dua

23 1 0
                                    

hari ini melli tidak sekolah lagi, entah mengapa bolos sangat menyenangkan rasanya bagi melli , melli pun segera turun dari kasur nya menuju dapur karena cacing cacing di sana sudah demo

di sana nampak ayah nya yang sedang menatap kosong gelas di meja
melli heran biasa nya ayah selalu ceria
lalu aku pun menegurnya

"hey ayah mengapa muka mu seperti bebek?"
ayah pun tersadar dari lamunan nya dia tidak menjawab pertanyaan ku hanya tersenyum sembari mengelus puncak kepala ku

"ga sekolah sayang? bukan nya ulangan sebentar lagi?"
"aku malas bersekolah ayah" jawab ku sambil menggambil selai dan roti

entah mengapa perubahan pada wajah ayah cepat sekali
"ayah apa kau gila?"
dia hanya tertawa sembari membisikan sesuatu pada ku "melli tetap lah bersama ayah , ayah janji tidak akan menganggu kesenangan mu"

setelah itu ayah pergi meninggal kan melli yang masih belum memahami kata kata ayah nya

"aah yasudah aku pengen ke belakang bukit lagi menemui bintang"
                              ***

hujan begitu lebat mengguyur kota yang tak ramai itu
di sisi jalan melli masih berjalan dengan santai nya tanpa memperdulikan rintik hujan yang membabi buta menyerang tubuh mungil nya itu sebenarnya melli sudah kelelahan tapi ia ingin sekali menemui bintang

"huh sampai juga" melli duduk di pinggir sungai tempat mereka biasa bertemu
"melli , berteduhlah aku tak ingin kamu sakit" lirih bintang yang entah dari mana muncul nya
"tidak , aku ingin di sini saja tolong temani aku bintang"

"melli jika kau perlu sesuatu kita bisa bertemu di rumah mu"
"entahlah bintang , aku hanya ingin menenangkan diri di sini "
"apakah terjadi sesuatu?" ucap bintang sembari mengelus poni melli

melli pun mulai mendekatkan diri nya kepada bintang , saat ini badan nya terlalu dingin tapi bintang hanyalah siluet tanpa raga dia tidak bisa melakukan apapun selain diam dan menatap melli
"ayah ku" tatap melli dengan tatapan asal
"mungkin kau harus jadi anak baik dalam sehari berhentilah membuat nya khawatir "

"uhm bintang bisakah aku lebih lama lagi di bumi ini rasa nya aku candu dengan senyum ayah tadi "

"tentu "

"aku mulai kesal dengan hujan ini, dia membuat hari ku menjadi tidak lengkap "
"mungkin bumi takut melli, jika senja nya di bawa pulang oleh mu"

"benar juga hehehe .... "

entah mengapa setiap bersama bintang dia seperti pulang ke tempat yang nyaman

yah bintang rumah nya , rumah yang selalu ada hangat di dalam nya

i hate the real worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang