak Marina sekarang berumur 3 tahun dan baru sekolah TK di dekat rumah kecil yang Marina kontrak untuk membesarkan kedua anaknya.

"mommy tadi kita dikasih soal matematika sama guru, telus kita dapet nilai selatus dong." Ana memberi tahu pada mommynya dengan bangga.

"masasih berati anaknya mommy Udah Pinter dong ya."

"Nih mom." Ano menunjukan kertas yang diberi nilai seratus oleh guru.

"WOW, anak anak mommy beneran Udah Pinter ya, mommy bangga sama banget kalian, Kalian MAU mommy beliin apa?" Tanya marina.

"Es krim"

"Buku"

Ana dan Ano menjawab secara bersamaan.

"Ya Udah abisin dulu ya makannya nanti kita pergi beli Es krim sama beli buku."

"OK mom"

"siap mommy 86"

Jawab secara bersamaan kembali.

(‘౪’('౪´(^౪^(´・౪・')´౪')°౪°)-౪-)

Sampai di mall

"mommy beli Es krim dulu ya?" Ana bertanya pada mommynya.

"Ya udah ayo kita beli Es krim dulu, tapi abang gapapa kan?" Marina bertanya pada anak sulungnya.

"Ya mom" Ano menjawab dengan muka datarnya.

Marisa yang melihatnya Hanya menghela nafas, Karna sifat anak sulungnya sama dengan masalalunya, yah ayah dari anak anaknya. Yang tidak mau anak itu hidup di dunia.

"mommy ayo" Ana menarik tangan mommynya dan lamunan masalalunya buyar sudah.

Sampai di kedai Es krim

"Ana mau pesen yang mana?" Marina bertanya pada anak bungsunya.

"Ana mau Es klim 3 lasa coklat, vanilla, stobelli." Ana menjawab dengan antusias.

"abang mau pesen apa?"

"gak usah mom" Ano menjawab dengan muka datar.

"yasudah Kalian tunggu sini ya mommy pesen dulu, Kalian Jangan kemana mana mengerti" perintah Marina pada kedua anaknya yang dibalas angukan saja.







My baby twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang