Jangan lupa vote dan komen ya ceritanya , sekalian folllow aku ya.
.
.
.
.***
Alana keluar dari mobil arka dengan lesu , bagaimana tidak. Arka menyuruh alana untuk tidak melakukan apa-apa , selain mengurus data-data itu juga harus di samping arka.
Dari tadi arka jengah melihat alana terus membujuknya untuk tidak melakukan apa-apa , arka tau alana pasti akan bosan tapi apa yang di lakukan arka juga yang terbaik bagi alana.
Saat mereka sudah sampai ruangan khusus OSIS , alana langsung menghempaskan tubuhnya ke kursi. Dia tidak melakukan apa-apa seperti yang di suruh arka , dia sangat kesal karna arka tak menuruti permintaannya.
Alana beranjak dari kursi hendak keluar ruang
"mau kemana?" tanya arka mengintrograsi
"mau ke toilet , ikut" kata alana asal
Alana langsung keluar dan pergi ke kamar mandi , awalnya dia hanya ingin ke kamar mandi tapi melihat reva yang kecapean mengurus siswa baru. Alana langsung menuju lapangan , alana tidak tau kalo arka mengikutinya dari belakang.
Awalnya dia aneh karna anak baru langsung diam saat di berjalan , apakah di seram dan menakutkan sampai-sampai mereka takut ? .
Betapa terkejutnya saat dia memutar balikan badan , menemukan sosok arka melipat tangannya di dada.Arka langsung menggandeng tangan alana , tanpa memperdulikan tatapan sekitar. Awalnya alana menolak tapi arka menunjukan mata elangnya yang membuat alana takut.
" emang sekarang toilet berubah jadi lapangan ya" sindir arka
Alana merasa tersindir langsung berjalan melewati arka sempat membuat arka ditempat. Arka hanya memutar bola malas dan melanjutkan jalannya.
Arka membelokan badan ke arah kantin , tapi tatapannya tertuju pada gadis cantik berambut kepang yang sedang duduk sendirian.
"ngapain disini , emang ada yang nyuruh lo buat santai-santai" kata arka ketus
Gadis itu tertunduk diam tak bergeming. Merasa di abaikan arka memukul meja hingga gadis itu kaget.
"cepet balik ke lapangan" suruh arka
Baru saja membalikan badan , tubuh gadis itu tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke tubuh arka. Dengan cepat arka mendorong tubuh gadis itu menjauh.
Arka kembali ke ruang OSIS dengan kesal , dia menatap alana dengan tatap dinginnya. Bukan merasa takut , alana malah cekikikan.
"Arka , nanti gue pulangnya bareng leon ya" kata alana sedikit memelas
"engga , lo pulang bareng gue" kata arka
Baru saja alana ingin bicara , arka sudah menatap seolah tidak boleh membantah. Alana hanya bisa pasrah saja
"arka , lo itu kan ganteng. Kenapa ga nyari cewe aja sih ?" kata alana tiba-tiba
Alana merasa bahwa dia membebankan arka , dia rasa arka harus mempunyai pacar agar dia tidak terus dingin dan jutek seperti ini.
"kenapa gue harus cari cewe kalo disini udah ada cewe gue" kata arka yang menatap alana
"aprilmop udah lewat kali ka" kata alana yang merasa ucapan arka hanya candaan
Tiba-tiba arka mendekati alana yang tengah asik memainkan ponselnya , saking asiknnya alana tidak tau arka dekat dengan
Cup
arka mencium kening alana , alana langsung membeku. Apa maksudnya arka menciumnya ? Alana ingin bertanya tapi iya urungkan karna menurutnya itu wajar saja. Tapi kenapa jantung alana berdetak cepat sekali , seperti ingin keluar dari tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
Fiksi RemajaJatuh cinta , Ga ada orang yang merencanakan jatuh cinta Jatuh cinta bisa buat siapa aja mau yang muda atau yang tua. Terkadang kita jatuh cinta sama orang yang salah. Ada hal yang seharusnya lebih baik di rahasiakan dari pada di ungkapkan . Gim...