Merisa telah selesai dengan kegiatannya tadi, ia memilih untuk melanjutkan novel yang belum selesai ia baca. Kemarin gadis itu baru membaca sebagian isi novel yang berjudul 'Senior'.
Merisa masih membaca part dimana Aluna dan Nakula tersesat di dalam hutan, Merisa yang tak mudah baper nyatanya dengan mudah merasakan itu hanya dengan membaca novel. Hanya novel lah yang sering membuatnya baper sendiri.
Merisa sebenarnya tidak cuek terhadap sekitar, hanya saja jika sedang tidak mood. Gadis itu dapat menjadi cuek luar biasa.
Setelah membaca cerita itu sampai habis, Merisa tiba-tiba ingin pacaran. Melihat tingkah dingin dan manis Nakula layaknya es krim.
Gadis itu tiba-tiba teringat akan suatu hal, ia sudah berjanji untuk menemui cowok itu. Dia juga sangat bingung tentang perasaan yang ia hadapi saat ini.
Antara ingin melngkah namun takut jatuh, ataupun menetap di ujung tali. Baginya itu semua sama saja untuk saat ini. Yang menjadi masalah hanyalah dirinya yang bingung mengartikan perasaannya.
Entah itu perasaan suka, cinta, ataupun sayang.
Rasa itu ia taruh kepada seseorang yang masih abu-abu dalam hati kelabu. Yang mungkin akan membuatnya terjatuh dan merasakan sakit yang pilu.
.
.
.Merisa sudah sampai di salah satu cafe yang terletak tak jauh dari sekolahnya, gadis itu mendorong pelan pintu cafe hingga terbuka dan menimbulkan suara dentingan lonceng yang berada di atas pintu.
Matanya menjelajah sekitar untuk menemukannya orang yang ia cari. Matanya tertuju pada sosok yang berada di sudut ruangan, ia menyerngitkan dahinya. Rupanya itulah orang yang tengah ia cari.
Kakinya melangkah kearah cowok berbaju abu-abu itu. Dilihatnya ia tengah memainkan ponselnya. Sadar akan keberadaan Merisa, Renova mengangkat pandangannya dari ponselnya.
Matanya tertuju pada gadis yang tengah mengingat rambut dihadapannya. Bahkan gadis itu terlihat jauh lebih cantik ketika mengikat rambutnya.
"Eh, lo udah sampe. Duduk" ucap Renova mempersilahkan Merisa untuk duduk di kursi yang berada di hadapanbya.
Merisa menekuk kakinya dan menjatuhkan badannya diatas kursi yang berbahan kayu jati.
"Lo ada apaan manggil gue ke sini?" tanyanya memulai percakapan.
"Ooh bu Maryam suruh kita buat bangun chemistry yang kuat soalnya besok udah pensi." Merisa hanya menganggukkan kepala pelan.
"Nah, makanya lo harus jadi pacar gue buat bebrapa hari" Merisa melongo menatap cowok yang terlihat santai dengan ucapannya.
"Mmmmm-maksud lo apa?" Renova tersenyum sebentar ketika mendengar pertanyaan gadis itu.
"Pokoknya kita pacaran dulu, cuma boongan kok jadi lo nggak usah kegeeran." Dan ucapan Renova berhasil menampar hati Merisa hingga mengeluarkan darah.
"Iya, gue nggak kegeeran kok" ucap Merisa sedikit meninggi.
"Yaudah lo pesan makan gih" Merisa hanya mengangguk.
.
.
.
Merisa kemudian turun dari mobil cowok yang mengantarkannya ke rumah. Muka gadis itu masih tertekuk, dan ia memasuki rumahnya tanpa mengucapkan sepatah katapun.Yakkkk ini hari pertama puasa, semangat puasanya bagi yang menjalankan!!!
Kamis 17, Mei 2018