Chapter 7

60 8 0
                                    

Dan jangan tanya mengapa bisa aku dan Jungkook sudah berdiri di bibir pantai Eurwangni malam ini. Kami berdua masih memakai seragam kerja karna belum sempat pulang ke rumah masing-masing. Jungkook membawaku kesebuah pantai terdekat di Incheon.

Land Breeze.

Aku menghirup aroma laut perlahan, menyebarkan oksigen yang terasa begitu sejuk kedalam paru-paruku. Rasanya sungguh nyaman. Sungguh menyenangkan, membuat sudut bibirku tertarik sempurna.

"Serasa bebas." Gumamku sendiri.

"Apa ini pertama kalinya kau ke Eurwangni?"

Aku menoleh, melihat Jungkook yang sedang melipat kedua tangannya dengan mata terpejam. Pria itu terlihat begitu menikmati Land breeze, hingga aku bisa melihat deru nafas dan jakunnya bergerak pelan.

Sungguh sangat tampan. Dan manly.

"Tidak. Tapi ini pertama kalinya aku kesini saat malam hari."

Jungkook membuka kedua kelopak matanya. Mata hijau onyxnya sungguh indah. Aku rasa, mungkin Jungkook memiliki garis keturunan bule. Hehe,

Pria tinggi itu kemudian duduk dihamparan pasir putih, membuatku mengernyitkan dahi. Apa tidak dingin?

"Tidak mau bergabung?" Jungkook menepuk pasir sebelahnya setelah menatapku yang ragu.

Aku mendekati Jungkook, lalu duduk disampingnya. Menikmati deburan ombak yang menggulung pantai tidak jauh dari kami, dan terpaan angin laut pada kedua wajah kami.

Rasanya sungguh menenangkan. Seperti kau menemukan sebuah bagian dari surga. 27 tahun hidup, ini kali pertama aku pergi ke pantai saat malam hari.

Lama keadaan membisu, akupun tidak berniat memulai pembicaraan. Kami sama-sama menikmati pemandangan yang disuguhkan alam.

Aku melirik Jungkook. Pria itu termenung. Kedua tangannya bertumpu pada kakinya yang ditekuk keatas. Surai ash brown itu beterbangan karna angin laut. Wajahnya mengkilap akan pantulan cahaya.

"Kook, kau kenapa?"

Ok, siapa yang tidak khawatir melihat partnermu tiba-tiba berwajah sendu seperti ini?

"Anni."

Aku mencebik. Senyum Jungkook ituloh. Terlihat mengejek sekali. Semakin mengenal pria itu, semua kesan pertamaku langsung hancur berantakan. Jungkook adalah pria yang benar-benar diluar prediksi.

"Ahra-ya~"

"Hmm.."

"Menurutmu, aku pria yang seperti apa?"

Aku melempar pandanganku ketengah laut, dimana kelip mercusuar nampak begitu sangat kecil tapi menjadi asa seluruh pengemudi kapal.

"Mau jawaban jujur atau bohong?"

"Aku mau jawaban darimu."

God!! Tenang Ahra, tenangkan dirimu. Tidak ada gunanya marah. Hirup land breeze kuat-kuat, dan usir semua kekesalanmu.

"Kita mungkin sudah saling mengetahui sejak lama. Tapi, kita menjadi begitu dekat setelah kamar kita bersebelahan di hotel Jeju," Aku menjeda ucapanku. Sungguh, land breeze benar-benar memanjakan respiratorku.

"Kesan pertamaku saat mengetahuimu adalah tidak ada bedanya dengan CEO diluar sana--"

"Aku bukan CEO,"

Land Breeze (JEON JUNGKOOK FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang