"Hyung, Mommy belum pulang juga" adu Jimin pada Yoongi. Jam sudah menunjukan pukul 4 pagi dan Stella belum juga kunjung kembali. Saat Jimin menelepon ke ponsel Stella, tidak ada jawaban yang Jimin terima.
"Dia sudah di Seoul, jangan khawatir. Istirahatlah, nanti aku akan menjemput kalian ke Busan" jawab Yoongi datar.
"Huh? Kenapa Mommy tidak bilang?"
"Ada urusan mendadak. Dia tidak apa-apa. Sampai bertemu nanti, oke?" tanpa menunggu jawaban Jimin, Yoongi memutuskan sambungan teleponnya.
Jimin memandangi ponselnya yang masih menyala. Stella pulang ke Seoul tanpa memberitahu jimin, bukannya aneh?
.
.
.
KOI NO YOKAN-2
.
.
.
"Ini konyol, bagaimana bisa dia lengah seperti ini" guman Yoongi pelan. Saat Jimin menelepon, Yoongi sudah sampai di Busan bersama Namjoon, Wonho, dan Luhan.
"Setiap orang pasti punya saat-saat lengah, Hyung." Komentar Namjoon.
"Stella pasti akan menyelesaikan orang yang menembaknya. Ngomong-ngomong, kenapa Stella bersama si Yongguk itu?" Luhan melirik kebelakang dimana ada Yoongi dan Namjoon yang duduk tenang disana, sementara Wonho terus konsentrasi menyetir.
"Nanti saja kau Tanya sendiri padanya" ucap Yoongi tak berminat.
"Ini tempatnya, Bos" Wonho memberhentikan mobilnya didepan rumah besar yang berada ditengah hutan. Keadaan masih gelap karena matahari belum muncul. Didepan gerbang yang terlihat kusam dan tidak terawat itu, berdiri dua orang bersenjata berbadan kekar, berjalan menuju kearah mobil Yoongi.
"Min Yoongi" ucap Yoongi setelah menurunkan kaca jendela-nya.
Dua orang pria berbadan kekar itu membungkuk sopan dan berjalan membukakan gerbang agar mobil Yoongi bisa masuk. Mobil diberhentikan tepat didepan pintu rumah megah itu. Yoongi lebih dulu turun disusul oleh Luhan, Namjoon dan kemudian Wonho.
"Ini seperti rumah hantu. Aku merinding" komentar Luhan saat melihat suasana lingkungan rumah yang tidak terawat.
Wonho yang mendengar komentar Luhan dengan iseng meniup sisi telinga kanan Luhan, saat Luhan berbalik, Wonho bersikap santai seperti tidak terjadi apapun.
"Apa?" Tanya Wonho bingung.
"Ada yang meniup telingaku" Luhan berucap gugup. Wajahnya mulai memucat.
"Tuan Min, silahkan masuk" seseorang yang mengenal Yoongi membukakan pintu dan mempersilahkan, tapi, Luhan mendahuli, namja cantik itu melewati badan Yoongi dan masuk lebih dulu kedalam rumah. Wonho, tertawa tertahan dibelakang Namjoon.
"Dimana Yongguk?" Tanya Yoongi tanpa basa-basi.
"Silahkan masuk, tuan. Anda kesini pasti ingin menjemput nona Stella, benarkan?" pria berbaju jas lengkap itu tersenyum ramah.
"Hm" guman Yoongi pelan.
Yoongi melirik ke isi ruangan, memindai dengan teliti seluruh detail ruangan tempat dia berdiri sekarang. Disebelah kanannya ada tangga yang terbuat dari kayu mewah dengan ukiran rumit di sisi tangga. Ada juga obor tergantung di antara tiang tangga, yang membuat rumah ini terlihat seperti tempat pemujaan setan.
"Sebelah sini" pria itu mengarahkan Yoongi menuju arah kiri dimana ada tangga yang tersusun dari batu-batuan yang mengarah kebawah tanah.
"Aku berjaga disini, hyung" bisik Namjoon. Namjoon memundurkan langkahnya dan tubuhnya bertabrakan dengan Luhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOI NO YOKAN-2
FanfictionYOONMIN! ( biar nyambung, silahkan baca yang KNY-1 dulu kakak yorobun) "Tentu saja begitu, uangku adalah uangku, uang Yoongi hyung adalah uangku. kita sepakat" "Sudah lama aku tidak menggunakan tongkat baseball-ku. Aku senang sekali hari ini" "Dia S...