BACALAH SESUAI DENGAN USIA ANDA
BIJAKLAH MEMBACA ..!!
Cherry seorang wanita keras kepala, mandiri dan memiliki ketegasan dalam dirinya. Bersikap dingin pada semua laki-laki. kini dunianya berubah. Bagaimana tidak kini dia harus menerima dirinya me...
Seorang Pria dari kejauhan. Mengambil potret Cherry secara diam-diam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ikuti pergerakan wanita itu. Jangan sampai dia curiga"perintah seorang pria dari dalam mobil memakai pakaian serba hitam
"Minta seseorang untuk menyamar dan masuk menjadi karyawannya disana"
"Baik tuan"
"Wanita itu adalah umpan kita"
Mobil itupun melaju dan menjauh saat Cherry mulai memasuki gedung _______
Baru saja ia masuk ke dalam ruangannya. Sky sudah berdiri membelakanginya menghadap jendela. Sambil berkacak pinggang
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"CEO macam apa kau ini, pantas saja pendapatan bisnismu menurun. Kau baru datang sekarang. Ini bisnis Cherry bukan taman bermain. Aku harus menunda rapat. Hanya karena menunggumu " Sky menyambutnya cherry dengan nada kesal dan sedang berkacak pinggang. Cherry berusaha menahan dan mengontrol emosinya agar tak meledak.
"Maafkan atas keterlambatan ku ini Tuan Sky. Aku sangat tidak bermaksud. Untuk seperti ini. Dan tidak akan terulang lagi" Cherry segera duduk di meja kerjanya. Dan memulai pekerjaannya.
"Aku suka sikap manismu lady. Membuatku tidak tahan" suara beratnya yang lembut suara yang sangat di inginkan wanita untuk berada di atasnya.
"Segera kumpulkan semua laporan minggu lalu dan bawa keruang kerjaku" ucapnya Sky seraya berlalu dan membanting pintu dengan keras.
Brakk
Ini bukanlah tugasnya tentunya. Ini tugas prisila sekertarisnya. Tapi melihat aura hitam kemarahan sky. Membuatnya harus mengantarkannya sendiri laporan sialan itu.
Dengan cepat ia membaca isi laporan itu. Kecerdasan Cherry dalam dunia seperti ini tidak perlu di ragukan lagi.
Cherry membuang napasnya perlahan. Ia tidak ingin larut dalam emosi. Cukup untuk hari ini. Ia sangat mencintai pekerjaannya. Ah betapa gilanya dunianya saat ini sangat berbanding terbalik dari beberapa hari yang lalu. Untuk apa saat ini ia masih menjabat sebagai CEO jika gajinya sendiri setara dengan karyawannya.
