35. Pertarungan Yang Melelahkan.

4.5K 443 19
                                    

"Azzurri!" 

Naya menatap kagum wanita yang kini berada di depannya. Azzurri melirik Naya dan tersenyum membuat pertemuan mereka terlihat lebih manis. Tayrl dan Ervin menatap wanita itu tidak percaya. Azzurri terlihat berbeda.

"Aku kembali, berjuanglah kita pasti bisa mengalahkan Iblis itu!" Naya mengangguk ia menatap Iblis Hitam sengit. Semua mulai berkumpul terkecuali Arhies yang masih dalam masa pemulihan.

"Aku akan bertarung dengan Iblis Hitam. Kalian musnahkan para iblis yang datang tanpa tersisa." mereka semua mengangguk menyetujui ucapan Naya. "Serang!"

Ervin bersiul memanggil kuda putih miliknya. Tanpa perlu menunggu lama, kuda itu telah datang dan membawa Ervin di atasnya. Mereka melesat maju menghancurkan para iblis yang semakin banyak berdatangan. Darah yang sempat keluar dari tubuh Naya membuat iblis-iblis buas datang mencoba peruntungan mereka.

 Darah yang sempat keluar dari tubuh Naya membuat iblis-iblis buas datang mencoba peruntungan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ervin dan kudanya

Tayrl dan Yasa melesat bersamaan, mereka saling membantu menghabisi para iblis yang lain. Portal yang dibuat Iblis Hitam semakin melemah. Jika mereka dapat mengalahkan para iblis yang bersekutu dengan Iblis Hitam  maka portal yang dibuat dapat hancur, dan alam bisa mereka selamatkan.

Azzurri memejamkan matanya melihat seberapa banyak iblis yang datang menyerahkan nyawa. Ia tersenyum sinis, iblis lemah tidak akan bisa menggores luka di tubuhnya. "Kalian akan segera musnah!" Azzurri melesat membawa pedang pusaka di genggamannya. Dengan sekali ayun pedang itu menembus para iblis hingga radius yang cukup luas. Iblis-iblis seketika membeku dan berubah menjadi debu. Pedang pusaka benar-benar mengerikan. Pedang itu mampu menghabisi iblis dalam jumlah banyak, beruntung pedang itu jatuh ketangan yang tepat.

Ervin menghunuskan pedang ke arah para iblis dan membuat mereka terkapar tidak berdaya. Strategi yang ia buat untuk melumpuhkan para iblis dan memberi jalan Naya sepertinya berjalan dengan baik. Terbukti kini Naya tengah melesat ke arah Iblis Hitam.

"Kau akan mati di tanganku!" Naya berseru meremehkan Iblis Hitam yang masih diam menatapnya dingin. Ia tersenyum mendengar penuturan Naya. Gadis kecil yang bahkan tidak pernah berperang tidak dapat membunuhnya meski ia seorang Dewi Pelindung.

"Berhentilah bicara dan mulailah menyiksaku!" Iblis Hitam berseru remeh membuat Naya menggertakkan giginya kencang. Naya mengibaskan pedangnya membuat angin berwarna merah muda yang melesat menuju Iblis Hitam. Dengan sekali sentakan angin itu dapat di tepis Iblis Hitam. Ia tersenyum meremehkan Naya. "Hanya seperti itu?"

Iblis hitam memejamkan matanya memanggil sosok iblis terkuat yang berada di dasar bumi. Iblis yang terkurung sejak ribuan tahun lalu. Iblis yang terkurung akibat dosa yang ia lakukan di masalalu. Dosa membunuh dan menghabisi iblis yang lemah serta membuat kekacauan di bumi.

"Bangkitlah, Alceo!"

Sosok laki-laki berparas tampan dengan rambut yang dibiarkan tergerai serta mata hitam yang sangat mengerikan muncul di hadapan Naya. Langit bergemuruh, ledakan terdengar keras di sepenjuru medan peperangan.

Devil Beside Me [END] [REUPLOAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang