Warning (M)
Setahun kemudian......
"Selamat ya Kookie, galeri butik rancanganmu bagus sekali...."
"Meskipun kami akan wisuda lebih dulu darimu, tapi kau sudah bisa membuka butik ini dengan sukses," Go Eun memelukku erat.
"Semua tidak ada apa-apa kalau bukan Taehyung yang mendukung,"
"Kebahagiaanmu sudah lengkap rupanya, gadis jelek," cetus Jimin namun sambil tertawa.
"Hei, kau yang jelek! Dasar hidung jambu! Eh, kapan kau akan bertunangan dengan Yoongi?" balasku menoleh pada Yoongi yang tampil cantik menarik di samping Jimin.
"Entahlah, Yoongi masih senang berpacaran terus denganku. Katanya takut sifatku yang manis ini jadi berubah jika sudah bertunangan."
Kami tertawa bersama-sama.
Pembukaan galeri butik "KOOKIE" rancanganku baru dibuka dan ternyata peminatnya lumayan banyak. Rata-rata mereka adalah teman Taehyung dari Amerika dan kolega-kolega mertuaku. Tak apalah menganut paham aji mumpung berkolusi, toh bukan aku yang minta.
Appa sudah tidak lagi menyopir truk sampah. Sekarang sudah bekerja sebagai kepala bagian perusahaan daur ulang sampah. Hm...masih berurusan dengan sampah juga. Tapi hidupnya lebih teratur karena adikku mengurusnya lebih baik daripada aku. Malah sekarang sudah menggaet seorang wanita cantik bawahannya di kantor. Hebat.
Kabar Kai? Manusia itu masih di Incheon. Ternyata dia sangat betah disana.
David Smith, bule setia itu tetap menjadi asisten Taehyung. Diluar dugaan dia memacari seorang gadis Korea yang bekerja di butikku.
Lalu Kim Taeyeon dan Park Seo Joon sudah menikah. Tepat dihari pernikahan mereka aku melahirkan, membuat pesta kacau balau karena pengantin pria sibuk ikut mengangkatku ke mobil.
Kabarnya sekarang mereka mengadopsi seorang anak lelaki dari adik perempuan Choi Aera. Sementara Hoseok sepupuku itu sudah hinggap di Jepang masih berburu berita picisan sebagai jurnalis.
Kim haraboji sudah meninggal tiga bulan yang lalu di rumah sakit Jerman.
Tanpa ribut-ribut atau peperangan antar suku, saham perusahaan Kim jelas terbang kepada Taehyung satu-satunya pewaris lelaki dari keluarga.
Meskipun demikian aku masih tetap sebagai Kim Jungkook yang polos dan apa adanya. Aku masih seorang perempuan biasa yang tak bisa berubah anggun. Yang kaya dan banyak uang adalah suamiku, lagipula warisannya kelak bukan untukku tapi untuk anakku. Pikirku santai.
Hmm..Ternyata dalam setahun banyak sekali yang sudah terjadi.
"Selamat ya honey....namun demikian meskipun kau akan sibuk nantinya tetap tak boleh melupakan keluarga kita," pelukan dari belakang membuatku terlonjak senang.
"Tae oppa! Kupikir kau tidak bisa pulang hari ini!"
"Bodoh, aku selalu ingin pulang berkumpul dengan istri dan anakku. Aku juga manusia yang bosan pada pekerjaan menumpuk setiap waktu..."
Aku perlu berjinjit untuk merangkul lehernya dan mendapatkan bibirnya untuk berciuman. Rambutnya sudah mulai dibiarkan panjang menyentuh krah kemeja, sesuatu yang selalu ingin ku belai dan ku remas tiap kali tidur berdua.
"Maaf mengganggu kalian,"
"Ah! Ini dia putra daddy yang tampan! Apa kabarmu sayang?" Taehyung langsung mengambil putra kami yang sudah berusia 7 bulan dari gendongan Kim Sora eomonim. Herannya anak itu selalu kenal dekat dengan aroma ayahnya, tertawa-tawa melonjak senang dalam ciuman Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHASIA 'KECIL' (Tae_kook GS)
FanfictionJungkook GS, cewe sederhana, biasa-biasa aja, ternyata mempunyai rahasia yang membuat pohon dustanya bercabang Mature! Yang blom ada katepe mending jangan baca. Ini bisa slow update dan akan diprivate jika dirasa ga pantes untuk umum Fyi, author gak...