I . Scarlet

512 41 6
                                    


          Aku menatap tato yang bersimbol Bangsa Endless yang berada dipergelangan tanganku. Tato ini berbentuk seperti kompas, bergaris diagonal, pada ujung garis luar lingkaran terdapat singkatan arah mata angin. N untuk utara dan W untuk barat. Di bagian dalam terdapat jam dengan angka romawi, seolah-olah simbol ini memberikan penunjuk harus kemana kami akan pergi serta menjelaskan sisa waktu yang semakin hari semakin berkurang. Alih-alih mengerikan simbol ini terlihat begitu cantik di pergelangan tanganku. Semua bangsa Endless memiliki simbol ini. Simbolku, klan Protector berwarna putih. Masing- masing dari klan kami memiliki warna yang berbeda. Putih, hijau, biru dan warna lainnya.

         Kami terlahir dengan simbol ini. Saat kami masih balita simbol ini belum mempunyai warna dan belum memiliki kekuatan. Kami seperti bayi manusia yang sama rapuhnya. Setelah beranjak umur 10 tahun baru terlihat warnanya, saat itulah kami dianugrahkan kekuatan atau bisa dibilang dikutuk dengan semua kewajiban yang sudah menunggu kami. Simbol ini menetap di setiap urat-urat nadi pergelangan tangan kami. Simbol ini tidak bisa dihilangkan, tidak bisa dipudarkan seperti ciri khas tersendiri yang diberikan kepada Tuhan untuk kami, Bangsa Endless.

        Terik sinar matahari menyinari halaman luas nan hijau. Dua air mancur menghiasi halaman kastil yang satu di sisi kanan dan yang satu di sisi kiri, berbentuk lingkaran luas yang berundak-undak dimana semakin ke atas semakin kecil ukuran lingkarannya kemudian air menyembur dengan indahnya pada dasar air terdapat ikan koi slayer platinum berwarna putih dan perak bentuknya sangat elegan. Ikan koi ini diberikan oleh kerajaan Vatten saat kunjungannya sepuluh tahun yang lalu. ikan koi sendiri melambangkan nasib baik, kesuksesan, kemakmuran, umur panjang, keberanian, ambisi, dan ketekunan. Aku sangat berharap besar doa dari kerajaan Vatten untuk kerajaanku sesuai dengan makna ikan yang diberikannya.

        Kastil utama Xeverius berada di posisi barat dilihat dari kejauhan terlihat sangat luas dan memanjang dengan luas halaman berhektar-hektar berbentuk persegi panjang yang dikelilingi pohon Flamboyan dengan ketinggian lima belas meter. Pohon Flamboyan yang melambangkan kesegaran dan kecemerlangan ini diberikan oleh kerajaan Rasteniye saat kunjungannya sepuluh tahun yang lalu. Pada halaman kastil utama inilah aku biasanya berlatih seorang diri setelah ibuku tewas pada pertempurannya. Seandainya ada kekuatan yang bisa membangkitkan orang mati, aku pasti bersujud di kakinya agar aku bisa melihat ibuku kembali ...

        Pada hari ini terasa sangat berbeda sekali --- sangat berbeda. Firasatku buruk sekali, aku tidak tahu kenapa sampai aku melihat Helena berjalan menghampiriku, dengan senyum menggoda. Bibirnya merapat serta alis diangkatnya, khas Helena sekali saat ia mendapatkan apa yang ia inginkan dan setiap kali aku melihatnya tersenyum seperti itu, aku langsung berharap bahwa keinginannya tidak ada hubungannya denganku. Helena merupakan mantan murid dari ibuku bahkan bisa dibilang mantan murid terbaik yang pernah ibuku punya dan bisa juga dibilang mimpi buruk yang berhasil menjadi kenyataan saat ia menyatakan bahwa aku adalah murid barunya. ia menyatakan sambil memakai senyuman memuakkan itu lagi.

"Sudah kucoba." hardikku untuk Helena.

         Helena melatihku untuk bisa melindungi seseorang yang sedang diserang dengan radius satu kilometer. Jarak terjauh yang bisa dijangkau Klan Protector untuk melindungi. Aku tercengang dengan materi pertama yang diberikan Helena untukku. Helena lebih tua 10 tahun dibanding aku, jelas lebih mahir, jelas lebih terlatih dan dia sedang berusaha untuk menyepadankan kekuatanku dengan kekuatannya. Semua yang memandang kami juga tahu bahwa ini bukan latihan melainkan penyiksaan. Kadang-kadang aku mengagumi kekuatan yang ia miliki namun disaat itu juga aku menyesalinya.

"lalu kenapa kau tidak bisa ?! Sebodoh itukah kau Scarlet?" Mata berwarna amber Helena menatap mata biruku tanpa kedip.

"Aku akan mencobanya lain waktu."

Bangsa EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang