"Aku suka sama kamu."
Laki-laki itu berhenti memainkan piano, kemudian mencoba mendengarkan sesuatu yang akan dikeluarkan lagi dari mulut si perempuan. Iya, dia tau kalau bukan hanya 'aku suka kamu' yang terucap dari bibir perempuan itu.
"Aku suka kamu, banget. Setelah apa yang kamu lakuin ke aku, setelah semua yang kita lewatin, kamu cuekin aku gitu aja? Kamu gak bisa kaya gitu ke aku."
"Aku bisa."
"Sangat bisa malah, kalau aku tega. Mungkin aku harus menghilang dari hidup kamu dulu, ya? Biar kamu ngerti kalo kita gak bisa bareng." Lanjut laki-laki itu.
Perempuan yang berdiri didepan pintu itu hanya tertawa meremehkan, "Menghilang lo sekalian dari muka bumi, sampis." Kemudian tanpa basa-basi lagi, dia pergi dari ruangan itu.
Untuk apa kita mempertahankan yang tidak mau dipertahankan? Bukankah kamu tau kalau itu buang-buang waktu? Tapi, soal takdir mana ada yang tau.
❖ ❖ ❖ ❖ ❖
Halo, aku dateng bawa cerita baru dan memutuskan tidak melanjutkan cerita lama karena stuck, i feel so sorry.
Aku janji ini tidak akan menggantung hehe, jangan lupa vomment agar menyemangati ku, ya?!ㅠ_ㅠ
Thank you-! !!!♡
KAMU SEDANG MEMBACA
TIMES
Short StoryHidup Nadira baik-baik saja sampai dia bertemu dengan seseorang yang dia suka. Apa hidupnya akan terus baik-baik saja setelah ini? ❝Kalau waktu aja terus bergerak, apa kamu punya alasan buat berhenti walau sudah sejauh ini?❞