part-16

118 2 0
                                    

kriiiiiing....kriiiiiing....kriiing

bel pulang sudah berbunyi menandakan bahwa waktu pulang sudah tiba.

putri mendengar bel pulang, langsung menelpon kang mamang.tak lama kemudian,mobil putri sudah terparkir cantik di depan pagar sekolahnya. dia mencari mobil putra tetapi hasilnya nihil, kakaknya sudah pulang duluan.

hanya butuh beberapa menit saja mobil putri suudah memasuki pekarangan rumahnya.

"makasih kang,putri masuk dulu" pamit putri

"yoi non kece"

"ass-"

"dari mana saja kamu?" tanya putra membuat putri terkejut

"se...sekol...ah" jawab putri gugup

putra tertawa meremehkan "siapa yang ngajarin kamu bohong?hah?" bentak putra

putri hanya menggelengkan kepalanya. dengan kasar putra mengangkat dagu putri.

"jawab kakak jujur, putri" ucap putra dengan rahang yang mengeras

"maafin putri kak" lirih putri

"kakak gak minta kamu buat minta maaf, kakak cuma suruh kamu jujur putri" bentak putra lagi

"b..bolo...ssss" jawab putri gugup

PLAKKK

satu tamparan mendarat di pipi putri yang mulus. putri menatap kakaknya dengan tatapan tak percaya. baru kali ini putra menamparnya sekeras itu. putri memegang pipinya yang panas habis ditampar putra.

"SIAPA YANG NGAJARIN KAMU BOLOS HAH?" teriak putra dengan emosi yang meluap-luap

"DENGERIN DULU PENJELASAN AKU KAK" teriak putri tak kalah emosi

"kakak gak mau denger penjelasan kamu, dengar putri, kamu sudah berhasil membangunkan singa yang sudah tidur selama ini. kamu udah bikin 2 hal yang paling kakak gak suka. pertama, kamu tidak sopan dengan orang yang lebih tua dari kamu, kamu ingat kan? kakak bicara sama kamu dan kamu cuma sibuk memainkan hp kamu? kedua, kamu bolos. coba deh kamu pikir, ngapain mama sama papa ke luar kota? untuk nyariin duit buat kita sekolah dek dan kamu malah bolos disekolah? coba kamu pikir kalau sampai papa sama mama tau kalau kamu bolos? mereka udah nggak ada semangat lagi, karena apa?karena anaknya yang satu,sudh tidak ada niat buat sekolah. lo gak pernah mikirin itu" jelas putra dengan emosi yang meluap-luap sedangkan putri sudah menundukkan kepalanya sambil meneteskan air matanya

"ngapain nangis?" ucap putra sambil menyunggingkan senyum miringnya

"mau satu tamparan lagi?" tanya putra sambil tersenyum devil

"atau menyesal? huh, gak usah nyesal. itu nggak cocok buat lo yang udah nyia-nyiain duit orang tua" ucap putri lalu mulai menaiki tangga menuju kamarnya

putri yang masih menangis dari tadi hanya berjalan lemas ke kamarnya lalu mengganti pakaiannya dan lanjut ke alam mimpinya. dia tidak mau makan siang, moodnya sudah benar-benar hancur. putri tertidur cukup lama, tak lama kemudian, putri membuka matanya ternyata menunjukkan pukul 5 sore. putri ingin makan, karena sedari tadi ia belum makan siang. saat putri keluar dari kamarnya, putra juga baru saja keluar dari kamarnya. putri hanya tersenyum tipis lalu turun ke dapur. putra mengurungkan niatnya untuk makan, dia malah pergi ke ruang keluarga sambil memainkan handphonenya.

"aduuuh handphone gue dimana yah?" ucap putri sambil membongkar bantal diatas kasurnya

"ooohh ada di ruang keluarga, tadi ketinggalan kayaknya pas dimarahin" ucap putri lalu menuju ruang keluarga. dia melihat wajah putra lalu melanjutkan mencari handphonenya. ternyata, handphonenya tepat disamping putra. putri sedikit  gugup saat mengambil handphonenya yang berada di samping putra.

PUTRI (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang