"Outoto kau sudah mendapat apartemen?"
Sasuke mengalihkan perhatian dari kameranya lalu memandang pria berusia tiga puluhan dan berpenampilan rapi yang duduk di bangku di hadapannya. Ia menggeleng.
Uchiha Itachi mendesah memandang adiknya yang kelihatan terlalu santai dan terkesan tidak ambil pusing. Sasuke sudah menjadi salah satu fotografer yang cukup terkenal oleh karena itu ia selalu langganan pulang pergi ke luar negri untuk panggilan pekerjaan atau sekedar mencari inspirasi bahkan ia baru tiba dari New York kemarin malam. Dan sekarang ia berniat untuk mencari apartemen, bukannya dia tidak ingin tinggal di rumahnya hanya saja entah kenapa ia ingin mencari suasana baru, bosan dengan rumahnya yang terlalu besar dan terbilang sangat sepi diakibatkan sibuknya sang pemilik rumah walaupun terdapat banyak pelayan di sana. Lagipula rumahnya itu terletak jauh dari kampus dan galeri foto miliknya.
"Baiklah aku akan bantu kau carikan apartemen pribadi tentu saja dengan kualitas yang terbaik"
"Hn" Sasuke menggeleng pelan. "Aku ingin apertemen sederhana yang lumanyan dekat dengan pinggiran kota" Itachi mengerutkan dahinya.
"Kenapa?"
Sasuke mengangkat kedua bahunya. "Mencari suasana baru mungkin" ucapnya sebelum meneguk kopi pahit yang telah dipesannya di restoran sederhana yang terletak di Harajuku. Itachi mengangguk mengerti. Tak lama setelah itu terdengarlah dering pesan dari ponsel milik Itachi. Itachi membalas pesan itu dengan cepat dan kembali memandang adiknya.
"Maaf outoto, sepertinya aku harus pergi sekarang, Kyuubi sudah menungguku di bandara" ucap Itachi dan beranjak pergi dari bangku yang didudukinya tadi. Tapi tak beberapa lama Itachi kembali lagi dan berdiri dihadapan Sasuke. "Oh iya ku rasa Sasori punya satu apartemen, kau bisa menghubunginya jika berminat" ucapnya terakhir kali.
Sasuke menggeleng pelan melihat tingkah itachi yang terlihat buru-buru dan hampir menabrak pelayan disana, dengan sikap Itachi seperti itu sepertinya Kyuubi sudah marah karena menunggu Itachi terlalu lama. Tak mau ambil pusing dengan tingkah Itachi, Sasuke mengangkat kameranya dan memandang sekelilingnya dari balik lensa, berusaha mencari objek yang cukup menarik untuk dipotret. Harajuku benar-benar mengesankan, penuh warna dan inovatif. Sumber inspirasi.
Sebaliknya, Itachi Uchiha tidak terlalu suka dengan Harajuku. Tentu saja karena kawasan itu adalah kawasan yang dikuasai para remaja. Sejauh mata memandang yang terlihat hanyalah para remaja yang berdandan seronok. Itachi termasuk aliran konservatif. Ia lebih suka penampilan yang bersih dan rapi tapi terkadang Sasuke bingung dengan kakaknya yang memilih Kyuubi yang terkesan urakan untuk menjadi kekasihnya. Sasuke bahkan teringat dengan wajah Itachi yang berkerut memandang tak suka, ketika ia melihat remaja laki-laki yang rambutnya dicukur habis dan hanya menyisakan tiga garis tipis ditengah-tengah kepalanya, pakaiannya yang sobek disana-sini yang katanya adalah gaya masa kini, dan bukan hanya telinganya yang ditindik tapi alis dan hidungnya juga. Mengingat Itachi dengan tampang tidak suka seperti itu membuat Sasuke terkekeh pelan. Sasuke segera beranjak dari tempat duduknya setelah membayar pesanan miliknya dan kakaknya lalu keluar dari restoran itu meninggalkan pelayan dan pelanggan yang menatapnya terpesona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cafe Prince (Complete)
RomanceNamikaze Naruto atau Uzumaki Naruto adalah orang kaya kedua setelah Uchiha Corp yang terbilang serba mandiri dan tak ingin dibilang manja tinggal di sebuah apartemen sederhana milik keluarga Akasuna. Tiba-tiba saja kakaknya menyuruhnya untuk rapat d...