Saat semua sedang bersantai di ruang keluarga tiba-tiba Lee datang dengan muka panik, dia memberi sebuah berkas dan dilihat dari wajah Loly yang sangat marah, keluarganya pun heran karena tidak pernah melihat Loly begitu marah.
"Nona Loly, maaf mengganggu ini ada berkas yang harus dilihat." kata Lee.
"Ada apa sampai lo harus nemuin gue malem-malem gini? Lo gak lihat gue lagi sama keluarga gue." kata gue kesal karena diganggu.
"Ini soal Loka Company." kata Lee.
Gue pun langsung mengambil berkas ditangan Lee dan seketika amukan gue pun murka sampai keluarga gue kaget.
"SIAPA YANG KASIH LAPORAN INI?!" kata gue.
"Itu Non dari salah satu mata-mata kita di kantor." kata Lee ketakutan.
"KENAPA BISA GINI HAH?! KALIAN PADA GAK BECUS KERJA APA!" kata gue.
Semua yang di situ hanya diam karena melihat loly sedang marah. Dengan cepat Loly mengambil kunci mobil dan menuju garasi, orang tua dan Duo Abangnya pun segera lari menyusul Loly, karena mereka penasaran apa yang terjadi sampai Loly semarah itu.
Gue pun segera menaiki mobil dan gue kaget Mama, Papa, Bang Luke dan Bang Zaza mengikuti gue.
"Ly kami ikut." kata Bang Zaza.
"Ok cepat." kata gue.
Sebenarnya gue gak mau keluarga gue ikut dalam masalah ini tapi ya sudah mereka memaksa. Dengan pikiran yang udah gak tau lagi gimana, gue lajuin mobil dengan kecepatan tinggi dan keluarga gue udah pucat mukanya.
"Lolyyy hati-hati." kata Mama.
"Nak kamu mau bunuh kami perlahan ya." kata Papa.
"Lovely, Abang gak mau mati muda." kata Bang Luke.
"Lolyyyyyy pelan-pelann awas itu mobil aduhhh." kata Bang Zaza.
"tenang aja "kata gue singkat
hanya 8 menit gue pun sampai
"KUMPUL SEMUA DISINI!" kata gue lantang.
"Baik Non." kata mereka.
"INI APA HAH!" kata gue.
"........"
"GUE TANYA WOI JAWAB!" kata gue penuh amarah.
"Maaf Non, kami gak tau kalau ada penghianat di kantor kita." kata salah satu karyawan.
"GAK TAU! BEGO KALIAN!" kata gue.
Semua hanya tertunduk takut melihat tatapan Nyonya mereka, bahkan keluarganya pun bisa diam melihat putri, adik mereka semarah itu.
"GUE MAU ITU ORANG SEKARANG PANGGIL KALAU PERLU SERET DARI RUMAHNYA MASUK KE RUANGAN HITAM!" kata gue.
"Baik Non." kata mereka serempak.
"SEKARANG!" kata gue penuh penekanan.
Gue pun langsung menuju ruang hitam tepatnya ruang eksekusi khusus orang-orang yang berkhianat atau pun musuh yang akan sangat disiksa oleh Nyonya mereka ini, Loly meninggalkan keluarganya di lobby yang hanya bisa bengong.
"Ruang hitam?" kata Bang Zaza.
"Apa itu Lee?" kata Papa.
"Itu ruangan khusus eksekusi yang sudah masuk mungkin 99% tidak akan hidup saat keluarnya" kata Lee.
"Hah?!" kata Luke.
"Dan yang akan melakukannya Nona Loly sendiri." kata Lee.
"Ayo kita susul Pa." kata Mama ketakutan.
"Saya akan antarkan kalian tapi hanya dari ruangan tembus pandang, disana juga akan ada karyawan lainnya. Saya harap kalian tidak mengganggu Nyonya nanti kalau tidak kalian sendiri yang akan kena amarahnya dia tidak pernah memandang siapapun itu." kata Lee.
Mereka hanya diam terkejut mendengar bahwa putri dan adek mereka bisa sekejam itu. Akhirnya, Lee pun mengantar mereka ke ruangan tembus pandang, sampai sana mereka dikagetkan sudah ada Loly yang berdiri di samping sebuah kursi, di dalam sana pun mereka lihat banyak benda seperti cambuk, pisau, dan pistol.
"Kursi apa itu Lee?" kata Mama.
"Kursi listrik dan kematian." kata Lee.
Mereka hanya tertegun dan karyawan lain pun sudah berdatangan disana. Orang yang ingin dieksekusi pun sudah datang dan dihadapkan oleh Loly, pemuda itu sudah diborgol dan duduk di kursi bahkan kakinya pun diikat.
#diatas kursi listriknya
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD MAGIC (segera terbit)
Teen FictionTAHAP REVISI karena akan diterbitkan. seorang gadis nerd yang kaya dan memiliki kekuatan sihir,penasaraa?mari ikuti cerita nya ya