Bab 3, Meet you again!? Oh No! You Kidding Me?!

4.8K 296 12
                                    


Naruto nama seorang pemuda bersurai pirang dengan menggunakan setelan kemeja putih yang dilapisi jaket berwarna orange dan celana jins serta sepatu nike berwarna biru dongker yang membuat tampilannya terkesan sederhana namun sedikit trendi itu mau tak mau melengokkan wajahnya menatap gedung bertingkat empat di hadapannya yang diapit oleh dua gedung pencakar langit sehingga membuat Naruto sedikit bingung mengapa kakaknya itu membangun café di tengah-tengah gedung perkantoran itu.

Naruto menatap gedung café dengan tulisan di atapnya Alepou Miracle Café beraksen merah dengan pandangan datar, sudah sangat jelas Naruto mengetahui arti nama café itu Alepou dalam bahasa Yunani berarti rubah dan Miracle dalam bahasa inggris berarti keajaiban, dan jika digabungkan akan menjadi keajaiban rubah cafe. Huh? Nama yang cukup aneh untuk sebuah café. Tapi untuk kata rubah Naruto bisa pastikan jika pemberian nama itu cocok untuk Kyuubi yang sangat suka dengan segala hal berbau rubah sama sepertinya yang menyukai accesoris kamar dengan aksen rubah, memikirkan itu Naruto menghela nafasnya tersenyum samar mengingat hobinya tidak jauh berbeda dengan kakaknya itu. Naruto memandang lagi café yang diapit oleh gedung pencakar langit itu, terlihat jika gedung tersebut terkesan sederhana seperti café pada umumnya namun sedikit mencolok karena keberadaannya yang diapit gedung tinggi, aneh tapi nyata.

Membulatkan tekad Naruto melangkahkan kakinya mantab menuju kedepan pintu masuk café itu. Naruto melihat ada dua orang wanita berjalan anggun di depannya mengenakan dress pendek dan ketat memperlihatkan body yang cukup menggiurkan bagi kaum laki-laki untuk sekedar disentuh maupun dicicipi secara langsung. Membayangkan bagaimana bayangan café di dalamnya dengan lampu diskotik dan suara musik bertalu-talu memakan telinga dengan wanita seksi melikukkan anggota tubuhnya dengan seksual dengan om-om mabuk disekitarnya membuat Naruto merinding seketika, sungguh Naruto sangat membenci tempat seperti halnya diskotik yang biasanya muncul dalam sinetron dan film kebanyakan yang tidak sengaja ia tonton maupun disaat ia harus syuting di tempat seperti itu karena di tempat itu pula ia hampir mengalami pelecehan seksual, untung saja saat itu ia tidak sengaja bertemu Itachi kekasih dari kakaknya jika tidak bisa dipastikan ia tidak perawan lagi eh! perjaka.

'Sabar Naruto, lihat dokumennya dan langsung pulang! Semangat! Kau pasti bisa!' rapal Naruto dalam hati. Ia pun melangkah kembali.

"Welcome my lord" sambutan terdengar ketika ia sampai pada pintu masuk café, terdapat dua orang berdiri membungkukkan tubuhnya dengan tangan kanan tertekuk sebatas dada pada bagian depan tubuh dengan serbet yang tersampir ditangan kanannya dan tangan kiri tertekuk pada bagian belakang tubuhnya sikap tubuh host professional, dan jangan lupakan senyum tipis yang tersampir di bibir dua host laki-laki yang berjaga di depan pintu masuk membuat siapa saja yang melihatnya mau tak mau sadar dan tidak sadar akan masuk ke dalam café meminta lebih pelayanan yang ada di café dengan pemuda tampan nan mempesona.

Sai salah satu pria yang berdiri menyambut kedatangan para pelanggan, menekukan alisnya ketika ia merasa pelanggannya yang satu ini diam mematung di depan pintu. Ia pun menegakkan tubuhnya "Selamat datang di café ka—" Sai terdiam memandang sosok dihadapannya. "Na-naru?! Kaukah itu?" ucap Sai menatap tidak percaya sosok dihadapannya dan segera memeluknya dengan erat.

"Uugh~ Sai-nii?! Le-lepas se-sesak--" ucap Naruto mengibaskan kedua tangannya di balik punggung Sai tidak kuat menerima pelukan Sai kerabat jauhnya yang membuatnya kesulitan untuk bernafas.

Seolah tersadar oleh tindakannya Sai melepas pelukannya. "Ups! Gomen-gomen Niisan tidak sengaja hehehe" ucap Sai dengan senyum lembut di bibir pucatnya.

Pemuda berambut coklat panjang dengan diikat di ujung rambutnya itu menatap heran kearah Sai dan gadis cilik dihadapannya yang bercanda gurau tak mempedulikan dirinya menatap tanya kearah mereka, merasa diabaikan dan tidak diakui keberadaannya disana Neji nama pemuda itu berdeham cukup keras. "Eghm!"

Cafe Prince (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang