satu

2.5K 174 7
                                    

(Namakamu) menatap bengis ke arah dua orang berbadan besar yang ia yakini bahwa kedua nya adalah suruhan Papa nya, tampang dan postur tubuh kedua pria itu tidak membuatnya takut sama sekali, bahkan ia tertantang untuk beradu tinju oleh mereka berdua, tapi itu mustahil, ia tidak ingin di asingkan lagi di tempat terpencil akibat membuat orang babak belur kembali bahkan sampai harus mengalami koma selama tiga bulan lamanya, jujur saja di asingkan di tempat terpencil itu sangat tidak enak, apa lagi selama dirinya di asingkan oleh Papa nya sendiri semua fasilitas mewah nya di cabut begitu saja sehingga mengharuskannya untuk belajar mandiri dan hidup susah di sana, sangat menyebalkan bukan.

"gua bisa mastiin kalo kalian berdua akan bernasib sama kaya teman kalian kalo gak segera lepasin tangan gua"

Kedua pria berbadan besar itu dengan cepat melepaskan pegangan tangan mereka pada anak sang boss, karena mereka berdua masih sayang akan nyawa mereka, ancaman anak boss mereka itu tidak main-main sehingga membuat nyali mereka berdua langsung ciut, walaupun anak sang boss bertubuh mungil tapi kekuatan pukulan nya sangat mematikan, maka dari itu mereka berdua langsung menuruti perintah anak sang boss supaya tidak ada lagi korban-korban yang masuk rumah sakit hanya karena tidak menuruti perkataan gadis cantik itu.

"minggir kalian berdua gua mau ketemu Papa" saat ingin membuka pintu kantor Papa nya itu lagi-lagi kedua pria berbadan besar itu menghalangi nya kembali.

"gua mau masuk bangsat, kenapa kalian berdua masih halangin gua"

"maaf nona tidak bisa, karena tuan sedang menerima tamu saat ini" ucapan salah satu pria berbadan besar itu membuat (Namakamu) naik pitam, dan tanpa perasaan gadis mungil itu langsung menendang kemaluan salah satu pria berbadan besar itu hingga membuat pria yang di tendang kemaluan nya itu sampai terjatuh meringkuk di lantai dengan rintihan kesakitan yang cukup memilukan, beda hal nya dengan pria berbadan besar satunya yang segera menyingkir dari pintu untuk memberikan jalan pada anak boss nya karena pria itu tidak ingin bernasib sama dengan teman nya.

"bagus, itu baru anak buah yang penurut" gumam (Namakamu) datar sambil menepuk sebelah bahu pria berbadan besar itu sebelum akhirnya gadis itu benar-benar memasuki ruang kerja Papa nya.

"PAPA!" teriaknya tanpa sopan santun saat melihat Papa nya sedang mengobrol bersama seorang pria yang entah siapa itu, yang jelas ia tidak ingin tahu.

"nah itu dia putri ku datang, ayo sini sayang" (Namakamu) mendengus jengkel ketika Papa nya berbicara halus seperti itu di hadapan nya, perjodohan, ya tak jauh dari satu kata itu, jika seperti itu terus dirinya lebih baik di asingkan ke tempat terpencil lagi dari pada harus di Jodohi oleh pria asing yang sama sekali tidak dirinya kenal, dan asal kalian tahu, mungkin ini adalah pria ke sepuluh yang Papa nya jodoh kan pada nya dan asal kalian tahu juga membuat ke sembilan pria yang sebelumnya di jodoh kan oleh nya untuk membatalkan perjodohan konyol ini mengharuskannya untuk memikirkan berbagai macam cara, entah itu dari cara bersih atau pun kotor sudah pernah ia lakukan demi untuk membatalkan perjodohan konyol yang Papa nya buat.

"sayang cepat kemari" kalimat penuh penekanan itu membuat nya mau tak mau menuruti perintah Papa nya, dan dengan rasa jengkel ia menghempaskan bokong nya di samping pria itu dengan kaki yang di silangkan dan di letakan di atas meja, dirinya melakukan hal tidak sopan seperti ini untuk melihat reaksi dari pria di sampingnya saat ini dan reaksi pria itu hanya tersenyum kecil tanpa menatap ke arahnya, dan yang membuat nya semakin tidak mengerti mengapa pria itu duduk menjauhi diri nya, apakah ia bau? Tapi tidak mungkin karena sebelum ia datang ke kantor Papa nya itu ia sempat mandi dan luluran, apa lagi dirinya tadi menyemprot kan parfum merek Victoria secret pada tubuh dan bajunya, jadi tidak mungkin dirinya bau, lalu apa yang membuat pria itu duduk menjauhi diri nya?.

Plak!

"aww, Papa apaan sih kenapa pukul kaki aku, sakit tau" rengek (Namakamu) sambil mengelus kakinya yang sempat mendapatkan tamparan walaupun pelan tapi tidak ada salah nya bukan mengerjai Papa nya itu, ngomong-ngomong saat ini posisi kakinya sudah tidak di atas meja lagi.

"ck, sudah lah tidak usah akting di depan Papa, ngomong-ngomong Papa ingin memperkenalkan pria di samping mu itu, dia adalah Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, anak teman Papa di kampung, dan kami sudah sepakat untuk menjodohkan kalian berdua"

Kampung, What the hell dirinya akan di jodoh kan oleh pria kampung, apa Papa nya itu sedang membuat lelucon, mengapa ia harus di jodoh kan dengan pria kampung, tidak bisakah yang berkelas sedikit walaupun dia akui kalau pria itu cukup tampan, tapi asal usul pria itu dari kampung dan ia tidak mau menikah apa lagi sampai mempunyai keturunan orang kampung, jika itu sampai terjadi teman-teman nya pasti akan menertawakan nya.

"tapi Pa..."

"syuttt diamlah, lebih baik kalian berdua memperkenalkan diri kalian masing-masing" (Namakamu) mendengus sebal dan terpaksa mengulurkan tangan nya dengan malas di hadapan pria yang ia tahu bernama Iqbaal itu.

"gua (Namakamu)"

"maaf, saya Iqbaal" matanya sukses membulat ketika tangan nya yang terulur sama sekali tidak di jabat oleh pria kampung yang menurut nya sombong itu, dan dengan wajah malu nya itu ia segera menarik tangan nya kembali dan segera bangkit dari duduknya.

"Pokoknya aku gak mau di jodohin sama pria kampung dan sombong ini Pa, Titik"










***













TBC...

Aloha ff baru lagi nih 😂 pasti kalian mikir up aja suka lama malah bikin ff baru 😁😂 haha maafkan daku yang suka gantungin cerita 😂 btw, mau menyambut datangnya bulan puasa ff ini tiba-tiba muncul di otak ku loh 😁 gak ada yang nanya ya hehe, tapi setelah baca ini boleh lah vommennya 😊

Terimakasih 😘

Karunia Cinta (IDR) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang