Bian yang ternyata berada di depan toilet mendengar semua pembicaraan Ana. Dia tidak habis fikir dengan perkataan ana. Ketika Ana keluar dia langsung menarik Ana.
"Bian!"
"Hai Marinka... urusan kita belum selesai."
"Urusan apa lagi?"
"Bukannya aku sudah bilang. Kalau aku mau kamu malam ini."
"Dan aku pun sudah menjawabnya. Apakah kamu hilang ingatan tiba-tiba?"
"Aku ingat. Bahkan sangat ingat."
Bian menarik Ana kesudut dinding,hingga punggung Ana menabrak dinding cukup keras. Ana meringis sakit karena punggungnya yang terbentur. Dan mengurung Ana dengan kedua tangannya yang berada disamping kanan dan kiri tubuh ana.
"Tapi kau tahu, aku bukan tipe orang yang akan menuruti apa mau orang. Apa pun yang aku mau, aku akan mendapatkannya. Termasuk tidur dengan dirimu."
Ana mendorong bahu Bian. Tapi sayang dia masih tidak bisa lepas dari Bian. Bian semakin mendekatkan wajahnya secara perlahan. Ana pun memalingkan wajahnya.
Bian pun mencengkram rahang Ana supaya menghadapnya.
"Baru kali ini ada wanita yang tidak mau dengan ku."
Kira tersenyum meremehkan.
"Karena aku bukan wanita yang sama dengan mereka."
"Benarkah begitu?"tanyanya seperti terkejut.
"Ya!
Buktinya aku tidak mau dengan mu.""Terus kenapa kau tadi menghampiri ku?"tanya Bian dengan nada sedikit menggoda.
"Karena aku ingin tahu, laki-laki seperti apa yang membuat para wanita disini histeris. Dan ternyata kau seorang penjahat kelamin. Oh... tentu saja aku tidak mau dengan lelaki yang seperti itu. Apa lagi kau laki-laki kaya, akan menggunakan uangnya untuk menarik wanita yang menyukai uang. Dan aku bukan wanita yang akan tergiur dengan kekayaan mu."
Bian menyeringai.
"Benarkah?
Jika aku membelikan mu sebuah pulau atau sebuah jet pribadi, atau rumah mewah kau masih tidak tergiur?"Ana tersenyum miring.
"Itu semua Pa uang orang tua mu. Jadi aku tidak akan senang. Jika itu yang yang kau hasilkan sendiri. Mungkin aku mau.""Hahahaha....
Ternyata kau sama saja dengan wanita lainnya.
Kau bilang apa tadi. Kau tidak akan tergiur dengan kekayaan ku. Buktinya ini apa?"Bian yang masih tertawa, membuat ana tersenyum puas. Ana pun segera berlari dari Bian saat Bian tanpa sadar melepaskannya saat dia tertawa.
"Shit!" Umpat Bian.
Bian pun segera menyusul Ana. Ana sampai ditempat duduk teman-temannya.
"Kenapa loe lari-lari?" Tanya Vita.
"Ada orang gila tadi."
"Saraf loe!
Mana ada orang gila disini. Yang ada juga orang mabuk. Terus kenapa loe lari-lari. Tu orang mabuk gangguin loe?" Tanya Vita lagi."Iya."
"Biasanya loe lawan tuch orang mabuk."
"Lagi males cari keributan gue.
Oh iya. Grace mana?""Dia lagi nyusul Frans ke toilet. Emang loe gak ketemu?"
"Enggak."
"Sama Frans."
"Enggak!"
"Gas, mau balik gak loe?"
"Loe mau balik sekarang na?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Playgirl Troublemaker and Arogant Bastard (Sebagian Part Di Hapus)
Lãng mạnWARNING!!!!! Kata-kata kasar dan adegan yang tidak baik jangan dicontoh, di cerna dalam-dalam... cukup dibaca aja ya... JANGAN DI RESAPI ********************************************************************************************* Ana mahasiswa ya...