Angin dingin meniup niup kencang sekali, awan mendung menutupi cerahnya matahari, hujan menerpa tanah yang suci. Aku berdiri dengan tatapan kosong ditemani oleh suara yang melantun bagai lagu sedih, di depanku sudah terpampang jelas batu nisan. Aku hanya bisa tersenyum kecut dan menyentuh batu nisan yang dingin tersebut bak seseorang yang berharga.
"Jika saja waktu masih ada untuk kita bersama, aku akan menggenggam tanganmu dan mengajakmu ketempat yang lebih indah dari apapun"
"Tetapi, Tuhan sudah mengajakmu terlebih dahulu ketempat dia berada"
"Ya....... Mungkin kamu sudah tidak kuat berada di dunia yang kejam ini. Aku cukup memakluminya kamu ingin istirahat terlebih dahulu dan tidak ingin diganggu"
"Tidak apa apa jika kamu ingin mengajakku untuk istirahat bersama supaya kamu tidak terlalu kesepian, aku tidak akan marah. Akupun sangat senang jika kamu mengajakku"
Aku menghembuskan nafas dan mencium batu nisan tersebut. Mataku menatap nanar batu nisan tersebut
"Aku sebenarnya tidak suka kamu meninggalkanku" Air mataku tidak bisa dibendung dan akupun menangis sekeras kerasnya, aku memeluk batu nisan tersebut bagai memeluk seseorang. Hujan semakin deras mengguyur badanku yang lemah ini.Pohon menggerakkan dahannya pelan pelan bagai prihatin kepadaku, Aku segera mengusap air mataku dan kembali tersenyum dan berdiri kembali, terputar lah jugalah kenangan kenanganku dengannya.
Bermain bersama, tertawa bersama, bercanda bersama, kamipun jarang bertengkar maka terciptalah kenangan kenangan yang dulu manis menjadi pahit sekarang. Aku berjalan terhuyung huyung untuk masuk ke mobil. Tidak bisa lagi aku menahan tangisanku, kedua kalinya aku menangis sekencang yang aku bisa tanpa memedulikan pohon pohon yang melihatku."Selamat tinggal........ Kucingku"
🐱🐱🐱
Kalian kira pasti yang meninggal itu manusiakan? Khikhikhi, sayangnya kalian ketipu. Tapi yang pasti sedih kan ceritanya?! Pasti dong. Kalau gak sedih comment aja gak apa apa kok, yang pasti jangan jadi silent reader yak. Byeeee😙😙😙