Part 19

1.3K 186 41
                                    

Note: Maaf kalau banyak typo dan gaje ya ^^

Selamat membaca

x

x

x

Villa bercat hitam itu memang berada sedikit jauh dari pemukiman kasta Bronze – kasta paling rendah di Neverland, penghuni daerah pinggiran. Villa itu berada di daerah yang sedikit lebih tinggi dan cukup luas, daerah yang dinamakan Winter oleh Guanlin.

Karena adiknya suka musim dingin, jadi dia menamakan itu untuk daerah yang dihadiahkan oleh Ayahnya untuk ulang tahunnya tahun lalu. /Holkay

Sekelilingnya dipagari dengan dinding dan pagar besi yang tinggi. Masyarakat dari kasta Bronze tidak akan berani mendekat kesana karena villa itu tampak menyeramkan dari luar. Yang tampak hanya atasnya saja kalau dari luar dan itu seperti bangunan tak berpenghuni.

Mereka tidak tahu kalau di dalamnya dipenuhi dengan taman bunga, kolam, lapangan golf dan lapangan basket serta kolam renang outdoor dan indoor.

Sehun turun dari helikopternya setelah mendarat. Dia memasuki mobil yang akan membawanya ke bangunan utama Winter, villa bercat hitam yang berada di tengah Winter.

Anak buahnya membukakan pintu utama villa untuknya dan dia melangkah masuk ke dalam villa itu.

Di sisi lain, Luhan, Guanlin, Felix dan Changbin sedang berada di ruang tengah. Mereka tengah menikmati acara menonton mereka. Tidak sadar kalau ada seseorang yang melangkah mendekat ke arah mereka.

"WOW! Hebat sekali kalian!!! Istri dan putraku sendiri mengkhianati ku dan lebih memihak kepada anak kasta rendahan itu!!!"

Luhan kaget, hampir saja jantungnya berhenti berdetak menyadari suara siapa yang dia dengar. Felix sudah pucat. Guanlin buru-buru membawa adiknya ke belakangnya. Dia menatap tajam Ayahnya.

Changbin membeku. Dia tidak tahu harus bagaimana. Ayah Felix lebih menyeramkan dibandingkan pertama kali dia bertemu. Aura gelap dan mengintintimidasi sangat terasa di sekelilingnya.

"Hu..Hun-ah. Aku bisa jelasin."

Luhan berjalan ke arah Sehun tapi dia mendorong tubuh Luhan hingga oleng, untung saja Changbin bergerak cepat jadi Luhan tidak sampai jatuh. Guanlin makin menatap nyalang Ayahnya.

"Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi. Semuanya sudah terlalu jelas. Jadi, kau mau ikut denganku atau putramu?"

Sehun menatap tajam ke arah Luhan. Memberinya pilihan yang sangat sulit. Luhan tidak menyangka Sehun akan sekejam itu kepada dirinya dan putranya.

"DAD!!!"

Guanlin berteriak penuh amarah ke arah Sehun. Dia sudah tidak tahan melihat Ibunya diperlakukan dengan kasar dan dingin oleh Ayahnya.

"Kau bukan putraku!!!"

Felix hampir saja jatuh karena tidak percaya Ayahnya akan semurka ini kepadanya dan hyung serta Ibunya.

Sehun hampir saja akan berlari ke arah putra bungsunya itu, tapi Guanlin memegangnya.

"Da-dad..a-adek..akan pulang..bareng da-daddy, mo-mommy dan hyu-hyung."

Lalu Felix pingsan di pelukan Guanlin. Luhan panik. Dia langsung menepuk pipi putra bungsunya itu lembut. Changbin sudah ketakutan karena Felix yang tiba-tiba pingsan.

Dia tidak mempedulikan lagi jika setelah ini dia dibunuh oleh Ayah Felix. Dia mengambil alih Felix dari Guanlin.

"DADDY JANGAN MENDEKAT!!! PERGI!!!"

Guanlin menghalangi Ayahnya untuk mendekati adiknya.

Plak

Sekali lagi tamparan mendarat di muka putih Guanlin. Luhan membolakan matanya.

"Oh Sehun!!! Kau! Berani memukul putraku? Baiklah. Kalau kau mau aku memilih. Kau tunggu surat cerai di mejamu, besok akan aku kirimkan. Sekarang kau pergi dari sini!!!"

Luhan berteriak dengan berurai air mata. Guanlin memeluk Ibunya. Dia menyesal telah membuat keluarganya kacau seperti ini karena rencananya.

Sehun sebenarnya tidak menyangka Luhan akan mengatakan hal 'mustahil' itu. Seperti disambar petir di siang bolong yang terik.

"Lu...aku-"

"PERGI KAU!!!"

Author: Mampus lu Hun Hahahahahah 😈

Luhan berteriak murka. Sehun menyesali kalimat dan keegoisannya beberapa saat yang lalu. Guanlin pun memberikan tatapan tajam ke arahnya.

"Kau...jangan berani menyakiti Mommy dan adikku. Aku akan keluar dari mansion itu dan membawa semuanya bersamaku. Kau tak usah khawatir."

Sehun tertohok dengan ucapan tajam dan kasar putra sulungnya. Apa dia sudah seketerlaluan itu pikirnya hingga putranya pun tidak memanggilnya Daddy lagi.

Author: ketawa setan 😈

Sedangkan Changbin telah membawa Felix ke dalam kamarnya yang berada di lantai dua beberapa menit setelah Felix pingsan tadi, meninggalkan keributan keluarga itu. Dia mengompres kening Felix dengan air hangat. Mengelus pipinya lembut. Menciumi seluruh wajah Felix, terakhir mengecup bibir Felix singkat.

"Apa kita akan berpisah setelah ini?"

x

x

x

TBC

Perasaan Cebol terombang ambing 😈

Perjuangin lah...masa lu nyerah Bin 😑

Katanya Dark, masa takut sama ke-Dark-an Nak Ayam *Sehun 😏

x

BTW aku suka banget nistain ultimate biasku *Sehun 😍😚

Ult bias Sehun, tapi sayangnya ke Luhan 😆😚

x

Bagi yang udah mampir, vote dan komen makasih ya ^^

Komen aja kalau ada yang aneh ya :D

NEVERLAND - Changlix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang