"Tadi gua ketemu Lucid" Kata Alexa sambil mengelap kaca jendela Lab. Ipa.
"Trus?" Tanya David tanpa menatap lawab bicaranya. Ia sibuk membersihkan debu yang ada disamping meja praktikum menggunakan kemoceng.
"Yaa, biasa aja" Jawab Alexa. Ia menghentikan aktifitasnya. Lalu menoleh kearah David.
"Eh tadi wali kelas gua ngasih pengumuman tentang lomba poster. Jam pertama lo masuk ga?" Tanya nya.
David menggeleng. "Dari jam pertama gua disini, Lex". Mendengar itu, Alexa tertawa kecil.
"Emang ada apa?" Tanya David.
Alexa menceritakan kejadian tadi.
"Jadi, 2 hari lagi sekolah kita akan mengadakan lomba membuat poster bertema rajin belajar." Kata Bu Levi sambil berdiri didepan kelas.
"Dalam rangka apa bu? Ga semua ikut kan??" Tanya salah satu murid bernama Alvin itu.
"Ulang tahun sekolah. Ah iya, setiap kelas mengajukan 3 anak" Jawab Bu Levi.
Alvin menyahut "Yes!"
"Kamu ikut, Vin" Ujar Bu Levi cepat.
Semua murid tertawa.
"Apa-apaan sih bu??" Tanya Alvin tak terima.
"Sudahlah, trus kandidat yang kedua. Tania. Kamu ikut ya" Bu Levi menatap Tania.
Yang ditatap hanya melongok. "Lah, kok saya bu??"
"Kalian ini kok disuruh ga mau sih" Tanya Bu Levi.
"Saya mau ikut kalo Alexa ikut ah bu" Ujar Tania.
Alexa menoleh. Lalu mengerutkan alisnya. "Lah, gua yang dibawa-bawa" Ia tak terima.
"Nah bagus itu. Kita sudah dapat 3 kandidat. Alvin, Tania dan Alexa" Kata Bu Levi.
Semua murid tertawa. Kecuali ketiga murid yang disebutkan namanya tadi.
"Dan perlu kalian ketahui, kalian tidak bekerja sendiri. Kelas kita akan digabungkan dengan kelas XI IPS 4" Lanjut beliau.
Alexa terperangah. Wait, itu kelasnya Lucid kan?
"Tapi ibu tak tahu siapa kandidat dari kelas itu. Tapi yang penting habis ini kalian hibungi kelas itu ya. Karena poster paling lambat dikumpulkan 2 hari lagi" Bu Levi menerangkan.
"Hmm, palingan Bella yang dipilih. Dia jago gambar" Kata David setelah mendengar cerita Alexa tadi.
"Dan kalo Bella ikut..." David melanjutkan kata-katanya. Ia menatap kearah Alexa.
"Lucid juga pasti ikut" Alexa melengkapi perkataan David tadi.
Mereka tertawa.
---
"Ah gila. Gua ga bisa gambar apa-apa main dipilih aja" Gerutu Alvin sambil menatap kelima teman yang akan menjadi rekan kerjanya itu.
Ya. Alvin, Alexa, Tania, Bella, Lucid, dan David. Mereka yang dipilih dari kelas XI IPA 2 dan XI IPS 4.
"Yaudah sih. Gausah dipikir. Mending sekarang kita rembugan. Ini poster mau dibikin dirumah siapa" Tania to the poin.
Semua terdiam. Beberapa sibuk dengan makan siangnya, beberapa lagi sibuk dengan ponselnya.
Tania menghela nafas. "Gini caranya, cuma gua yang mikir" Gerutu gadis itu.
"Siapa yang sedia rumahnya dijadiin markas sesaat?" Tania menatap teman-temannya itu.
"Rumah gua jauh dari sekolah" Kata Bella.
"Kakak gua baru pulang. Ntar keganggu sama suara berisik kita" Kata Alexa.
"Jangan dirumah gua. Gua males ngeladenin kalian" Kata Alvin.
"Gua dirumah punya adek kecil. Kasian ntar dia ga bisa tidur" Kata Tania.
"Bokap gua bisa marah kalo rumahnya rame" Kata Lucid.
Tepat setelah itu, semua mata tertuju pada David.
"Rumah gua sempit" Ujarnya.
"Ga masalah. Yang penting bisa dipake" Ucap Bella.
"Oke. Nanti pulang sekolah langsung ke rumahnya David gimana?" Usul Alexa.
Semua mengangguk.
"Gimana Dav. Boleh?" Tanya Lucid.
David mengangguk menyanggupi.
---
Alexa berjalan keluar kelas sambil menggendong ransel hijau nya. Tania berjalan didepannya.
Mereka berjalan menyusuri lorong sekolah. Tak sengaja Alexa mengangkap sosok Rasya berdiri disalah satu sisi lorong. Ia mengayunkan tangannya kedepan dan belakang.
"Tan, lo duluan ya. Gua ada urusan" Ujarnya pada Tania. Gadis itu tak banyak bertanya. Ia lalu berjalan meninggalkan Alexa.
Alexa menghampiri Rasya.
"Lo kan..."
"Rasya. Syukur lo inget gua. Tapi kalo bisa lupain" Ia memotong ucapan Alexa.
Alexa hanya mengangguk pelan. Ia menatap Rasya. Lelaki itu menyodorkan sebuah jaket berwarna abu-abu dengan lengan berwarna hitam.
"Apaan?" Alexa tak mengerti.
"Terima aja. Baju lo basah kan? Pake biar ga masuk angin" Jawabnya.
Alexa menghela nafas. "Kan tadi pagi. Sekarang mah udah kering"
"Yaudah terserah yang penting, nih terima jaketnya" Kata Rasya sambil memberikan jaket itu dengan paksa. Lalu ia pergi meninggalkan Alexa.
"Eeh? Ini dari siapa?" Tanya Alexa sedikit teriak.
Rasya hanya menggeleng. Tanpa menoleh menatap Alexa.
Alexa kebingungan. Tapi ia tak ambil pusing. Saat itu juga, ia langsung melesat menuju pintu belakang sekolah. Tempat anak-anak calon pembuat poster dadakan berkumpul.
"Gua telat ya" Kata Alexa saat sudah sampai disana.
"Engga. Ini nunggu Bella lagi dikamar mandi" Jawab Alvin.
Alexa hanya ber-oh. Ia lalu berjalan, hendak menunggu disebelah Tania. Dan saat ia melewati Lucid yang sedang menyenderkan punggung ditembok, lelaki itu berbisik.
"Simpen di tas. Jangan sampe Bella liat"
Alexa menoleh dengan satu gerakan cepat. Mendapati Lucid yang menatap kearah kebun belakang sekolah.
Ia ingin menyahut. Tapi ia urungkan niatannya itu karena disitu sedang banyak orang. Alexa memutuskan untuk kembali berjalan kearah Tania. Membiarkan Lucid dengan wajah se sinis wajah serigala itu.
Alexa berfikir kalau bukan Lucid yang berbisik tadi. Karena saat ia menoleh, lelaki itu tak sedang menatapnya. Tak seperti orang yang ingin mengatakan sesuatu pada umumnya. Namun ia yakin sekali kalau suara tadi berasal dari Lucid. Ia lalu menatap jaket yang ia peluk di dada itu.
"Berarti ini dari Lucid?"
☆☆☆☆
Aaaaa~~~
Gimana cerita kali ini? Semoga suka yeo🤗Btw saya mau promosi cerita baru yg saya buat. Judulnya "I LOVE YOU, I HATE YOU"
Itu saya mau bikin cerita trilogy😆, yang di cerita baru saya itu tokoh utama nya Kevin😋
Tau Kevin kan?? Temen satu gank nya Lucid itu😆
Udah lah segitu aja promosinya:'v
Sekian~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kubuat Kau Jatuh Cinta (END)
Romantik'Gua ga punya sedikitpun nyali buat ngomong cinta sama lo. Maaf' ~David Saputra Ranggana. 'Ga peduli udah ratusan kali lo nyakitin gua, ga peduli lo ga pernah nganggep gua ada, percayalah, gua tetep cinta sama lo' ~Alexandra Gabriella Putri. 'Gua di...