24. Old but Gold Feeling

1.6K 263 48
                                    

"Rose!"

Ia tahu betul suara milik siapa yang menyebut namanya itu. Gadis itu menghembuskan napas melalui hidungnya yang telah memerah. Tak berniat berbalik karena ia tahu kini ia sedang tak ingin bicara dengan siapapun. Apalagi pada June. Ia merasa malu pada dirinya sendiri. Entah karena apa. Maka Rose melanjutkan langkahnya menuruni anak tangga menuju halaman rumah Jisya.

"Roseanne!" entah sejak kapan, pemuda itu telah berdiri di samping gadis itu, menggenggam pergelangan tangannya erat.

"June, plis. Gue pengen sendiri," Rose memalingkan wajahnya, enggan menunjukkan hidungnya yang mulai memerah dan matanya yang mulai berair. Gadis itu berusaha melepaskan genggaman tangan June.

"Rose, jangan gegabah. Ini bisa jadi cuma masalah kesalahpahaman aja, lo bisa omongin baik-baik sama Jeffrey,"

Rose sontak menarik napas panjang-panjang. "June, apa lo pikir gue bakalan nyayat pergelangan tangan gue cuma gara-gara liat Jeffrey sama Charen—"

"karena lo cewek edgy jadi gue pikir iya,"

Rose mendelik, menyipitkan mata menatap June. Seketika emosi dan air mata yang siap tumpah itu surut begitu saja. "gue edgy lo bilang? Jangan asal ngomong ya, gue juga masih bisa berpikir jernih walaupun dalam situasi kayak gini!" sentak Rose membuat June memundurkan tubuh beberapa senti. Kemudian terkekeh pelan membuat Rose melotot heran.

"ngapain ketawa?! Lo pikir lucu?"

"kenapa sih, tiap deket gua lo selalu galak gini?"

"karena lo pantes digalakin!" Rose mengerucutkan bibirnya.

Damn. Can you stop being too cute?

"ngga papa galak. Gua lebih suka liat lo galak daripada nangis," kalimat itu mengalir begitu saja membuat Rose seketika menoleh dan tersadar pipinya menghangat. Ia langsung kembali menunduk menghindari tatapan June.

"lo sama sepupu lo sama-sama nggak jelas," gerutu Rose yang tanpa sadar membuat senyum cowok jangkung di sebelahnya luntur begitu saja.

"jangan samain gua sama dia. Kita jelas beda. Dan dia bukan sepupu gua,"

Rose berdecak. "aduh, June. Plis ya, apa sih untungnya pura-pura nggak kenal? Heran gue sama kalian,"

June mengulum bibir dan mengalihkan pandangan. Ia sadar, sekarang ini bukan saat yang baik untuk membahas Jeffrey terus-terusan.

"yaudah yuk, mending kita keluar dulu cari angin," June yang tangannya masih menggenggam tangan Rose, berjalan mendahului gadis itu begitu saja. Membuat Rose mau tidak mau mengikuti dan berusaha menyamakan langkah panjang-panjang June.

Tanpa mereka sadari, di belakang mereka, sedari tadi Lisa, Jisya dan Bobby memandangi mereka dengan senyum penuh arti yang terkembang di wajah mereka masing-masing.

Tanpa mereka sadari, di belakang mereka, sedari tadi Lisa, Jisya dan Bobby memandangi mereka dengan senyum penuh arti yang terkembang di wajah mereka masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
One Perfect Rose - I got her [JUNROS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang