✔ MATE - 16

8.4K 924 72
                                    

Jawabannya DARA. Dia kan miss kepo dan susah percaya.

Selamat kepada dua pemenang. riyolan dan AlyshaSaputri. Baca koment kalian gue langsung ngakak. Sebenarnya ada yg jawab Dara cmn mereka gak kasih alasan. Cuman nebak aja.

Ada 3 kandidat yang menang n tepat sekali jawabannya cmn gue pilih2 lagi. Dan kalianlah yg berhak dapetin pulsa 5K.

Maav ya cuman 5K. Ini iseng2an aja sih. Hehehe

DM gue ya buat kasih tau nope kalian. 😊😊
...

"Jadi bener kalian ada hubungan?"

Kepalaku menoleh cepat saat mendengar suara itu. Begitu juga dengan Ali tapi wajah Ali terlihat santai. Ia berdecak pelan saat mengetahui siapa yang datang.

"Dara?" pekikku pelan.

Dara mengerutkan keningnya sambil menatap ke arahku. Ia lalu melangkah pelan menghampiri aku dan Ali. Segera aku mengusap pipiku yang basah.

"Anak kecil ikut campur aja. Udah sana!" usir Ali dengan santainya.

Dara cuek saja lalu menyilangkan kedua tangannya ke dada. "Bingung gue sama kalian. Saling mencintai tapi kenapa gak nikah? Malah nikah sama orang lain?"

"Udah sana pergi. Percuma gue jelasin, otak lo gak sampe!"

Aku meringis mendengar ucapan pedas Ali. Tapi Dara malah nyengir lebar. "Jadi fix ya, kalian pacaran?" tanya Dara lagi.

Aku menatap ke arah Ali, meminta penjelasan. Ali terlihat mengambil nafas panjang dan membuangnya cepat. "Belum!"

Keningku mengernyit seketika. Maksud Ali apa?

"Gue mana mau macarin calon istri orang?"

"Trus, status kalian apa?" tuntut Dara.

"Gue akan pacarin Prilly kalo dia mau ninggalin Om Mesum itu!" jawabnya sambil tersenyum miring.

"Eh, lo pikir lo gak mesum? Masih mesuman lo kali!" timpalku. Ali terkekeh sambil mengacak rambutku pelan.

"Mesumnya gue cuma sama lo!"

Aku berdecak pelan lalu memutar bola mataku ke atas. "Bullshit, yang di kantor kapan---mppppfffttt!"

Ali langsung membekap mulutku dengan telapak tangannya. "Eh, Ra. Lo dipanggil Mami tuh!" seru Ali. Dara langsung menoleh. Sebelum pergi ia sempat menatapku. Tatapan curiga.

Aku menepis tangan Ali dengan kasar. "Apaan sih lo? Rusak nih make-up gue!" protesku.

Ali tersenyum lalu mengusap sudut bibirku. "Sini gue bersihin. Lipstik lo berantakan!"

Aku terpaku mendapat perlakuan Ali. Jemari tangannya menyentuh bibir bawahku. Refleks aku menelan salivaku.

"Wah, gue ketinggalan sesuatu nih kayaknya!"

Aku spontan mendorong tangan Ali yang masih sibuk mengusap bibirku. Di belakang Ali ada Aluna tampak berdiri sambil tersenyum.

Apa jangan-jangan Aluna melihatnya. Bagaimana kalau ia salah paham?

"Mm, Aluna. Ka--kamu---"

"Gimana, Lang? Lancar?" tanya Aluna pada Ali, mengabaikan aku.

"Lancar!" jawab Ali singkat.

Aluna kini berdiri di sebelah Ali, senyumnya masih mengembang sambil menatap ke arahku.

"Mm, Aluna. Ini salah paham. Aku--aku bisa jelasin!" kataku tergagap.

✔ MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang