Bagian Empat????

503 49 8
                                    

🐼🐼🐼

Dirga mengerjapkan matanya mencari seseorang, dia menepuk nepuk sebelah tempat tidur tidak menyadari keberadaan Rani.

"Ran" panggil Dirga serak,

Dirga melirik jam dinding kamar, pukul 04.30 A.M.

Dirga melemparkan pandangan ke arah tempat tidur yang tak jauh dari kasur nya, tempat tidur El. Dirga beralih menatap tempat tidur Sinan yang juga ada di kamar nya.

"Rani kemana?" gumam Dirga masih mengantuk.

Dirga terduduk dari tidur nya, memgehempaskan selimut dan langsung berjalan keluar kamar lewat pintu penghubung kamar nya dan kamar Salma Salwa.

"gak ada," gumam Dirga kembali menutup pintu penghubung.

Dirga berjalan ke arah pintu kamar nya, dia berdiri di anak tangga melihat ke bawah tidak ada siapa-siapa.

"dapur kali ya"

Dirga berjalan menuruni anak tangga, melewati ruang keluarga yang juga tak ada siapa-siapa.

Dirga terdiam samar-samar mendengar suara dari dapur.

Seng Seng

Dirga berdiri di depan pintu dapur, dia melihat Rani sedang berdiri di depan kompor tangan, kanan nya memegang alat masak sementara tangan kiri nya memegang lap.

Dirga tersenyum, Ah, Rani sedang memasak.

Dirga berjalan pelan-pelan agar Rani tidak menyadari keberadaan nya. Dia berdiri tepat di belakang Rani. Dengan secepat kilat Dirga langsung memeluk Rani dari belakang.

Prang

"astaga." kaget Rani tiba-tiba langsung menjatuhkan benda yang di pegang nya.

Rani berbalik kesal, "Dirgaaaa."

Dirga nyengir kuda tak berdosa, "kalo mau kagetin aku bilang-bilang dulu."

"kalo aku mati muda karna kamu ngagetin aku, gimana?" semprot Rani masih diiringi suara lengking nya.

Dirga tertawa kemudian mengangkat tangan nya mengacak-acak rambut Rani, "kalo ngomong langsung nyeplos aja."

Rani cemberut, dia sedikit berjongkok mengambil spatula yang jatuh tadi.

"masak apa?" tanya Dirga berdiri di samping Rani.

Rani masih diam tak menghiraukan, "masak apa, sayang?" gemas Dirga mencubit pipi kanan Rani sedikit kuat.

"sakittt"

"jauh-jauh sana"

Rani mendorong Dirga agar menyingkir, bukan nya pergi justru Dirga tambah mendekat.

"kalo masak itu rambut nya di diikat, sayang."

"nanti kutu nya masuk ke makanan," ujar Dirga tak berdosa dan lebih parah nya dia membawa kutu yang juga tak berdosa.

"kutu? Kamu kira rambut aku apaan?" sinis Rani ketus

Dirga kembali tertawa, dia berdiri di belakang Rani menguncir rambut wanita itu.

Rani yang kesal memasang wajah paling kesal sedunia, dia terus mengabaikan Dirga.

"kamu pake shampo Sasa sama Wawa ya? Wangi banget." cerocos Dirga, dia mencium kepala Rani, bau nya khas seperti rambut Salma dan Salwa.

Dirga tidak menguncir melainkan memainkan rambut Rani dan menarik narik nya seperti menjambak.
"sakit, Ga."

"kamu pake shampo apa?" Dirga menciumi kepala Rani berulang-ulang. aroma tubuh Rani benar-benar membuat nya nyaman.

Story Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang