15. hhhh

297 58 1
                                    


Setelah resmi berpacaran, jinyoung dan nayeon melakukan hal yang biasa seperti telponan sampai larut malam, berkirim pesan, kadang tak jarang di sekolah mencuri-curi pandang di kantin. Kadang jinyoung sengaja ke kelas nayeon untuk beralasan memberi tahu pengumuman, padahal ia sedang menatap gadisnya yang tersenyum melihat ke arah Jinyoung.

"nay, kemarin kak jinyoung bilang ke gue, dia seneng soalnya cewek yang dia suka nerima dia..."

"sedangkan dia gak pernah cerita ke gue, nay"

"nyerah aja kali ya, nay?" kata Jisoo menundukkan kepalanya dan nayeon hanya mengusap rambut halusnya seraya mencuri pandang kepada ketua osis yang masih betah memberi pengumuman di depan kelas. Tanpa sadar nayeon mengangguk kecil, mungkin Jisoo tidak melihatnya.

Jinyoung masih memandang nayeon lembut dan rasanya jinyoung tidak mau lepas pandangannya dari gadis itu. Nayeon menghela nafas, ia diam-diam tersenyum sambil mengingat hal yang dilakukan bersama Jinyoung seminggu terakhir ini. Walau hanya dirumah ataupun paling jauh minimarket depan perumahan, tapi nayeon merasa bahagia.

"terima kasih atas perhatiannya, teman-teman!" kata anggota osis didepan dengan kompak. Lalu, nayeon menatap kepergian jinyoung sampai Jinyoung benar-benar hilang dari pintu kelasnya.

Nayeon lalu mengikuti Jisoo menumpukan tangan diatas meja lalu tidur diatas tumpukan tangannya. Merasa kosong setelah kepergian Jinyoung ke kelas samping, nayeon akhirnya memutuskan untuk tidur.

Rasanya ia akan pulas tertidur dan pengganggu datang ditengah-tengah Nayeon dan Jisoo,

"HAI, CEWEK CANTIK KOK PADA TIDUR!!!!!" suara melengking bobby membuat nayeon terbangun dan menatap bobby seakan matanya akan mengeluarkan laser karena telah mengganggu mimpinya yang hampir muncul.

"BOBBYYYYY!" teriak nayeon sambil berlari mengejar Bobby di koridor sambil membawa sapu.

Emang sudah jadi kebiasaan yang terkenal dikalangan kelas sebelas ini, setiap istirahat jam kedua bobby dan nayeon akan berlari kejar-kejaran karena bobby berhasil mengusili nayeon hingga emosi nayeon tersulut.

Sementara Jinyoung hanya mengulum senyum meliat kelakuan nayeon diluar. Menghela nafas untuk mengatur degup jantungnya yang sedari tadi tidak beraturan saat ia dikelas nayeon. Tapi, ada sesuatu yang membuat Jinyoung bertanya-tanya, nayeon membicarakan apa dengan Jisoo? mungkin ia akan tanyakan nanti.




LINEEE!

Nayeon
kak jinyoung, aku di kantin ya sama kak jaebum dan jisoo

Gadisnya memberi sebuah laporan tentang keberadaannya. Ia harap sekarang pekerjaannya dan anggota osis lainnya cepat beres. Jinyoung tidak sabar ingin bertemu gadis kelinci itu.

"jack! Gantiin gue dulu dong. Laper, belum makan dari pagi. Nanti gue beliin makanan deh lo" jackson tanpa ragu mengagguk.

Jinyoung
aku kesana ya, yang.

Jinyoung berjalan dengan mood yang bagus, ia sempat bersenandung ria dan menjawab tegur sapa orang-orang yang memanggilnya, senyumnya tercetak lebar membuat kerutan dibawah matanya terlihat khas senyuman seorang Park Jinyoung yang indah.

Melewati dua ruangan kelas, ia akan sampai di kantin.

Jinyoung
dimananya?

Nayeon
di pojok,tempat biasa

Jinyoung mengedarkan pandangannya dan menemukan mereka duduk sambil tertawa lepas.

"eh ketinggalan ya?" kata jinyoung yang mengambil duduk disamping Jaebum.

"engga kok! Mau pesen apa?" kata jisoo yang tersenyum lebar menatap Jinyoung dan Jaebum hanya melirik Nayeon yang tiba-tiba saja melunturkan senyumannya.

Jaebum tahu Nayeon adalah tipe pencemburu, ia sangat protektif. Nayeon mempunyai prinsip seperti ini, "kalo itu punya gue, ya sampai kapanpun itu hak gue. Orang lain gak boleh ambil ataupun rebut yang gue punya." Begitu.

"ngggg, kayaknya gak deh jis. Gue bawa bekal"

Jisoo menghela nafasnya, keadaan jadi canggung sampai akhirnya Jaebum berbicara dan membangkitkan suasana lagi. Sebenarnya Nayeon masih sangat kesal, tapi ia ingat ini usaha Jisoo jadi Nayeon tidak perlu cemburu karena nayeon tahu Jinyoung sangat mencintainya. Nayeon tidak perlu takut direbut apa yang sudah menjadi miliknya.

Bel masuk sudah berdering, nayeon dan jisoo pergi duluan memasuki kelas karena jam pelajaran saat ini adalah matematika, guru mereka tidak boleh mempersilahkan muridnya masuk jika terlambat lima menit.

"nyoung, jangan baperin anak gadis orang. Lo udah ada nayeon, bilang ke jisoo" jaebum menatap jinyoung serius dibalas tatapan lebih serius lagi oleh Jinyoung.

"don't worry,bro. Gue tetep cinta Nayeon, jisoo udah gue bilangin tapi masih yah gitu"

"kurang-kurangin ngasih perhatian buat dia"

"iya, mas jaebum. bacot ah kamu" lalu jaebum memukul kepala Jinyoung dan oknum yang di pukul hanya tertawa ngakak.

Pit a pat.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang