One

22 4 0
                                    

"Tanggung jawab?" tanya Reyna memastikan apa yang baru saja didengarnya.

"Iya, lo harus tanggungjawab. Dan sekarang lo harus ikut gue." perintah pria tersebut sambil menarik-narik tangan Reyna seperti orang yang bersalah dan layaknya dibawa kejeruji besi.

"Woy! Makhluk gaje. Lepasin tangan gue. Sakit tauk!!!" Maki Reyna seraya berusaha melepaskan tangannya dari cekalan pria itu tapi sia-sia karena hasilnya sama saja dan dia tidak bisa melepaskan tangannya dari cengkraman pria tersebut.

Beberapa saat kemudian akhirnya Reyna menyerah dan pasrah dibawa oleh makhluk aneh yang menurutnya pernah ia lihat sebelumnya. Reyna masih berpikir keras dan mengingat-ingat siapa cowok yang ada didepannya itu. Dan pada akhirnya dia sama sekali tidak mengingat ataupun mengenali pria tersebut. Atau sama dengan kerja keras otaknya untuk berpikir akhirnya menghasilkan kata NIHIL.

Reyna masuk kedalam mobil yang ia duga pemiliknya adalah lelaki yang memaksanya tadi untuk ikut dengannya dan mengajak dia ketempat yang belum terpikirkan oleh otak cerdas dan pintar serta polos seperti yang Reyna miliki.

Didalam mobil tersebut tidak terdengar suara orang yang sedang berdialog hanya suara Reyna yang kadang kala mengomel sendiri dengan suara yang agak pelan tetapi dapat didengar oleh pria yang berada disampingnya. Ya bisa didengarlah orang pendengarannya masih utuh dan sehat. Dan pria itu tidak sadar bahwa bibirnya yang tipis itu menghasilkan sebuah senyuman yang sangat tipis dan hampir tak terlihat.

Akhirnya mereka sampai disalah satu toko baju yang lumayan terkenal setelah menempu perjalanan kurang lebih sepuluh menit. Pria tersebut membukakan pintu mobil Reyna karena takut Reyna akan kabur. Padahal ni ya,Reyna itu bukan tipekal orang yang mudah lari gitu aja walaupun dia pengen tapi gak mungkin dia lari ditengah keramaian yang terjadi didepan toko baju tersebut. Ya gak ada gunanya kalau menurut pemikirannya.

                  ^^^^^^^^^^

Sampai didepan toko tersebut, Pria tersebut mendorong pintu yang terbuat dari kaca tersebut. Karena menurut Reyna pria tersebut akan membuka pintu untuk dia juga, Reyna masuk tapi sayangnya pemikirannya tak sesuai dengan kenyataannya. Tak bisa dihindari akhirnya jidat mulus tanpa jerawat dan noda milik Reyna pun terbentur kepintu kaca tersebut. Dan meninggalkan bekas merah dijidat tersebut.

"Aww.. Sakit tau! Kejam banget sih lo jadi cowok! Gak berperikemanusiaan!" pekik Reyna.

Alih-alih menolong atau membalas perkataan wanita tersebut pria tersebut malah menarik tangannya lagi dan mengajaknya masuk kedalam toko karena sudah banyak pasang mata yang memerhatikan tingkah laku mereka. Mungkin mereka merasa geli,jijik atau malah tersenyum melihat dua sejoli yang mereka pikir adalah sepasang kekasih. Eits!! Jangankan sepasang kekasih,kenal saja Tidak!

Merasa bosan dan diacuhkan,itulah hal yang dialami Reyna saar ini. Pasalnya sudah hampir setengah jam mereka memilih-milih baju untuk satu pria ini. Tapi alhasil tidak ada yabg cocok dengannya. Big No!! Bukan mereka tapi hanya pria itu sendiri. Soalnya ni ya Reyna kan tidak tau ukuran Kak pria ini maka dari itu ia lebih memilih duduk manis dikursi yang sudah disediakan oleh toko tersebut. Dan kemungkinan kursi tersebut disediakan untyk pelanggan. Ya kali untuk tuyul yang berkeliaran disitu.

Karena Jealous dengan keadaan yang seperti ini, tanpa berpikir panjang Reyna membuka suara. "Woy! Udahan belum? Lo lama banget sih cuman beli baju gituan!? Kayak emak-emak lagi nge- mall aja lo. Buruan napa!! Udah lumutan gue nungguin lo!"

"Bisa diem gak mulut lo? Daritadi ngoceh aja!! Lo pikir gue juga gak sumpek liat muka lo daritadi? Gak ada seger-segernya. Itu semua gara-gara lo tau! Kalo aja lo gak numpahin air kebaju gue,gue gak akan terjebak ditoko baju gini sama lo!! Reyna Anastasya!!" celoteh pria tersebut. "Lagian ni ya,,harusnya itu lo bangga dong bisa bareng COGAN kayak gue. Baik lagi gak mau ngapa-ngapain anak orang apalagi tampangnya kayak lo!!" sambungnya sambil menekankan kata COGAN dikalimatnya.

"Gak peka banget sih jadi cewek. Gak tau apa kalau gue daritadi udah dapet bajunya. Ya tapi gue pura-pura cari aja. Biar lebih lama ngabisin waktu sama lo." sambungnya lagi tetapi hanya bergumam agar wanita itu tidak mengetahuinya.

"Mimpi apa gue bisa ketemya sama cowok yang narsisnya minta ampun kayak lo! Najis!"

Pura-pura tidak mendengar celotehan Reyna, pria yang mungkin setaraf dengan Reyna tersebut berjalan kearah kasir untuk membayar baju yang dia pilih karena memang  sudah agak lama mereka memilih-milih baju ditoko tersebut.

"Bayar!" katanya kepada Reyna setelah kasir membungkus baju yang mereka beli. Wait! Bukan mereka tapi hanya cowok itu.

Tak selesai dengan penantian Reyna yang lama,dia juga harus membayar baju yang dibeli oleh pria disampingnya itu. Beruntung keluarga Reyna terbilang cukup kaya maka dari itu Reyna memiliki uang saku yang cukup untuknya bahkan lebih. Reyna lebih memilih mengikuti permintaan pria itu daripada harus berdebat dengannya ditoko baju yang terdapat banyak pegawai dan pembeli.

Selesai dengan urusan bayar-membayarnya dengan kasir mereka lalu berjalan kearah mobil. Belum sempat membuka pintu mobil tersebut. Pria tersebut langsung angkat suara.

"Mau ngapain lo?" tanyanya.

"Yaelah,ya mau masuk mobil lo dong. Mau kesekolah. Ya kali gue mau kerumah lo!" jawab Reyna dengan nada datar tapi seperti menghina.

"Gak ada masuk-masuk kemobil gue. Cari taksi atau apa kek yang penting jangan naik mobil gue. Lagian lo bego nya minta ampun ya,itu ditangan lo ada jam tangan liat dong ini itu udah jam 9 gak mungkin lagi buat lo untuk datang kesekolah. Udah ahk males ngomong sama lo. Bye!" katanya seraya membuka pintu mobilnya.

"Enak banget kehidupan lo. Lo yang ngajak gue kesini dan sekarang lo yang harus balikin gue kerumah. gak mau tau gue!" balas Reyna sambil membuka pintu penumpang mobil itu.

"Keluar!! Pengen banget lo ya deket-dket terus sama gue. Udah sekarang keluar dari mobil gue. Cepetan!!" katanya lagi.

"Lo...emang yaaaa!! Gak punya otak banget sih lo ninggalin anak orang disini. Jijik gue!!" bentak  Reyna sambil turun dari mobil tersebut.

Tapi kegiatannya terhenti karena rasanya tangannya dicekal oleh pria tersebut dengan kasar.

Hai Guys!
Aku bawa cerita pertamaku nih. Berdasarkan fakta yang terjadi ini ya.
Sorry masih banyak kosakata yang gak sesuai. Bilangin ya biar aku tau juga memperbaikinya. Jabgan malah dijudges

Vote dong!! Gak maksa kok ^_^
Kalau boleh comment nya juga disumbangkan atuh!! :D
Love you so much :*

04-05-2018

Bestie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang