Bagian 11

2.2K 114 0
                                    

"Hai... sudah ku katakan bukan. Tidak ada yang bisa pergi tanpa seizinku!"

"Wah...ternyata loe buktiin omongan loe ya.. gue kira cuma bercanda.
Ternyata serius ya!" Sambil tersenyum simpul.

Bian, ya... laki-laki itu adalah Bian. Bian mendekat kearah Ana.

"Mau ngapain loe?"

Bian hanya menyeringai.

"Aku menginginkan mu malam ini bersama ku."

"Boleh saja, tapi aku tidak ingin. Karena malam ini aku sedang bersama kekasihku."

Bian pun langsung berhenti mendekati Ana.

"Jadi... besok-besok bisa?"

"Gak bisa juga, karena aku sudah memiliki kekasih."

"Seberapa hebat kekasih mu itu. Aku bisa memberikan apa saja yang kamu mau!"

"Benarkah?"

"Tentu.
Apa yang kamu mau?"

"Kebahagian."

"Apa yang bisa membuat bahagia?"

"Keluarga."

Bian diam, tapi sedetik kemudian dia tertawa. Ana mengernyitkan dahinya. Bingung, karena apa ada yang salah dengan ucapannya.

"Apa ada yang lucu. Menurut ku tidak ada yang lucu!"

"Kau itu lucu sekali. Kau bilang keluarga? Hahaha.... mana ada seperti itu!"

"Memang benar, keluarga adalah sumber kebahagiaan. Dimana didalam sebuah keluarga kita bisa berbagi apapun yang kita rasakan. Kebahagiaan bukan hanya dari harta. Harta melimpah tapi tidak mendapatkan kasih sayang yang melimpah dari keluarga. Untuk apa itu semua?"

"Dengan harta kia bisa berkuasa, dengan harta kita memiliki apa yang kita mau."

"Tapi apa kasih sayang, cinta dari keluarga bisa dibeli?"

"Tentu bisa."

"Mungkin, jika orang itu gila harta. Tapi apakah kita akan bahagia mendapatkan kasih sayang dan cinta hanya karena harta. Dunia ini berputar, sekarang kita memiliki banyak harta, tapi kita gak tahu bagaimana kedepannya nanti. Bisa jadi kita akan kehilangan seluruh harta kita. Dan akhirnya kasih sayang dan cinta yang kita beli akan hilang dari kita. Terus apa yang akan kita dapatkan, jika kebahagiaan yang kita mau pergi meninggalkan kita disaat kita tidak memiliki apa-apa?"

"..." Bian terdiam, dia seperti tidak lagi bisa menjawab.

"Kenapa kau tidak menjawab?
Apa lidah mu Kelu tidak bisa menjawab?"

"...."

"Sepertinya begitu.
Jika kau ingin bersama ku maka jawab pertanyaan ku itu. Jika kau sudah menemukan jawabannya kau bisa menghubungi ku." Ana tersenyum puas. Dia pun segera meninggalkan toilet.

Saat keluar, apa ini!
Ana mengetatkan rahangnya.

"Ana..." panggil orang yang membuat ana kesal. Didalam dia bertemu Bian, dan sekarang!

"Ada apa lagi Frans?" Tanya Ana kesal.

"Aku gak mau putus sama kamu. Aku cinta kamu, aku mohon kasih kesempatan kedua buat aku."

"Aku udah pernah bilang Frans. Harus berpakali aku harus ngomong sama kamu. Kamu juga sekarang sama Grace."

"Aku gak cinta sama Grace. Aku cuma cinta sama kamu."

"Frans.... jangan pernah kamu sakitin Grace. Dan gua tegaskan sekali lagi, kalau Kita udah PUTUS. Dan gak ada lagi kesempatan buat kamu. Karena kesempatan itu udah pernah aku kasih."

Playgirl Troublemaker and Arogant Bastard (Sebagian Part Di Hapus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang