Part 15

1.4K 202 24
                                    

Note: Maaf kalau banyak typo dan gaje serta membosankan ^^

Selamat membaca

x

x

x

Tuan Oh melihat semua laporan dari anak buahnya. Dia mengerutkan dahinya ketika melihat laporan yang terlihat tidak mungkin baginya.

Dia melemparkan semua berkas laporan itu ke lantai yang membuat anak buahnya gemetar ketakutan.

"Bawa dia kesini sekarang!"

xxx

Kyungsoo mengeryitkan dahinya mendengar permintaan orang yang duduk di depannya.

"Aku tidak ingin berurusan dengan keluargamu."

"Kyung, aku mohon."

"Kamu tau sendiri suamimu itu seperti apa."

"Karena itu aku minta bantuanmu. Aku tidak bisa melakukannya jika sendiri."

Orang itu memasang tampang memelas ke arah Kyungsoo. Kyungsoo tampak akan luluh.

"Bagaimana aku membantumu?"

"Nanti aku jelaskan semuanya. Kita tidak bisa bicara ini disini."

xxx

Changbin duduk di salah satu meja kafe yang berada di kota. Dia sedang menunggu seseorang.

Lonceng yang berada di pintu masuk kafe berdenting tanda ada yang masuk, Changbin mengalihkan perhatiannya kesana. Tepat. Orang yang dia tunggu.

"Ngapain lu ngajak gue ketemuan?"

Orang yang ditunggu Changbin langsung duduk di kursi yang ada di depan Changbin.

"Gue gk mau basa basi. Lu kan yang nyembunyiin Felix? Dimana dia sekarang?"

Orang itu ngasih seringainya ke arah Changbin. Changbin hanya menatap datar ke orang itu.

xxx

Felix merasa bosan. Jeongin pun sekarang tidak ada untuk menemaninya. Seungmin sudah kembali kemarin. Dia tinggal sendiri di tempat hyungnya menyembunyikannya.

"Apa aku harus kabur? Tapi nanti Daddy membunuhku jika dia menemukanku. Apa yang harus aku lakukan? Apa hyung belum dapat caranya ya? Ah iya, aku nelfon hyung aja." – monolog Felix

Dia bangkit lalu mengambil sebuah benda persegi panjang yang baru dibelikan hyungnya beberapa hari lalu.

Di ponsel itu hanya ada nomor Guanlin dan Jeongin. Dan ponsel itu sudah disadap Guanlin, takut adiknya akan menghubungi Ibunya. Bisa hancur rencananya jika keluarganya tau.

Beberapa detik telfonnya sudah terhubung dengan orang di seberang sana.

"Hyung...adek bosan."

...

"Hyung kapan kesini?"

...

"Apa? Sebentar lagi?"

Felix tampak excited mendengar jawaban Hyungnya dari seberang sana.

"Hyung...adek kangen Mommy."

...

"Iya, adek paham. Hyung bawa Seungmin ya nanti kalo kesini."

...

"Hyung, apa Changbin hyung gk nyariin adek?"

Felix merubah mukanya jadi sedih setelah menanyakan hal itu. Hening. Tidak ada suara dari seberang sana.

"Kalau gitu, apa adek nikah aja sama Hyunjin kalo dia gk nyariin adek?"

xxx

Tuan Oh melemparkan semua berkas laporannya ke depan pemuda tinggi yang duduk di sofa seberangnya.

"Apa ini? Kau sering absen di kelasmu semenjak adikmu hilang. Kau pergi kemana?"

Pemuda tinggi itu – Oh Guanlin – hanya tampak diam dan tenang. Dia mengambil beberapa berkas itu dan membacanya.

"Dad, aku hanya ingin membantu mencari adek. Karena pasukan Daddy itu gk becus menemukannya."

Tuan Oh menatap putranya tajam.

"Kau membantu menemukannya atau menyembunyikannya?"

Guanlin kaget tapi tidak dia tampakkan. Ayahnya sudah mencurigainya. Ini tidak baik pikirnya.

"Dad, buat apa aku nyembunyiin adek. Omong kosong."

Guanlin menyilangkan kakinya lalu bersandar di sofa. Tuan Oh memerhatikan gerak-gerik putra sulungnya itu. Tapi masih meragukan jawabannya.

"Tidak ada yang bisa menyembunyikan adikmu begitu rapi jika dia bukan orang terdekatku dan paham cara bersembunyi selain dirimu."

Guanlin menatap Ayahnya dengan wajah tenang.

"Daddy mencurigaiku hanya karena aku sering absen di kelas dan aku belajar tentang intelijen dan sistem, itu terlalu lemah dikatakan sebagai bukti.  Lagian, aku bukan satu-satunya orang terdekat Daddy. Masih ada satu lagi, Mommy."

Tuan Oh memijit pelipisnya. Dia tidak tahu harus memercayai siapa kalau begini. Dia tidak bisa mencurigai keluarganya seperti ini.

Guanlin menyeringai ketika Ayahnya sudah berjalan memunggunginya ke arah meja kerjanya.

"Jika kau yang menyembunyikan adikmu, siap-siap saja menerima konsekuensinya Oh Guanlin!"

"Oke. Daddy tenang aja. Itu bukan aku. Aku mau nyari adek dulu. Bye."

Guanlin pamit lalu keluar dari ruang kerja Ayahnya menuju kamarnya.

xxx

"Hyung, kita harus bertemu. Di kafe biasa. Ajak semuanya."

Guanlin mengambil kunci motor sportnya dan keluar dari mansion itu.

.

"Aku sudah dicurigai karena sering absen kelas."

Guanlin buka suara. Chan, Jeongin, Kun dan Jisung menatapnya kaget.

"Lalu, apa yang kamu katakan?"

Chan mulai bicara. Jeongin, Kun dan Jisung sibuk dengan minuman dan makanan di hadapan mereka dan hanya jadi pendengar.

"Aku bilang aku hanya membantu menemukan Felix, karena itu sering absen kelas."

Guanlin meminum Iced Caramel Macchiato-nya. Chan tampak berpikir apa yang harus mereka lakukan agar rencana mereka berjalan lancar.

"Kita harus hati-hati mulai sekarang saat menerobos masuk ke sistem. Kemarin aku dipanggil karena dicurigai memasuki sistem."

Jeongin buka suara. Guanlin dan Chan mengangguk. Jisung masih menyedot Greentea Latte-nya. Kun masih menyimak.

"Maaf kami telat."

x

x

x

TBC

Kun disini itu Kun NCT ya 😎

Bukan Xukun 9% 😊

x

Bagi yang udah mampir, vote dan komen makasih ya ^^

Dan maafkan ceritanya membosankan
.

Alurnya emang slow, soalnya ini complicated banget masalahnya (padahal biasa aja) 😅

Jadinya momen changlix seupil doang dari part 1-part entah keberapa ntar, kayak di real lifenya 😂

NEVERLAND - Changlix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang